Hari mulai petang dan Izagiri masih berada didesa sebelumnya, dia menginap dan keesokan harinya dia akan berangkat. Namun dia masih memikirkan tentang paman Bob yang telah meninggal tersebut.
Saat mendapat kabar bahwa salah satu warga di desa tersebut meninggal dan paman bob merupakan salah satu orang yang sangat dicintai disana. Banyak sekali warga yang tak terima tentang kematiannya namun mereka harus menerima itu mau tidak mau.
Kesedihan menimpa desa tersebut karena kehilangan salah satu tokoh penting dalam desa, namun Izagiri juga sangat sedih atas kepergiannya.
Saat Izagiri duduk termenung di kamarnya, dia melihat seekor merpati terbang kearah jendela kamarnya, merpati tersebut hinggap dijendela kamar Izagiri.Izagiri tak tau apa tujuan merpati tersebut namun dilihat lihat merpati tersebut memiliki surat yang digulung dan ditaruh di kakinya. Izagiri kemudian memberi makan merpati dengan sisa sisa roti yang dia sisakan dan belum dimakan.
Dia membuka surat tersebut, dan terkejut bahwa surat tersebut dari bawahannya yakni Reze. Surat itu berisikan laporan serta semua kejadian yang dialami oleh Reze.
"Kota R'lyeh saat ini kemungkinan aman untuk dikunjungi, namun berhati-hatilah karena R'lyeh termasuk wilayah kekaisaran Ghart."
Kalimat pertama yang ada diawal surat tersebut."Maaf tuan, aku hanya bisa memberi info tentang kota R'lyeh hanya sedikit, namun aku akan mengorek informasi lebih lanjut nantinya. Anda berada di dekat sebuah desa yang berada di dekat pelabuhan kekaisaran Ghart bukan ? Jika dekat disitu mohon maaf sebelumnya, bisakah anda menunggu saya disana sampai saya datang ? Sedikit lagi saya akan sampai."
Itulah isi surat Reze. Izagiri segera membuat surat balasan untuknya agar Reze tidak khawatir dengannya akan pergi dari desa ini. Kemudian setelah menulis surat balasan, dia menaruhnya di merpati tadi dan menerbangkannya kepada Reze agar dia mendapatkan surat tersebut.
Saat melihat matahari yang mulai terbenam, Izagiri terpikirkan tentang sesuatu yang dimana dia memikirkan rencana untuk kedepannya, setelah dipikir pikir olehnya. Kemungkinan salah satu pecahan kuno yang disebarkan ayahnya, bukanlah untuk dirinya.
Dia merasa pecahan tersebut bukanlah untuknya, dia meneliti lebih lanjut tentang pecahan tersebut, terukir sebuah tulisan kecil didalammnya. Dia membuat sebuah peralatan untuk meneliti batu pecahan yang ditemukan sebelumnya.
Mao melihat Izagiri dan membawakannya secangkir kopi dan beberapa kue kering sebagai cemilan Izagiri. Dia memegang pundak Izagiri dan melihat apa yang dilakukannya.
"Kamu mau apakan pecahan ini ?"
"Aku ingin menelitinya, tapi aku bingung apa tulisan kecil ini, aku terpikirkan bahwa batu ini bukanlah untukku"
Dia menyampaikan itu kepada Mao, Mao pun membuat lingakaran sihir kecil dan menaruhnya dimata kanan Izagiri.Sihir tersebut adalah sihir memperbesar atau melihat sebuah objek kecil seperti mikroskop. Di era zaman seperti ini ada beberapa kota dan desa yang belum mempunyai teknologi yang mumpuni.
Terkadang masih bergantung dengan sihir. Saat ini kejadian kerusuhan yang terjadi penyebabnya juga adalah runtuhnya kekaisaran Akatsuki.
Tapi sekarang jauh lebih baik daripada zaman kegelapan barat. Dahulu di daerah barat marak sekali perang dan perbudakan dimana mana, bahkan sekarangpun budak masih diperjual belikan. Namun tidak separah dulu.
Jika dipikir pikir, negara kuno yang menguasai dulu adalah, era Romans atau romawi. Zaman terkelam zaman kegelapan Barat, tapi menurut Mao ada yang jauh lebih buruk dari zaman kegelapan itu.
"Mama, menurutmu zaman yang lebih buruk dari zaman kegelapan apa ?"
Mao memegang dagunya dan teringat zaman yang paling buruk dan paling harus dilupakan dalam sejarah, bahkan hanya segelintir orang yang mengetahui ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shoutetsu : Outer Fabula
FantasyVolume dua dari seri Shoutetsu, kali ini Izagiri melanjutkan perjalanannya menuju kota perairan R'lyeh yang berada di arah utara kota Derz, kerajaan Derz berhenti memburu Izagiri karena mereka mengira bahwa Izagiri sudah mati karena melawan Diego Ra...