-Assalammualaikum Reader's 💗
Happy Reading~
Hari sudah berganti menjadi pagi, sekarang ini Hasna sedang merapikan kamar Syakieb. Netra hitamnya tertuju pada pakaian kantor punya Syakieb yang tergantung rapi, ia langsung terfikir kan tentang suaminya yang menjadi CEO dari sebuah perusahaan, kira-kira kedepannya akan seperti apa ? Hasna sudah menjadi seorang istri, itu artinya otomatis ia akan ikut andil dalam kehidupan Syakieb.
Tiba-tiba perbincangan antara dirinya dan Syakieb kembali lagi bersemayam di fikirannya, sungguh manis.
"Kak Syakieb kenapa milih aku ? Padahal mungkin aja masih banyak perempuan lain yang lebih tinggi ilmunya, terlebih lagi aku bukan perempuan lulusan pesantren" Mendengar pertanyaan itu sontak Syakieb mendudukkan tubuhnya menghadap Hasna.
"Jika saya memilih perempuan karena pengetahuan ilmunya, mungkin saya sudah pergi ke Mesir lebih tepatnya Al-Azhar dan mencari seorang untuk dijadikan istri disana. Tapi sayangnya laki-laki seperti saya melihat dari seberapa besar rasa malunya, oleh karena itu saya memilih kamu yang sudah jelas saya lihat itu ada di dalam diri kamu. Saya yakin tangan itu sangat terjaga, rasa malu yang begitu besar melekat sangat indah. Menurut saya, jika seorang perempuan mempunyai Al-Haya yang begitu baik, maka baik pula pemahaman agamanya. Saya tidak peduli kamu lulusan apa atau nasab nya setinggi apa, karena bukankah perempuan kodratnya ingin dibimbing ? Lagipula Hasna, saya belajar ilmu agama memang ingin membimbing bukan untuk saling adu ketinggian ilmu. Dan sayang sekali jika saya tidak mendapatkan mu, yang jelas-jelas sudah berjuang untuk menjaga diri selama ini. Jadi .. saya adalah laki-laki beruntung itu bukan ? Allah menakdirkan saya yang berhak atas kamu"
"Saya memang datang untuk menawarkan berjalan bersama menuju surga, dan saya memang tidak mengajakmu malam mingguan, tidak juga menjadi pendengar ceritamu lewat telponan, tapi saya mempersiapkan diri dengan ilmu juga iman, agar siap membawamu kesurga saat sudah Allah halalkan"
"Saya akan berusaha memahami fitrah sisi wanitamu"
Setiap kalimat demi kalimat yang diucapkan suaminya, membuat Hasna semakin yakin bahwa ia tak salah dalam memilih pemimpin keluarga.
Hasna masih tak menyangka, malam pernikahannya di isi oleh puluhan kata manis dari suaminya.
Sehabis shalat tahajud lalu saling berbagi cerita, hingga tiba waktu Subuh, Syakieb pergi ke masjid untuk shalat Subuh berjamaah disana. Tak apa kan jika Hasna semakin jatuh cinta ke suaminya sendiri ?
Pandangan Hasna tertuju pada jam, sudah jam enam rupanya, namun Syakieb belum menampakkan dirinya, sepertinya memang suaminya itu selalu tidak langsung pulang jika sehabis shalat.
Lalu Hasna menghentikan kegiatannya yang memasuki pakaian Syakieb ke dalam koper, ia memutuskan ke dapur dan membuat makanan untuk sarapan. Tak lupa iya memakai hijab dan cadarnya, kalau soal gamis, ia sudah memakai sehabis shalat Subuh tadi.
Sesampainya di dapur ia sudah mendapati Ummi berada disana.
"Maa Syaa Allah menantu Ummi"
"Hehe kenapa Umm ?"
"Adem banget sih lihat kamu, aduh ini mah Syakieb beruntung banget"
Hasna hanya bisa terkekeh sebagai respon, karena sejujurnya ia bingung harus menjawab apa.
"Syila masih tidur ya Ummi ?"
"Iyaa sayang"
"Oh iya Hasna kamu yang mencuci piring nak ?" Ucap Ummi kembali mengingat ketika tadi dirinya berniat untuk mencuci piring namun semua sudah bersih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bidadari Untuk Syakieb
Teen FictionSyakieb itu dingin, namun dia adalah laki-laki yang paham agama, bahkan sebuah komunitas semacam Geng Motor yang awalnya negatif, Syakieb ubah menjadi lebih baik, dan sangat positif, hingga masyarakat sekitar pun menjuluki dengan sebutan "Kumpulan P...