Chapter 88 : Harga diri Archon

6 3 0
                                    

Archon. Begitulah para mahkluk di dunia ini sudah menggapai kekuatan tertingginya, tergantung pada ras mereka masing masing. Ketika manusia sudah mencapai Lord Hero maka sudah akan dinobatkan sebagai Archon, dan untuk bangsa Jin, jika sudah mencapai Jin Massauth mereka bisa menjadi seorang Archon. Namun biasanya mereka hanya ingin menyendiri dari pada menguasai satu wilayah m.

Untuk bangsa iblis harus menjadi Demon King, agar bisa menjadi seorang Archon. Archon memiliki kemampuan unik masing masing, karena itu mereka bisa dibilang bisa mendirikan Kerajaan mereka sendiri diwilayah yang mereka tempati.

Sesosok pria bertubuh kekar yang terbang dilangit sambil memandang Depati Amir dengan tatapan yang merendahkan dirinya, dia seperti pria angkuh yang sudah sombong dan yakin dengan kemenangannya. Angin berhembus begitu kencang yang menandakan disana ada pertarungan yang sangat hebat.

 Angin berhembus begitu kencang yang menandakan disana ada pertarungan yang sangat hebat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Akui kekalahan mu pahlawan pecundang."

Bima Werkudara, sesosok pria yang sangat kuat dan tempramen. Dia merupakan sesosok pria yang pernah mengalahkan seratus pasukan dengan kemampuan bertempur hebat di masing masing prajurit, dia membunuh semuanya tanpa ampun.

Depati mengambil kerisnya dan memulai serangannya dengan menebaskan keris miliknya, saat keris menghantam Bima, Bima sangat terkejut karena tebasan pria itu sanggup membuatnya terpental. Sebagai balasan, dia melemparkan gada miliknya dan membuat Depati juga terpental jauh.

Depati berdiri dan mengeluarkan aura emas miliknya, Bima menatap dengan tatapan sinis sambil menyeret gadanya, rambutnya melayang layang karena tiupan angin pantai yang meniup kencang. Kemudian Depati mengulurkan keris miliknya dan Bima menatapnya dengan tatapan sombong.

Saat ingin berjalan lagi, tubuh Bima menjadi kurus seperti kurang makan, lututnya gemetar dan mengalami pusing serta mual.

"Fear and Terror."

Bima mengeluarkan aura emas dan mengembalikan tubuh kekarnya, kemudian saat dia ingin meninju depati dengan kecepatan melebihi sebuah petir, dia mendengar suara yang berdengung di telinganya, tangisan dan teriakan terus muncul dikepalanya. Hingga telinganya mengeluarkan darah.

"Apa apaan ini...."

Bima kemudian mengambil jarak sejauh mungkin dari Depati, tapi tetap saja suara itu tetap membisiki telinganya hingga membuatnya sangat marah. Bima sangat kesal dan dia memasang raut wajah menyeramkan, dia menusuk telinganya dan mengeluarkan banyak sekali darah yang keluar dari telinganya, dia tak bisa mendengar suara bisikan bisikan keputusasaan itu lagi.

Suara petir bergemuruh dilangit langit, mendadak suara seperti suara mesin yang asal suara tersebut dari langit. Ya, itu adalah pesawat tempur. Pesawat itu menghujani Bima dengan bom yang membuat ledakan kearah tubuh bima, bima dihujani oleh bom tersebut dan membuatnya berlutut.

Depati yang melihat itu berjalan secara perlahan menuju Bima, tubuh bima ditutupi oleh asap karena bom sebelumnya, Depati tetap jalan menghampiri Bima. saat melihat Bima bertekuk lutut, dia menodong kerisnya ke leher Bima dan menatapnya dengan tatapan tajam.

Shoutetsu : Outer FabulaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang