-Assalammualaikum Reader's 💗
Happy Reading~
Malam ini terlihat rumah Syakieb sangat ramai, karena apa ? Memangnya apalagi selain anak-anak komunitas datang karena ingin memberikan sekedar ucapan selamat untuk ketua mereka. Kini pekarangan rumah Syakieb benar-benar terpenuhi.
Sedangkan para perempuan berada di ruang keluarga.
Rumah Syakieb memang tidak bertingkat, namun satu ruangan saja sudah terlihat sangat luas.
"Sahabat kamu ga kesini Hasna ?" Tanya bunda Hasna yang memang belum pulang.
"Riana lagi di luar kota bunda"
"Nanti kalau sahabat kamu mau ketemu, kayanya kamu sama Syakieb sudah dirumah baru kalian Hasna" Tambah Ummi Syakieb.
"Astagfirullah iya ya ?" Ucap bunda Hasna, astaga bisa-bisanya ia lupa bahwa anak perempuannya itu akan pindah rumah.
Ummi Syakieb pun terkekeh atas respon dari bunda Hasna.
Sedangkan di teras depan rumah kaum Adam sedang mengobrol ringan. Sepertinya tidak semua anggota hadir, tetapi ini terlihat ramai.
"Malu bertanya sesat di jalan, malu melamar jadi tamu undangan" Ucap Abi Syakieb, membuat para anggota komunitas membulatkan matanya. Guru mereka yang satu ini memang tahu betul isi hati para anak muda. Ayah Hasna yang melihat ekspresi teman-teman menantunya itu pun terkekeh.
"Tadi Isya siapa yang Adzan ?" Tanya Abi Syakieb tiba-tiba kepada pemuda-pemuda itu.
"Zidan bi" Jawab Syakieb yang berada di sebelah ayah Hasna.
Zidan yang namanya disebut pun tersenyum ke arah Abi Syakieb.
"Bagaimana rasanya masuk ke komunitas ini Zidan ?" Tanya Abi Syakieb yang memang mengetahui kalau Zidan adalah anggota yang belum lama.
"Zidan bahagia bi, semakin semangat ningkatin taqwa, terlebih lagi banyak kegiatan yang membawa kepada kebaikan" Jawab Zidan, sungguh ! sekarang ia merasa tidak sendiri dalam menempuh jalan kebaikan.
"Alhamdulillah, ini namanya gaul tapi paham agama" Ucap ayah Hasna yang merasa kagum kepada teman-teman menantunya itu.
"Ayoo pak Refan kita masuk, takut mengganggu mereka" Canda abi Syakieb sambil mengajak ayah Hasna.
Ayah Hasna pun terkekeh "Ya ya pak mari"
Lalu Abi Syakieb menoleh kepada gitar yang berada di tengah-tengah mereka "Suara nya kecil-kecil aja ya" Sontak semua mengerti apa yang dimaksud oleh Abi Syakieb.
"Siap guru"
Kedua pria paruh baya itu pun masuk ke dalam rumah.
"Enak nya lagu apa?" Tanya Khalif sambil meraih gitar yang ingin ia mainkan.
"Tanya bang Syakieb aja, setuju ga ?" Ujar salah satu anggota komunitas.
"Setuju !!" Hal ini membuat Syakieb terkekeh.
"Iyaa , secara kan Syakieb udah ada pasangan" Goda salah satu anggota komunitas lagi.
"Lagu apa Kib ?" Tanya Farzan.
"Gimana kalau Sepanjang hidup ?" Usul Syakieb.
"Maher Zain ?" Lalu Syakib mengangguk.
"Langsung ada ide ga tuh"
"Realita banget lagi"
"Ehemm" Seperti itulah tanggapan yang lainnya ketika tahu mengenai isi dari lagu yang di usulkan oleh Syakieb.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bidadari Untuk Syakieb
Teen FictionSyakieb itu dingin, namun dia adalah laki-laki yang paham agama, bahkan sebuah komunitas semacam Geng Motor yang awalnya negatif, Syakieb ubah menjadi lebih baik, dan sangat positif, hingga masyarakat sekitar pun menjuluki dengan sebutan "Kumpulan P...