Chapter 71 : kakek dan nenek

11 2 0
                                    

Kedua orang tadi melarikan diri mereka saat hendak dibunuh oleh Pastor tanpa kepala.

"Apa apaan Jin itu, dia sangat kuat"

"Lebih baik kita lari saja"

Mereka segera bergegas melarikan diri dan menyelamatkan diri mereka sebelum dikejar Pastor tanpa kepala barusan.

Pastor lansung kembali ke tempat Izagiri dan melaporkan semua yang terjadi.

Pastor menceritakan bahwa mereka juga memburu Jin untuk keperluan mereka, mereka adalah organisasi Xeno, Organisasi yang memanfaatkan Denergia bangsa Jin untuk kepentingan mereka sendiri dan akhirnya mereka akan melepas Jin, tapi mereka menjemput Jin biasanya dengan cara yang agak kasar. Agar para Jin tidak melawan saat dijemput.

Sepertinya target mereka adalah Kuntilanak dan kebetulan Izagiri telah mengalahkan kuntilanak, mereka bermaksud mencuri mangsa Izagiri dan membawa Kuntilanak tersebut.

"Begitu ya, Xeno.....hmmm aku pikir mereka akan menjadi organisasi yang bisa aku rebut."

"Tapi aku kesampingkan saja, dan aku akan memulai berburu Jin Massauth dan melawan Cthulhu."

Kemudian Kuntilanak duduk dan dia bertanya kepada Izagiri untuk memanggil namanya seperti apa.

"Emm...tuan ingin tetap kupanggil tuan atau Izagiri ??"

"Terserah lu"

"Baiklah, Gii ! Mulai sekarang panggil aku Kiranti ya~"

"Baiklah, Kiranti"

Kemudian Rania mulai bertanya kepada Izagiri juga, dia bertanya berapa kira-kira yang dia butuhkan lagi untuk mendapatkan Jin Massauth.

Izagiri menjelaskan butuh tiga sampai empat lagi untuk pertarungan Izagiri nanti. Dan Kiranti menyarankan untuk menemui Kakek dan Nenek yang bergentayangan.

"Siapa mereka ??"

"Baiklah aku akan menjelaskan dari sang kakek."

Kakek itu bernama Asep, kakek tersebut merupakan suami dari nenek gayung, kakek ini selalu bergentayang untuk meminta jasadnya dimakamkan dengan layak dan dia selalu mengubur mayat mayat manusia yang menurutnya tidak layak dilihat.

Kakek ini gemar bertanya kepada orang-orang untuk menguburkan dirinya dengan layak atau orang itu akan terkena kutukan.

"Fenomena kutukannya ? Atau sejenis Paralel Expansion miliknya ?"
Izagiri bertanya.

"Kurang lebih kutukan"

Kemudian saat orang itu enggan untuk menguburkan kakek, maka kakek itu akan membunuhnya atau mengutuknya.

Dengan memberikan penyakit seperti mayat yang membusuk dengan cepat dalam kurun waktu dua hari. Selebihnya Kiranti tidak mengetahui apa yang dia miliki.

Selanjutnya sang nenek, atau dikenal dengan penyihir hitam atau Nenek Gayung. Selalu membawa gayung dan tikar. Nama nenek ini adalah Masya. Nenek ini ingin dimandikan jenazahnya agar jiwanya tenang, namun manusia malah membakarnya sehingga dia hidup dengan penuh kebencian.

Dia akan meminta manusia untuk memandikan mayatnya, namun jika menolak dalam kurun waktu seminggu hingga bahkan saat itu juga maka kematian atau bahkan sebuah fenomena yang lebih buruk dari kematian akan menghampiri.

"Informasi-informasi seperti ini dapat dari mana ?"

"Mendengar dari warga warga, aku terkadang menyamar jadi manusia."
Ucap Kiranti.

"Omong-omong......kenapa banyak sekali Jin kuat disini !?"

Kuntilanak melihat Poco, dan menatapnya dengan serius.

Shoutetsu : Outer FabulaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang