Rumah Impian

348 14 3
                                    




-Assalammualaikum Reader's 💗








Happy Reading~





















Hasna hanyalah perempuan biasa yang selalu berusaha menjaga diri, dan Allah benar-benar memberikan laki-laki yang begitu taat agama kepada Hasna. Laki-laki itu begitu baik akhlaknya. Memiliki pribadi yang baik, bertutur kata yang lembut, mempunyai kasih sayang, santun dalam berinteraksi dengan orang.

Dan satu hal lagi, rumah yang akan mereka tempati juga begitu Hasna syukuri.

Dari cerita yang Hasna dapatkan dari Ummi, ternyata Syakieb mendapatkan jabatan nya lebih cepat dari kisaran waktu yang sudah ditentukan, agar segera mendatangi Hasna.

Bahkan juga ternyata dunia bisnis tidak semudah yang di fikirkan Syakieb, butuh perjuangan yang besar untuk mencapai dititik sekarang, meski akhirnya Alhamdulillah ia sudah menjadi pemimpin perusahaan dengan proses selama delapan bulan, tak terasa hampir satu tahun.

Pernikahan ini begitu indah, memang benar, yang terjaga hanya untuk yang terjaga. Dua insan yang tidak pernah bermudah-mudahan dengan lawan jenis, lalu disatukan dengan ikatan yang suci, apakah ada yang lebih manis daripada ini ?

Syakieb memilih Hasna untui menjadi madrasah pertama untuk anak-anaknya kelak, ia begitu yakin perempuan dengan sifat Al-Haya yang begitu baik itu dapat menghadirkan anak yang shalih dan shalihah. Ketika menyadari hatinya sudah jatuh kepada Hasna, Syakieb pun getir mengusahakan, seperti apa yang di katakan oleh Ali bin Abi Thalib "Cinta itu tidak dapat dinanti, ambil dia dengan penuh keberanian, atau lepaskan dengan penuh keikhlasan" Hingga akhirnya Syakieb menjadi pemilik perempuan bermata teduh itu.

Sedangkan Hasna pun begitu pemilih dalam memilih kepala keluarga, memang seharusnya begitu, ibarat kata perempuan jika memilih laki-laki untuk dijadikan imam, itu sama seperti memilih antara surga dan neraka.

Islam tidak melarang untuk jatuh cinta, tapi jangan sampai cinta itu membawa kepada kemaksiatan.

Hasna terus menatap kagum interior rumah dirinya dan Syakieb, dinding yang berdominan berwarna coklat dan putih, lukisan dan kaligrafi yang begitu indah, bisa dibilang ini juga termasuk rumah impiannya.

"Bagaimana Hasna, kamu suka ?" Suara dari belakang tubuhnya membuat Hasna membalikkan tubuh, disana sudah ada Syakieb yang berdiri tegap dengan rambut yang terlihat masih basah, ya laki-laki itu baru saja selesai membersihkan diri.

"Maa Syaa Allah aku suka banget kak" Hasna memperlihatkan senyum nya yang manis kepada Syakieb, karena memang cadarnya sudah dilepas.

"Alhamdulilah"

"Kak Syakieb mau ke masjid ?" Tanya Hasna ketika baru menyadari bahwa Syakieb sudah lengkap dengan sarung dan baju Koko, ntah sudah berapa kali Hasna terpesona oleh suaminya sendiri.

Syakieb berjalan mendekat kepada Hasna hingga tepat saling berhadapan, Syakieb mengulurkan tangannya untuk mengusap kepala Hasna yang masih terbalut hijab "Hm, saya ke masjid dulu, kamu baik-baik dirumah, sepertinya saya pulang sehabis Isya" Memang karena mereka baru tiba dirumah ini pukul lima sore tadi, sekarang pun sudah menjelang Maghrib.

Hasna jadi gugup sendiri karena dipandang sangat intens oleh Syakieb "Kak Syakieb belum wudhu?"

Sontak mendengar perkataan itu membuat Syakieb memegang pipi Hasna dengan kedua tangannya "Kalau sudah, ga mungkin saya lakuin ini" Lalu kepalanya ia condongkan ke depan guna mengecup kening istrinya.

Melihat wajah Hasna yang begitu lucu dimatanya, Syakieb pun terkekeh.

"Salim dulu sini"

Lalu Hasna pun membawa tangan Syakieb untuk ia cium, begitu pun sebaliknya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 13, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bidadari Untuk SyakiebTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang