29

1.8K 105 0
                                    

















Sebelum Malam fesitival,

Shani benar-benar di buat kaget dengan sosok lelaki gagah sedang berdiri di lobi hotel tempat nya menginap

Namun, sesaat Shani melirik curiga ke arah Feni yang seolah berdandan cukup rapi, dan tampak memasang senyum tersipu menatap sosok lelaki tadi.

"Abang nya gracia?" Tanya Shani

Lelaki tersebut tampak tersenyum lalu Dia menatap feni sama tersipu .

"Shan, Frans ngajak kita ke festival nanti malam, sekalian lu ketemu gracia" ucap feni

"Kenapa harus malam?, Ayok sekarang aja!" Seru shani, melihat hari masih sore, dia tidak mau lagi menunda walau hanya beberapa jam menunggu malam.

"Malam aja, kalian juga baru datang dan perlu istirahat" balas Frans

"Iya shan, lagian gue mau jalan bentar cari yukata buat nanti malam" timpal feni

"Tadi lo suruh gue istirahat, kok mesti jalan lagi?!" Kesal Shani yang enggan keluar kecuali menemui gracia.

"Ye, sapa juga ngajak lo!, Gue keluar sama Frans, lo di kamar aja , rangkai kata-kata buat luluhin hati do'i" balas Feni yang menarik tangan Frans untuk keluar loby

"KALIAN PACARAN?!" Teriak Shani kaget

Feni tampak menoleh ke belakang menatap Shani

"IYA DONG, KITA MAH SAT SET SAT SET, 3 HARI DOANG KENAL LANGSUNG JADIAN! HAHAHAAA" pekik Feni yang sudah keluar loby hotel meninggalkan Shani yang agak Syok.


































Kembali di kejadian malam Festival,

Shani yang baru saja tersungkur oleh pukulan gracia, seketika meringis dan mencoba bangkit

Tapi susah,

Ingatkan Shani Untuk tak lagi memakai Pakaian seribet ini, jika orang jepang bilang Yukata, maka Shani menganggap ini Daster slim fit.!

Lihat saja , bagai mana susahnya shani dengan bawahan sesempit ini bangkit dari ketersungkurannya akibat serudukan gracia.

'Eh, ... Awsh.. Salah . Eh..' Gerutu-gerutu mulut shani yang mencoba bangkit namun gagal lagi

Shani mendongak ke atas menatap gracia yang sedari tadi hanya diam mematung melihat ketidak mampuannya untuk bangun.

"Greee.... ikh , Bantuin Nah.." Nada memohon Shani yang mengulurkan tangannya berharap gracia berbaik hati menarik nya

Gracia tampak menahan tawanya,

"Jadi, lo bener Shani apa Bukan?!"

Bukan membantu, Gracia malah memberikan ulang pertanyaan

Shani menatap nanar, 'fix ,gracia psikopat.!'

Namun , Shani merasa tangannya di raih gracia

Sekali sentak gracia menarik,

'Srek'

Tubuh Shani sudah bangun berdiri tegak.

Shani ikut mendudukkan dirinya di samping Gracia yang sudah lebih dulu duduk

Mata gracia fokus meneliti Shani dari kepala sampai kaki

"Udah liatin nya?, aku beneran Shani, tuh liat ada feni juga" tunjuk Shani

Gracia menalingkan pandangannya menatap feni yang tampak di rangkul Frans, abangnya.

"Kok bisa kalian disini?" Heran gracia

"Aku mau Ketemu kamu" balas Shani sambil memalingkan wajahnya

Sepertinya, Shani malu sekarang.

Gracia tampak mengkerutkan keningnya sambil menatap fokus Shani yang tampak menghindari kontak mata dengannya

"Sampai menyusul kesini?" tanya gracia heran

Shani mengangguk

"Kamu ngomong sama pohon apa sama aku?" kesal Gracia yang sedari tadi Shani tak menatapnya

"Kamu" jawab singkat Shani yang enggan berpaling

"Ck, terserah lah, terus sekarang kamu mau ngomong apa" Gracia sudah menyerah, biarlah Shani membelakanginya, menatap pohon yang mungkin lebih menarik dari pada dirinya.

"Em.. A-aku......" Shani tampak bingung sekarang

Dari ujung mata Gracia, bisa melihat Shani yang menatap Pohon di sampingnya itu tampak menggerak gerak kan kakinya, seperti seseorang yang sedang Grogi.

Senyum tipis tampak di wajah cantik Gracia malam ini

Jujur saja, Dia juga sama Shani!

Gracia hanya pandai menguasai dirinya,

Dia pandai menutupi perasaan Gesreknya sekarang, Jelas saja. Bagai mana Gracia tak merasa Bahagia sebab Seseorang yang baru saja melintas di ingatannya sekarang Benar-benar berada tepat di sampingnya

Sesaat gracia mencoba memejamkan matanya, mencoba menguasai perasaannya.

Dia menyandarkan punggungnya di sandaran kursi , mencoba membuat relax dirinya,

"Sudah lah, gk usah ngomong, aku tahu apa yang ingin kamu sampaikan" suara gracia memecah keheningan selama beberapa menit mereka hanya diam-diaman

Gracia mengalihkan pandangannya mencoba menghilangkan rasa kesal akibat Shani yang tak juga kunjung bersuara,

sepintas pandangan gracia mendapati Chiko yang sedari tadi sangat-sangat sibuk memilih dan mengunyah aneka cemilan dalam bungkusan plastik yang tersusun banyak di Atas pangkuannya

"CHIKO.! Woy!, Bagi Dong!" Teriak Gracia

Chiko yang duduk di kursi depan penjajak jajanan seketika menoleh ke arah Gracia

Chiko Seketika memasang raut takut, Ia cepat cepat menyusun kembali makanannya dan menyembunyikan di balik punggungnya

"GAK ADA BAGI-BAGI, ENAK AJA!" Balas Chiko

"APA SIH!, SINI'IN GAK.!" Titah gracia yang sekarang tampak bangkit menuju ke arah Chiko ,

Meninggalkan Shani yang hanya bisa menatap Nanar,

Dari kejauhan , Mata Shani memperhatikan Gracia yang mengejar Chiko yang sudah kabur sambil menyembunyikan jajanannya di balik perutnya,

Sesekali Chiko tampak Tertawa dan mengejek Gracia yang dengan pakaian Yukatanya menjadikan Gracia susah untuk mengejar lelaki culun tersebut.

Adegan Lari-larian mereka berdua membuat Shani merasa , yah..





'Bodoh'









Next.

CHEATER 2 (GRESHAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang