Assalammualaikum Reader's💗
HAVE A NICE DAY AND HAPPY READING
"Besok sore jadi kan ?" Ucap Farzan sambil mengambil sepotong bolu yang ada di meja.
Farzan, teman Syakieb yang satu ini adalah yang paling humoris dan receh, jikalau soal mencairkan suasana Farzan adalah pemenang nya.Bagaimana soal agamanya ? Saat ini ia sedang belajar untuk hal itu, kalau kata Farzan 'Hijrah itu mudah, Istiqomah nya yang susah Allahu Akbar'
"InsyaAllah, tapi haruss bro" Jawab Khalif,
nah kalau yang satu ini, teman Syakieb sudah dari lama, ia ikut Syakieb untuk memasuki komunitas ini dengan niat yang sama yaitu 'merubah' menjadi positif, dan terbukti, tidak sia-sia bukan ? Benar-benar membuahkan hasil."Iya bang masa ga jadi, kita udah ga sabar banget ini" Timpal salah satu pemuda yang umurnya lebih muda, mewakili anggota lain yang sebaya dengan dirinya.
"Besok kumpul dulu disini, berangkat bareng-bareng, jangan seperti minggu kemarin" Ucap Syakieb, laki-laki dengan sifat dingin itu berbicara sambil menatap satu-persatu temannya.
Tidak, ia tidak kesal ataupun marah, hanya memperingatkan, jangan sampai kejadian minggu lalu terulang lagi, yaitu yang dimana mereka berangkat masing-masing, hampir saja ada yang tersesat karena lokasi yang mereka tuju cukup jauh.
"Istighfar Jal" Ucap Raka disertai kekehan, karena melihat ke arah Syakieb dengan tatapan sedikit .... Takut ?
Raka dengan segala tanggapannya selalu berhasil membuat orang geleng-geleng kepala.
Meski memang kemarin Rizal lah yang membuat menjadi terpencar dengan alih "Duluan aja, ntar juga nyusul" Dan ternyata Rizal lupa bahwa ada beberapa yang belum tahu betul lokasi nya.
Perkataan Raka membuat ia sadar dan menoleh ke arah nya, Rizal seperti sedikit memberikan tatapan peringatan ke Raka, walaupun memang ia sedang berkali-kali Istighfar saat ini.
Sebenarnya Rizal tidak takut kepada Syakieb, Rizal yakin Syakieb tidak akan bermacam-macam, toh dia adalah laki-laki yang taat agama dan dia juga yang membuat komunitas ini menjadi berwarna juga lebih positif.
Tapi ntah kenapa Rizal merasakan tatapan Syakieb begitu dalam, dan aura yang membuat Rizal menciut jika dalam keadaan seperti barusan. Padahal biasanya Syakieb pun sama seperti mereka, mengobrol, mengaji bersama, hingga sesekali melempar candaan.
Ntah kenapa Syakieb bisa mempunyai aura seperti itu, membingungkan fikir Rizal, ntah dirinya yang memang yang terlalu berlebihan atau bagaimana, Rizal pun tak paham.
"Kib, kayanya kita perlu nambah lokasi deh" Mendengar perkataan Khalif sontak semua pasang mata tertuju kepadanya.
"Iya bener tuh" Jawab salah satu anggota, dan disetujui oleh semua.
"Ada yang punya rekomendasi dimana?" Ucap Syakieb sambil membuka aplikasi yang sepertinya membantu juga.
"Bang, ane ada nih, ga terlalu jauh sih dari sini, lumayan banyak" Ucap salah satu anggota komunitas, yang diketahui bernama Gala, meski pemuda itu adalah anggota baru, namun semangatnya luar biasa, Syakieb cukup salut.
"Gapapa, emang paling bagus juga banyak, biar makin berkah, ya ga" Jawab Farzan, dan diangguki oleh semua, bisa dibilang Farzan lah yang sangat bersemangat untuk hal semacam ini, alasannya ? Lihat saja biar makin berkah katanya.
Karena memang nyatanya disinilah titik keberkahan itu, bagaimana kita berusaha agar bermanfaat untuk orang lain.
"Baik semuanya, sudah mau Ashar sebaiknya kita ke masjid. Dan besok kumpul disini jam dua, kalau bisa Shalat Dzuhur nya juga berjamaah di masjid" Ucap Syakieb dengan tegas.
"Siap komandan" Jawab .... siapa lagi kalau bukan Farzan ? membuat Khalif menggeleng-gelengkan kepalanya.
Hingga mereka bersiap-siap meninggalkan tempat yang mereka sebut 'markas' dan menuju masjid terdekat.
Masjid Al-Ikhlas.
Masjid yang menjadi saksi bisu awal-awal hijrah nya anggota-anggota komunitas itu.
Awalnya Syakieb pesimis, apakah bisa ? komunitas ini berjumlah puluhan orang.
Tapi ternyata Allah benar-benar membantu setiap hamba-Nya yang mempunyai niat baik.
Allah melembutkan hati mereka.
Mereka menyambut Syakieb dan Khalif dengan sangat baik, meski ada pengecualian.
Namun ini, menjadi kebenaran, bahwa Allah maha membolak-balikkan hati.
Hingga mereka semua pun tiba di masjid Al-Ikhlas, dari dalam masjid sang Ustadz sudah tersenyum karena melihat pemandangan itu.
Karena mereka, masjid ini menjadi hidup.
Di zaman sekarang, sulit sekali mencari anak muda yang istiqomah untuk shalat berjamaah di masjid.
Namun ketika melihat komunitas ini, setidaknya masih ada pemuda-pemuda yang hatinya terpautkan dengan masjid.
•
•
•
🦄HOLLA TEMAN-TEMAN INI AUTHOR, KALIAN BISA PANGGIL AKU SHEILA🦄
MESKIPUN INI BUKAN CERITA PERTAMA AKU, TAPI BARU CERITA INI YANG SEDANG AKU USAHAKAN UNTUK TOTALITAS, KARENA AKU SUDAH BELAJAR DARI BANYAK HAL MENJADI AUTHOR
AKU GA BERHARAP LEBIH, CUMA MAU IMAJINASI KU BERMANFAAT UNTUK BANYAK ORANG
PINTU SARAN TERBUKA LUAS, KEBETULAN AKU PAKAI PINTU DORAEMON HEHEHE
SILAHKAN KOMENTAR DAN VOTEE NYAA 🌻🌻🌻🌻
READER'S❣️❣️❣️❣️
EXCITED MU ADALAH SEMANGAT KUU ~~~
. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ مُحَمَّدٍ
KAMU SEDANG MEMBACA
Bidadari Untuk Syakieb
Teen FictionSyakieb itu dingin, namun dia adalah laki-laki yang paham agama, bahkan sebuah komunitas semacam Geng Motor yang awalnya negatif, Syakieb ubah menjadi lebih baik, dan sangat positif, hingga masyarakat sekitar pun menjuluki dengan sebutan "Kumpulan P...