28.

1.3K 127 6
                                    

Masa lalu

"(Name), dia akan jadi pengawal pribadi mu mulai sekarang. Dia memang masih remaja sih, tapi kemampuan nya tak diragukan." Ucap kirazaki hajime.

"Huhh? Siapa dia, papa?" (Name) menatap hima.

"Saya hima, akan menjadi pengawal pribadi anda mulai sekarang dan selamanya." Hima membungkuk pada (name).

"Hima, jaga (name), dia masih kecil jadi jangan pernah meninggalkan nya walau hanya sedetik." Kirazaki asuka.

"Mama? Aku bukan anak kecil lagi..!!" (Name) menggembungkan pipi nya.

"Umur mu masih 4 tahun, jangan bersikap layaknya orang dewasa." Hajime.

"Hmmpp..!!!" (Name) cemberut.

"Mama sama papa pergi dulu ya (name), kau bermain dengan hima saja." Asuka mencium kening (name).

"Iya mama, cepat kembali ya...!!" (Name) tersenyum.

Asuka dan hajime pergi meninggalkan anak mereka bersama dengan pengawal yang mereka percayai.

"Hima, kau bisa melakukan apa?" (Name) menatap hima.

"Apapun yang anda inginkan." Hima.

"Hmm... Ikut aku latihan aja ke dojo, gendong aku hima..!!" (Name) merentangkan tangan nya.

Hima mengangguk dan menggendong (name) di atas bahu nya, membawa nya ke dojo dimana latihan pedang di lakukan disana.

"Oi, ayo bertanding denganku." Ucap (name) begitu memasuki dojo.

"Baiklah, nona muda. Biar saya saja. Ucap salah satu orang.

"Tak mau kau, dimana bocah itu?" (Name) melipat tangan nya di dada.

"Saya lebih tua dari anda, apa maksud anda dengan 'bocah itu'?" Seorang anak lelaki datang.

"Diamlah..!! Kita cuman beda 2 tahun tahu..!!!" (Name) megambil pedang kayu.

"3 tahun, bukan 2." Anak itu juga mengambil sebuah pedang kayu.

"Hima, kau duduk saja bersama pak tua itu, perhatikan kehebatanku." (Name) menyeringai.

"Baiklah nona." Hima duduk di samping orang tua yang ada disana.

"Kau hima? Pengawal pribadi nona yang baru? Kau lebih muda dari yang ku bayangkan sih. Aku hangjun." Ucap hangjun.

"Mohon kerja sama nya, tuan hangjun." Hima.

"BERSIAPLAH....!!! RAIGO....!!!" (Name) meloncat ke arah raigo.

Kedua pedang kayu itu saling bertabrakan, kedua anak itu tak ada yang mau mengalah dan terus bertanding, saling menabrakkan pedang kayu mereka.

Sebuah ide jahil muncul di kepala sang gadis. Kaki nya menendang kaki raigo dan membuat nya hilang keseimbangan hingga terjatuh.

"Hehe, aku menang nih~" (name) mengarahkan ujung pedang kau nya ke leher raigo.

"Anda selalu curang, nona." Raigo.

𝑨𝒏𝒈𝒆𝒍 - 𝗟𝗢𝗢𝗞𝗜𝗦𝗠 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang