Chapter 91 : Berevolusi

14 2 0
                                    

Saat itu Rangda dan Rania bertarung sangat sengit, meskipun pertarungan tanpa kontak fisik, awalnya itu membuat Rania sangat kesulitan menghadapi Rangda yang begitu kuat.
Tangan mistis milik Rania membuat lingkaran begitu besar dengan tangan tangan yang membentuk lingkaran tersebut.

Tangan Mistis tersebut mengelilingi Rangda, dan Rangda terlihat kebingungan dengan apa yang ada di sekelilingnya, tangan tangan tersebut bergerak dengan cepat dan memotong tangan Rangda yang menjadi senjatanya, menyentuh Spirit Core milik Rangda dan memotongnya hingga kebagian terkecil.

Tangan-tangan tersebut memegang Rangda dengan sangat kuat dan menyeretnya kedunia yang Rania Ciptakan untuk menyiksa Rangda, dan membuatnya merasakan mimpi buruk yang sangat membuatnya putus asa.

"Dengan begini, Akhirnya."
Ucap Rania yang sedikit lega. Saat lubang hendak tertutup. Namun, tangan Rangda muncul dan membuka paksa lubang tersebut dan memaksa keluar dari lubang yang diciptakan Rania.

"Jangan bercanda Kuyang Sialan !!!!"
Mata Rangda yang memerah dan emosi. Dengan cepat dia maju dan memegang kepala Rania, menyeretnya dengan sangat cepat dan kuat. Dia kemudian melemparnya kearah langit, membuat bayangan merah dan hitam yang membentuk sebuah mata.

Membatalkan semua kekuatan Rania dan menyerap seluruh kekuatan yang dimiliki oleh Rania, Rania yang terkena mata itu lansung merasakan sakit luar biasa seperti tercincang cincang dan membuat seperti kepalanya terasa ingin meledak. Rania yang menahan sakit yang begitu mengerikan yang belum pernah dia rasakan sebelumnya.

Rangda mengulurkan tangannya dan seperti ingin menggenggam, Kemudian mata itu seperti ingin melipat Rania dan membentuk sebuah kubus yang dikelilingi oleh mata hitam dan merah.

"Pandora Eye!"
Serangakaian mata Hitam dan merah yang membungkus objek yang berbentuk apapun mau Jiwa atau bentuk fisik dan membuat yang terbungkus merasakan kengerian luar biasa tinggi dan membuat yang terjebak merasakan seperti dikuliti, menghancurkan Spirit Core yang dibungkus dan melenyapkan secara perlahan.

Lebih menyakitkan jika harus dikikis, dan lebih baik lansung dihancurkan. Karena mengikis Spirit Core akan membuat rasa sakit luar biasa bahkan orang yang tak memiliki konsep Rasa sakit juga akan tetap merasakan rasa sakit yang benar benar menyakitkan.

Saat kubus mata merah dan hitam itu membungkus Rania, Rangda terlihat sangat senang dan memasang wajah menyeramkan.

"Rasakan itu, Kuyang !" Rangda yang menatap langit, dan kubus tadi menghilang dalam sekejap mata, dia merasa itu adalah kemenangan baginya, saat dia ingin kembali ke wujud manusianya.

Tiba-tiba angin berhembus kencang dan menjadi sebuah pusaran yang sangat besar. Tangan Mistis mendadak muncul dilangit langit dan diatas tempat Rangda berdiri. Saat merasakan energi luar biasa itu, ternyata itu energi milik Rania. Rania belum mati, saat melihat Rania yang kembali dari kubus mengerikan Pandora, Rangda sangat terkejut dia kembali tanpa luka apapun yang dia rasakan.

"Itu tadi sangat menyakitkan sampai sampai aku berevolusi dan energi Denergia ku semakin banyak ! Terima kasih iblis buruk rupa, kamu membuatku bertambah sangat kuat dengan kekuatanmu yang tidak ada apa apanya."

Mendengar kalimat itu Rangda menjadi sangat emosi dan membentang mata Pandora sekali lagi untuk membungkus Rania dalam kubus sebelumnya. Saat mata itu mulai melipat Rania lagi, Mata tadi terbelah dna terpotong kecil-kecil. Tangan tadi membuat lingkaran yang memotong energi Yertha milik Rangda dan membuatnya kehilangan kekuatan tadi.

 Tangan tadi membuat lingkaran yang memotong energi Yertha milik Rangda dan membuatnya kehilangan kekuatan tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Shoutetsu : Outer FabulaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang