> Keesokan paginya <
Pagi hari sudah tiba, embun menetes di setiap daun yang membasahi daun dibawahnya, cahaya matahari perlahan menyinari daratan dan disaat itulah mereka berempat bersiap siap untuk melanjutkan perjalanan mereka menuju kota R'lyeh. Mereka mengemas barang barang mereka dengan rapi agar perjalanan mereka tidak menjatuhkan barang barang penting mereka. Mereka sempat bercincang sedikit sembari membereskan peralatan mereka untuk melanjutkan perjalanan mereka. Mereka mulai berjalan saat semua sudah siap dan semua peralatan mereka sudah dikemas.
"Kalian semua siap ? Jika sudah mari berangkat"
Ucap Mao yang sudah selesai berkemas dari awal. Kemudian mereka semua sudah siap dan ingin pergi melanjutkan perjalanan mereka, Avera terlihat senang dan begitu juga dengan Anna. Mereka mulai berjalan, mereka sedikit lagi sampai di ujung lembah yang artinya mereka sebentar lagi akan keluar dari lembah berbahaya ini.
"Lihat !! Kita hampir sampai, ayo cepat !!"
Avera yang sangat bersemangat setelah tau diujung mereka akan keluar dari lembah berbahaya ini, saat mereka hampir sampai di ujung lembah, kemudian ruang dimensi saku terbuka dan keluarlah sesosok laki laki yang terlihat sederhana, pakaiannya tak terlalu mewah namun tidak lusuh juga. Dan itu adalah Izagiri yang baru selesai latihan, perbedaan waktu antara dimensi saku dan waktu dunia nyata sangat berbeda. Izagiri kemudian menyapa mereka dan dia tampak tak begitu semangat.
"Ada apa Izagiri ? Bagaimana latihanmu ??"
Mao menanyakan Izagiri karena dia tak nampak begitu senang setelah kembali latihan. Kemudian Izagiri menjawabnya dengan sedikit senyuman.
"Ahahahaha latihanku tak begitu sesuai harapan, hanya latihan fisik dan mental tak akan terlalu mengubah kemampuanku saat ini, aku juga tidak tau harus apa, lebih baik aku menemui Cthulhu untuk menanyakannya lansung tentang masalah ini"
Kemudian Mao hanya mengelus kepala Izagiri dengan lembut, itu membuat Izagiri sedikit tenang dan tak terlalu memikirkan hasil latihannya. Mungkin Izagiri merasa nyaman saat kepalanya di elus elus.
"Yosh yosh, tenang saja ya, kami akan membantumu. Kamu tenang saja ya aku dan yang lainnya akan memastikan kamu akan tetap menjadi kuat dan membantu disetiap langkahmu"
Izagiri hanya bisa tersenyum kepada mereka semua dan merekapun melanjutkan perjalanan mereka untuk pergi ke kota R'lyeh. Saat mereka berjalan mereka mengobrol membahas apa saja yang ada di benak mereka, Izagiri tak begitu ingin tau tentang masa lalu mereka masing masing, dan Avera menceritakan apa yang dia alami selama di lembah itu saat bersama Mizuki dan yang lainnya. Dia menceritakannya dengan sangat semangat, seperti saat Mizuki mengusir para naga itu hanya dengan membunuh pemimpinnya sekali serang, dan bahkan dia menceritakan cerita menarik tentang Izagiri dan Mizuki.
"Jadi aku ingin tau apa yang kamu lakukan bersama Mizuki saat dulu"
Ucap Avera dengan mata yang berbinar binar seolah olah benar benar ingin tahu tentang mereka dulunya. Izagiri mulai menceritakan tentang mereka dan dia agak bingung dari mana harus memulainya."Jadi Mizuki itu ibaratnya dulu sosok pengganti ibuku saat ibuku sedang melakukan tugas atau misi, aku bermain dengannya sejak kecil, dia mengajarkanku hal hal kecil seperti menjahit dan kekuatan spirit penyembuhan. Aku tak tau dia ini siapa tapi aku sangat menyayanginya"
"Sepertinya.... Aku sedikit.... Tidak aku benar benar merindukan ibuku, karena saat saat seperti ini, aku selalu mengandalkan dirinya"
Sejenak suasana menjadi sunyi karena mereka semua diam saat Izagiri mengucapkan tentang ibunya, dia sangat menyayangi ibunya bahkan tak pernah lepas dari benaknya dan dia tak pernah melupakan ibunya. Itu sangat membuat Avera iri dengan Izagiri karena sejak kecil dia tak tau sama sekali wajah orang tuanya, yang dia tau hanya Diego merawatnya sejak kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shoutetsu : Outer Fabula
FantasyVolume dua dari seri Shoutetsu, kali ini Izagiri melanjutkan perjalanannya menuju kota perairan R'lyeh yang berada di arah utara kota Derz, kerajaan Derz berhenti memburu Izagiri karena mereka mengira bahwa Izagiri sudah mati karena melawan Diego Ra...