27

1.9K 157 7
                                    


















Feni kali ini lagi-lagi mengerang frustasi di depan pintu manusia yang sedang pundung setelah 2 hari yang lalu Gracia mengunjunginya

Apa lagi, kalau bukan mengurung diri di kamar berhari-hari

Hanya keluar jika hendak makan, itupun hanya sekali sehari.

Syukurlah Pundungnya bertepatan dengan libur sekolahnya, tidak membolos .

"Shan, ayo lah, lo mo merajuk gimanapun juga gk bakal buat gracia balik kalo lo gk gerak-gerak" ucap nyaring feni sambil berharap mahluk di balik pintu ini mendengar

"BUKA PINTUNYA , KALO GK GUE DOBRAK PINTU LO SAT!, GUE TAU LO DIDALAM DENGER!." Teriak Feni lagi dengan urat yang menegang di lehernya menahan Sangkal.

'BRAK.!'

Suara benda terdengar di lempar ke pintu dari dalam

"MASUK YA MASUK AJA CO', PINTU KAGAK DI KUNCI NGAPAIN LU MAU DOBRAK.!" Sahut mahluk di dalam

'CEKLEK'

Suara ganggang pintu di buka keras dan penuh kesal

"BILANG KEK, CAPEK GUE GEDOR-GEDOR .!" Gerutu Feni saat sudah masuk kedalam kamar shani

"APA ?!" Kesal Shani menatap Feni denga tampak yang sangat kusut

'PLAK.!'

Satu tamparan melesat ke pipi shani

"BIAR LO BANGUN DARI TIDUR LO.!" Ucap feni setelah menampar wajah Shani

Bukannya marah, ataupun kesakitan

Jujur saja , Shani sudah kebal akan rasa sakit di wajahnya

Terbiasa menerima ratusan hantaman gracia dulu,

Hiks, dulu.

Shani tampak menelungkupkan wajahnya di bantal yang berada di pangkuannya

"Hiks . . Hiks.." punggungnya bergetar menahan tangis yang ia sembunyikan dari Feni.

"Bangun, Rapihin penampilan lo!" Ucap datar feni yang miris melihat shani begitu berantakan

Shani hanya tetap tak bergerak, betah menangis dengan posisi yang sama

Lihat lah, rambut yang berjatuhan di bantal itu, tampak acak, kusut, dan, ah sudah lah, tak bisa di jabarkan seberapa berantakannya dia.

"SHANI.!! BANGUN LO, GUE GAK CUKUP SABAR BUAT BERLEMAH-LEMBUT SAMA LO .!" Pekik Feni yang juga tampak terluka melihat Shani begini

'Srekk'

Feni menarik tubuh Shani paksa, laku menyeretnya masuk ke dalam kamar mandi

'BYURRRRR.!!!!

'BYURRRRR.!!!

"BERHENTI BERSIKAP NAIF SAT, GRACIA GK BUTUH MANUSIA KEPALA BATU KAYAK LO.!" Pekik Feni sambil mengguyur tubuh Shani yang masih memakai pakaian lengakapnya

Shani tidak menjawab tidak juga marah

Dia hanya pasrah, seperti Batu yang bersandar di samping bathtub

'BYURRRRR.!!!'

Lagi-lagi feni mengguyur tubuhnya dari kepala hingga benar-benar membuat basah seluruh tubuhnya

Air yang seakan membersihkan air matanya

Air yang di harapkan Feni mampu membangunkan Shani dari kebodohannya

Entahlah, apa memang kebanyakan orang-orang jenius akademik seperti shani berprinsip Batu seperti ini

Feni mengenal Shani lebih dari siapapun,

Feni sangat hapal, Shani dengan prinsipnya tidak akan pernah saling mengkhianati.

