16

1.8K 128 3
                                    














Senin pagi yang memuakan bagi sebagian pelajar

Hari paling Shani benci ketika harus berangkat lebih pagi dan melakukan baris berbaris di lapangan

Shani benci dan sangat benci karena tiap senin selalu saja pelipisnya menjadi samsak tinju oleh si ketua osis songong yang mengaku-ngaku sebagai isterinya

Shani gk salah, di salah-salahin

Shani berdiri miring di geplak

Shani melirik kiri kanan di geplak

Sampai hanya perkara kaos kaki tinggi sebelah juga di geplak,

Entah kenapa mata si Ketua osis yang sering di puji murid-murid disana sebagai sosok tegas dan berwibawa tersebut selalu menyorot ke arahnya dengan tatapan intimidasi.

Shani kadang berfikir, jika sang ketua osis itu memang menyukainya bukankah hal seperti ini tak wajar

Harusnya shani di perhatikan dan di perlakukan dengan baik dan lemah lembut.

Shani kembali bergidig saat memasang soflen dan memperbaiki kaca matanya di cermin di dalam kabin mobilnya

Ia menarik nafas setelah memastikan jika tiada satupun yang kurang dari atribut sekolahnya

"Fen, coba liat. Udah lengkap belum gue?" Ucap shani meminta feni memperhatikan penampilannya sesaat setelah mereka keluar dari mobil

"Udah kok, topi, dasi, kaos kaki gk miring" feni meneliti serius

Saat hendak memasuki gerbang, sosok yang baru saja ia bayangkan sambil bergidig ngeri lewat di hadapan mereka

Motor gracia yang membonceng Chiko di belakang nya masuk menuju parkiran

Shani seketika menghentikan langkahnya menatap wajah datar sang ketos songong tersebut

Sangat dingin, entah sepertinya shani merasakan aura buruk hari ini.

Shani mengelus pelipis kirinya uang menjadi langganan tinjuan gracia

"Yang sabar ya jidat, kayaknya hari ini lo bakal bonyok lagi" lirih shani pelan

"Hahahahaaaaa..... Sekalian sedia plaster shan hahahaha" tawa feni menimpali ucapan pelan shani yang ia dengar

Saat shani hendak membalas, feni menarik zee agar cepat berlari menuju kelas.

























Upacara rutin tiap senin pagi berlangsung hikmat

Shani melirik ke arah si ketua osis yang berdiri di hadapan mereka sedang berjaga-jaga jika-jika ada anak yang tidak tertib

Sesekali si ketua osis melewati barisan shani , namun hanya lewat.

"Tumben" batin shani yang merasa tidak sekalipun sorot mata gracia menatap ke arahnya

Merasa penasaran, Shani sengaja menurun kan kaos kakinya seblah,

Selang beberapa menit tak juga si ketos tersebut menegurnya

Kini Shani sengaja berdiri agak serong ke kanan, kadan beralih agak serong ke kiri dari barisan,

Namun masih juga tidak di tegur, padahal shani yakin gracia benar-benar melihatnya saat barusan saja si ketos itu melewati barisan mereka

Masih penasaran,

Shani mencoba memutar otaknya, entah kenapa ia pagi ini ingin sekali di perhatikan.

Tangan shani bergerak melonggarkan dasi nya, lalu tangannya bergerak lagi menyusuri kancing baju kerah seragam sekolahnya pada 2 kancing di atasnya menampakan dada putih mulus yang membuat udara masuk dengan leluasa

Saat melihat gerak gracia hendak berkeliling lagi mendekat ke arah barisan mereka

Shani dengan cepat melepas topinya dan menjadikan nya kipas sambil bergaya seolah ia sedang kepanasan

Dan, benar saja

Kegiatannya tersebut menarik si ketua osis mendekat ke arahnya

Shani memasang wajah acuh dan tengilnya

Walau shani yakin jidatnya akan menerima tinjuan gracia, setidaknya rasa penasaran terhadap ketos tengilnya tertuntaskan

'Srek'

Semilir udara dingin terhembus sesaat sang ketua osis tepat berada di hadapannya

Tangan gracia tampak bergerak naik memasangkan kembali kancing baju Shani ...

'Deg'

Perasaan apa ini

Aura dingin dari sang ketua osis songong menurutnya tersebut seketika menusuk ke tubuhnya

jari gracia yang tak sengaja bersentuhan dengan kulit dadanya saat memasangkan kancing seragamnya membuat sesaat bulu-bulu kuduk nya merinding

Shani yang masih mempertahankan pandangannya kedepan sekarang beralih menatap sang  ketua osis

Posisi Shani yang lebih tinggi membuat nya sedikit menunduk untuk sekedar melihat raut wajah gracia

'Datar'

'Dingin'

Tanpa suara.

'Deg'

Jantung shani seketika berdetak lebih kencang,

Jarak sedekat ini membuat shani benar-benar melihat wajah gracia dengan sangat jelas

Wajah datar tanpa riasan milik gracia ternyata 'Ekhem' cantik.

Sangat cantik.

Cantik yang benar-benar alami

Tampak sang ketua osis menunduk dan sedikit berjongkok

Shani merasa kaos kakinya tertarik ke atas

Ya, Shani dengan jelas melihat gracia menaikan kembali kaos kakinya kembali sejajar.

'Deg.. Deg..Deg..'

Shani sesekali menggigit bibir bawahnya saat merasakan jantungnya semakin bertambah cepat berdetak

Sesaat Gracia bangkit dari jongkok nya dan berlalu dari hadapannya













"Caper!" Sindir gracia sesaat sebelum ia benar-benar meninggalkan barisan shani











Next.

CHEATER 2 (GRESHAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang