Mereka semua terus melanjutkan perjalanan mereka menuju kota R'lyeh dengan segala persiapan yang mereka miliki untuk situasi apapun. Pada akhirnya mereka telah sampai disebuah desa yang tak begitu ramai seperti kota kota.
Desa ini dilihat sekilas agak berkabut dan desa ini juga terlihat sederhana namun tidak jelek jika dipandang, pemandangan dari desa ini juga cukup lumayan untuk dilihat dan ramainya desa ini memang tak seramai kota, namun dengan suasana seperti ini desa ini mungkin cocok untuk tinggal bersama pasangan saat pensiun.
"Wahh, aku tak menyangka ada desa sebagus dan seindah ini, aku baru pertama kali kesini"
Seru Avera yang terlihat senang melihat lihat desa itu.Daun daun yang kering mulai berguguran disekitar sana menambah indah suasana desa tersebut. Desa ini bernama desa Bessara, Desa ini merupakan tempat kelahiran salah satu pahlawan yang turut andil dalam perang dahulu. Nama pahlawan tersebut Bessara Scarlet, Bessara merupakan salah satu pahlawan yang berupaya melawan bangsa bangsa yang ingin menghancurkan umat manusia.
Menurut catatan sejarah Bessara selalu melindungi desa desa kecil seperti desa ini contohnya, dulunya ini hanya tempat pengungsian dan beberapa tahun kemudian ini menjadi desa yang sangat damai dan lumayan ramai akan pengunjung seperti pedagang dan para petualang.
"Izagiri, apakah kita akan beristirahat di desa ini dan bertanya tentang rute rute yang aman ??"
Izagiri berpikir sejenak dan memikirkan apakah istirahat di desa ini atau di desa selanjutnya, tapi ada kemungkinan di desa ini akan ada informasi yang berguna nantinya untuk mencapai tujuan mereka.
"Kurasa, ada baiknya kita beristirahat disini, mungkin aku, Avera dan Mizuki akan pergi berkeliling untuk bertanya tanya informasi yang mungkin akan berguna"
"Anna dan e....mama, kalian cari penginapan dulu, yang sekiranya bisa menampung kita"
Mao terlihat sangat senang karena Izagiri memanggilnya mama, dia ingin Izagiri menyebut mama kepada dirinya sekali lagi dan memohon mohon sambil memeluk dirinya.
"Izagirii... Panggil aku mama lagi, panggill lagii"
Izagiri hanya tersenyum kecil dan kebingungan untuk merespon kemauan Mao, dia sepertinya sangat kesulitan menghadapi Mao.
Setelah dari itu merekapun berpenca, Izagiri bersama Avera dan Mizuki berkeliling desa tersebut, dan benar saja desa ini sangatlah indah dan bersih sekali. Anak anak bermain dengan riang dan dibagian pasar para penduduk dan pedagang melakukan aktivitas tawar menawarnya, sungguh desa yang sangat damai.
Tak jauh dari tempat kamu berdiri, ada seorang pria yang duduk di kursi tua didepan sebuah rumah, pria itu memakai baju yang sangat sederhana dan tidak lusuh tentunya, pria itu terlihat tua tapi wajahnya masih terlihat muda, kami menghampiri pria itu dan ingin bertanya tanya padanya, tapi pria itu sudah duluan menyapa kami.
"Hei anak muda, aku baru melihat wajah kalian disini. Kalian mencari apa ? Perlengkapan atau persediaan ?"
"Di desa ini banyak tempat seperti itu dan kalian bisa dengan mudah mncarinya, butuh rekomendasiku ??"
Kemudian Izagiri juga menyapa balik pria itu dan menghampirinya, dia duduk didekat tangga kecil yang ada di depan rumah pria tersebut, sambil tersenyum dia menjawab perlahan pria itu dengan sangat ramah.
"Hehehe terima kasih atas sarannya paman, tapi aku ada keperluan yang lebih penting dari itu"
Ami dan Mizuki menghampiri Izagiri untuk mendengar percakapan mereka, pria itu menjawab apa mau mereka dan tunjuan mereka untuk datang kemari bahkan sampai menghampiri dirinya.
"Aku kira kamu perlu perlengkapan, jadi apa yang kalian inginkan anak muda ?"
Izagiri menjelaskan situasi mereka bahwa mereka ingin menuju kota peraian R'lyeh, Izagiri meminta saran agar jalan tercepat menuju kesana melewati apa atau harus punya rute yang sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shoutetsu : Outer Fabula
FantasiaVolume dua dari seri Shoutetsu, kali ini Izagiri melanjutkan perjalanannya menuju kota perairan R'lyeh yang berada di arah utara kota Derz, kerajaan Derz berhenti memburu Izagiri karena mereka mengira bahwa Izagiri sudah mati karena melawan Diego Ra...