Seperti jika Shani, tidak mau pacaran.  berfikir logis jika cinta hanya pembodohan, maka dia tidak akan pernah menjadi budak dalam ikatan hubungan,

Shani dengan fikirannya, hanya orang-orang tolol yang mengikrarkan hubungan saling memiliki, bisa di sebut 'Pacaran'

Cih, emang tidak bosan dengan itu-itu saja, bukankah tidak nyaman jika sedang melakukan enak-enak tapi di hantui rasa bersalah karena merasa menghianati kekasih

Sudah lah, itu tidak ada dalam kamus nya,

Shani bebas ber'Cinta dengan siapapun yang ia inginkan dan mereka yang menginginkannya

Selingan buat melepas penat kegiatan belajar di sekolah atau pun lelah saat bekerja.

Maka dari itu, ia berprinsip tidak akan pernah ber'Pacaran' dengan siapapun.

Juga, jika dia berprinsip tak akan pernah memukul wanita, maka shani tak akan pernah menyakiti fisik

Seperti halnya juga,

Shani yang jika dia tidak akan membalas pukulan gracia dahulu-dahulu, maka sesakit dan se parah apa pun gracia memukulinya, sedikit pun Shani tidak akan membalas, karena memang begitu prinsipnya.

Dia kokoh di pendiriannya yang ia tanam di otaknya tentang sosok ideal nya .

Jika dia hanya menginginkan wanita sexi, lembut , dan unyu. Yang jauh terbalik dengan sifat Gracia

Maka, dia sesakit apa pun hatinya merasa kehilangan gracia, ia dengan prinsipnya, tidak akan mau apa lagi menjalin hubungan dengan gracia

Walau pun saat itu, mulutnya pernah berucap akan melamar gracia,

Tak lain dan tak bukan hanyalah rasa ingin menepati janji yang ia lupakan saat dia kehilangan ingatannya.

Karena shani benci orang-orang yang tak menepati janji, dan dia tak mau menjadi sebagian dari orang-orang tersebut.

'BYURRR.!!!!' Feni masih dengan kegiatannya mengguyur tubuh shani yang sedari tadi hanya membatu

Hingga akhirnya feni luruh di lantai , ia ikut menangis terisak.

"Shan.. hiks.. sudah lah, lu tidak akan menjadi lebih baik dengan sifat lu"

Feni bersuara lirih, kali ini feni menangkup wajah shani untuk menatap mata nya

"Lihat gue Shan, gue sayang sama lo tulus, sekarang gue mau denger lu ungkapin semua yang ada di lubuk hati lo, gue gk mau denger kata-kata dari otak lo , hiks .." feni menjeda kalimatnya setelah memastikan Shani benar-benar menatapnya

"Apa yang hati lo rasakan saat ini pada gracia?,

Bukan apa yang lo fikirin tentang dia,

Apa yang hati lo rasakan jika gracia ninggalin lo,

Sekali lagi, bukan dengan otak lo, jawab dengan Hati lo shan.."

Pertanyaan dan penuturan tegas feni yang menatap dalam mata shani.

Bukan menjawab, Shani kembali memejamkan matanya

Ucapan feni, seakan bilah pedang yang menghunus jantungnya

Menampar tak tampak otak jeniusnya.

"Hiks .. G-gue menyukai dia fen, G-gue gk rela dia pergi, gue gk rela dia nikah sama chiko, hiks.. gue jatuh cinta dengannya" Lirih shani sambil memejamkan rapat matanya

Mencoba memahami debaran jantung nya setiap kali ia bersama gracia

Mencoba membuang fikiran logisnya tentang idealisme yang memuakan.

"G-gue mencintai dia apa adanya, gk perlu menjadi sexi, gak perlu berpenampilan feminim, atau pun bersikap lemah lembut, cukup jadi Gracia saja, g-gue jatuh cinta"

Akhirnya......

Pengakuan yang di tunggu-tunggu feni terdengar sekarang.

'Srekk.'

Feni menubruk tubuh basah shani, Memeluknya dengan erat



















"Hiks.. makasih udah jujur, sekarang lu bangun, bersiap, kita jemput gracia, kita jemput isterimu Shan..".





















Next .

Gk End kok, Chuaks doang.

CHEATER 2 (GRESHAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang