Sebuah perasaan

162 11 0
                                    

-Assalammualaikum Reader's 💗




Happy Reading~






Syakieb sudah sampai rumah beberapa menit yang lalu, dan kini ia sedang berada di kamarnya, ia pun sudah berganti pakaian dengan baju santainya.

Bernuansa abu-abu dengan harum mint mendominasi, juga dipenuhi dengan buku-buku ilmu agama yang ia punya, kita-kira seperti itulah untuk mendeskripsikan kamar Syakieb.

Kini Syakieb sedang berjalan menuju dapur, dapat ia dengar bahwa Abi nya sedang membaca Al-Qur'an.

Bisa dibilang, Abinya adalah panutan nya, pria penyuka bisnis, menjadi pemimpin yang jujur juga dermawan, namun keluarga adalah yang paling utama baginya, Abinya pun tidak pernah absen untuk mengikuti pengajian rutin yang ada, dan selalu berbagi waktu untuk meningkatkan taqwa, dan juga beberapa kali diminta untuk mengisi ceramah di pengajian.

Ternyata benar ya, kalau kita selalu menyempatkan diri untuk meningkatkan taqwa, Allah pasti akan mudahkan, tak perduli sesibuk apa kita sebelumnya.

Syakieb ingat sekali, ketika ia sedang dirumah, waktu itu jadwal pulang Syakieb dari pesantren, lalu ia tidak ikut shalat berjamaah bersama Abinya di masjid, ketika pulang, Abinya menasehati Syakieb panjang lebar, dan nyatanya memang laki-laki seharusnya tidak shalat dirumah bukan ?

Selepas dari dapur kini Syakieb menghampiri Abinya di ruang keluarga dengan membawa secangkir air putih.

Sepertinya Abinya sudah selesai.

"Abi" Panggil Syakieb

"Wah anak cowo Abi nih, sini"

"Tadi bagaimana bang ?" Tanya Abi Syakieb.

"Abang senang bi, karena jadi satu pengalaman buat abang" Jawab Syakieb sambil memberi air putih yang ia bawa tadi kepada Abinya.

Abinya tersenyum simpul, lalu meminum air yang diberi oleh anaknya.

"Bukan itu maksud Abi bang" Ucap Abi seusai minum, lalu menaruh cangkirnya ke meja.

"Abi kagum dengan sifat anak perempuan itu, apakah kamu tidak merasakan dia istimewa ?" Abi terus saja menatap wajah Syakieb.

Syakieb terdiam sejenak, bahkan Abi nya pun merasakan, bahwa Hasna perempuan yang berbeda, sangat terjaga, bahkan ... istimewa ?


~•~•~•~•~•



Sunyi, itulah satu kata untuk malam yang sudah pukul 02.00 ini.

Seorang gadis dengan memakai mukena, baru saja selesai menunaikan shalat tahajud.

Hasna Az-Zahra, itulah namanya, dengan mata yang begitu meneduhkan, wajah manis nan ayu, namun tidak pernah ia tampakkan semenjak lulus dari pendidikannya, SMK.

Ya, Hasna bukanlah perempuan yang mengemban pendidikan di pondok pesantren.

Ini semua karena didikan orang tuanya

Hasna sedang berusaha istiqomah saat ini, untuk menjadi sebaik-baik perhiasan dunia, agar Allah dan Rasul-Nya ridho kepadanya.

Hasna pun sama seperti anak muda yang mencoba istiqomah pada umunya, karena hawa nafsu itu pastinya ada.

Berkali-kali ia jatuh dalam proses ini, namun perasaan rindu kepada Tuhan-Nya selalu saja menghampiri ketika ia sudah mulai jauh.

Bundanya pernah berkata, jika kita sekali saja sudah berusaha dekat dengan Allah, menjauhi larangan-Nya, menaati perintah-Nya, meningkatkan taqwa, mengejar Cinta-Nya, pasti kita ga akan bisa lama-lama jauh Dari-Nya, karena kita sudah merasakan perasaan tenang yang begitu hebat dihati yang diberikan Oleh-Nya, oleh karena itu rasa rindu ingin kembali Kepada-Nya pasti akan cepat hadir.

Hasna tidak pernah menyebut nama seorang laki-laki di dalam doanya, seolah-olah ia tau bahwa itulah yang terbaik untuknya, bukankah yang paling tahu hanyalah Allah ?

Selama ini Hasna meminta imam yang terbaik menurut pandangan Allah untuknya

Namun kali ini..




"Ya Allah, jika memang bukan ia takdir yang Engkau berikan kepadaku, tolong runtuhkan perasaan ini"










Hallo Reader's💗

Jangan sungkan buat ngasi saran...

Jangan lupa tinggalkan jejak...🐾

Monggo komentar dan bintang nyaa🌼🌼🌼

Excited muu adalah semangatt kuu~~~

Jangan Lupa Shalawat !


Bidadari Untuk SyakiebTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang