Kehidupan memang aneh, setelah kecelakaan dan koma beberapa waktu membuat mata kanan ku buta, serta berhalusinasi menjadi sosok dewasa,
semua terasa nyata, saat bermimpi jatuh cinta dan debaran itu terasa hingga setelah ku sadar dan menyadari semua tak nyata
namun , seolah semua yang terjadi setelahnya, keadaan sekelilingku dan orang-orang yang ku temui di mimpi ku juga ku temui di dunia nyata ku
dan satu hal yang ku percayai jika mimpi itu terasa begitu nyata tentang pola fikir ku sudah berbeda dari anak se umuranku
aku mengerti banyak hal tentang kehidupan dewasa
mengerti bagaimana mengatur sebuah perusahaan
mengerti bagaimana berbicara sopan
dan,
mengerti perasaan ingin memiliki dan merindukan seseorang.
duduk di bangku kelas 3 SD tetapi memiliki pemikiran dewasa, ah sudahlah, aku hanya bisa tertawa melihat soal-soal ujian yang sekolahku berikan
cih, apa itu pembagian, perkalian, atau menghapal nama-nama hari dalam bahasa inggris?, ingin sekali ku mentertawakan semua
tak tau saja mereka jika aku adalah lulusan dari universitas favorit di jepang,
Walau itu semua di dalam mimpi, namun semua ilmu yang aku dapatkan terekam jelas di otak mungil ku ini.
Hari ini,
Aku duduk di kursi pojok belakang sambil membaringkan kepalaku
Pelajaran membosankan kembali aku hadapi dengan rasa ngantuk dan bosan
Azizi, anak angkatku yang duduk di sampingku ini juga tampak bosan
Azizi yang di dalam mimpiku adalah anak dari gracia dan chiko ini namun di kehidupan nyata ia adalah teman sekelas dan sepanti asuhan denganku
Memang aneh aku mengangkatnya menjadi anak angkat padahal kami se umuran, dan ia juga sudah menambahkan nama belakangnya menjadi azizi natio hahahah . .
'Puk puk puk'
Aku mengusap kepalanya yang juga mengikutiku membaringkan kepalaku di meja
Tampak azizi menampakan senyum polos 5 jari ke arahku
"Mah, bolos yuk" celetuknya
'Plak'
Aku mengganti usapan tanganku menjadi geplakan di kepalanya hingga ia tampak meringis mengusap usap kepalanya sendiri
"Belajar yang bener!," Ucapku lantas berdiri melihat ke arah guru yang masih sibuk menulis di papan tulis
Azizi menatapku sambil menyunggingkan senyum miringnya saat ku tarik tangannya mengendap-endap melewati meja meja murid di depan
Si anak penurut mamah itu mengikuti gerak gerik ku yang menunduk hampir merangkak agar tak ketahuan guru keluar dari kelas,
Beberapa teman di kelas, hanya diam saja acuh tidak juga melaporkan kami pada guru, karena ini sudah biasa kami lakukan.
.
.
.
"Katanya di suruh belajar bener , eh di ajakin bolos mau aja si mamah" ucap Azizi mengisap es plastikan di tangannya
"Ya kali mama gk bosen juga," balas shani mencari posisi ternyaman di ruang olah raga yang sedang kosong
Merebahkan tubuhnya di lantai sambil memejamkan matanya
Sesaat hendak terlelap ,
'Plak'!
"MAH MAH.. COBA LIAT ITU BINI MAMAH TU MAH!"
Pekikan sambil pukulan azizi di tubuhnya membuat Shani reflek bangkit sambil memegangi kepala yang pusing
"APA SIH !"
kesal shani sambil menatap arah pandang Azizi di balik celah jendela gedung olah raga tersebut
"ANJIR DIA NGAPAIN BAWA SAPU?!, LARI LARI GITU?!" Kaget shani mendekat ke arah jendela mengintip gracia kecil di lapangan luar
"ASTAGA!" Kaget Zee melihat apa yang baru saja di lakukan gracia
'Tap.. tap.. tap..."
Suara langkah Shani dan Zee cepat menuju keluar
'BUGH.. BUGH.. BUGH..'
"JANGAN MACEM MACEM LAGI SAMA CHIKO, AWAS KALIAN SEMUA!"
Suara pukulan benda tumpul dan lengkingan suara gracia kecil nyaring menusuk telinga shani dan zee yang baru saja tiba di lapangan
Tampak 3 bocah laki-laki yang sedang di hantam gracia dengan sapu di tangannya
Dan , Chiko . Bocah culun yang selalu mengintili pantat gracia sedang nangis kejer
"Kayaknya papa chiko di buli lagi mah" Bisik zee yang di ajari shani memanggil chiko dengan sebutan papa, dan gracia dengan sebutan bunda , seperti di dalam mimpinya waktu itu
Shani yang tak tega melihat 3 bocah lelaki di pukuli gracia mencoba melerai , ia berjalan agak cepat mendekati gracia yang masih tampak Murka .
"ISTERI KU.!!!! JANGAN DI PUKULIN LAGI" Panggil nyaring shani yang panik saat melihat gracia kembali mengangkat sapu di tangannya
Seketika gracia menoleh ke arah shani yang mendekat
'Blesssshhhhhhhhhhh'
Sapu kelas tersebut terbang
'BUGH'
'PRANGG!'
'BRUKH.!!'
Tepat sasaran!
Shani terjungkang kebelakang, di susul sapu yang baru saja mendarat di pelipisnya dan menjatuhi tubuhnya
"SUDAH BERAPA KALI AKU BILANG, AKU BUKAN ISTERIMU!!!!!"
Next

KAMU SEDANG MEMBACA
CHEATER 2 (GRESHAN)
FanfictionKalian pernah gk berimajinasi kembali lagi ke masa-masa kecil dengan pola fikir se dewasa sekarang dan memerbaiki satu per satu kehidupan yang tidak bisa kalian raih pada masa itu?