Senin pagi yang memuakan bagi sebagian pelajar
Hari paling Shani benci ketika harus berangkat lebih pagi dan melakukan baris berbaris di lapangan
Shani benci dan sangat benci karena tiap senin selalu saja pelipisnya menjadi samsak tinju oleh si ketua osis songong yang mengaku-ngaku sebagai isterinya
Shani gk salah, di salah-salahin
Shani berdiri miring di geplak
Shani melirik kiri kanan di geplak
Sampai hanya perkara kaos kaki tinggi sebelah juga di geplak,
Entah kenapa mata si Ketua osis yang sering di puji murid-murid disana sebagai sosok tegas dan berwibawa tersebut selalu menyorot ke arahnya dengan tatapan intimidasi.
Shani kadang berfikir, jika sang ketua osis itu memang menyukainya bukankah hal seperti ini tak wajar
Harusnya shani di perhatikan dan di perlakukan dengan baik dan lemah lembut.
Shani kembali bergidig saat memasang soflen dan memperbaiki kaca matanya di cermin di dalam kabin mobilnya
Ia menarik nafas setelah memastikan jika tiada satupun yang kurang dari atribut sekolahnya
"Fen, coba liat. Udah lengkap belum gue?" Ucap shani meminta feni memperhatikan penampilannya sesaat setelah mereka keluar dari mobil
"Udah kok, topi, dasi, kaos kaki gk miring" feni meneliti serius
Saat hendak memasuki gerbang, sosok yang baru saja ia bayangkan sambil bergidig ngeri lewat di hadapan mereka
Motor gracia yang membonceng Chiko di belakang nya masuk menuju parkiran
Shani seketika menghentikan langkahnya menatap wajah datar sang ketos songong tersebut
Sangat dingin, entah sepertinya shani merasakan aura buruk hari ini.
Shani mengelus pelipis kirinya uang menjadi langganan tinjuan gracia
"Yang sabar ya jidat, kayaknya hari ini lo bakal bonyok lagi" lirih shani pelan
"Hahahahaaaaa..... Sekalian sedia plaster shan hahahaha" tawa feni menimpali ucapan pelan shani yang ia dengar
Saat shani hendak membalas, feni menarik zee agar cepat berlari menuju kelas.
Upacara rutin tiap senin pagi berlangsung hikmat
Shani melirik ke arah si ketua osis yang berdiri di hadapan mereka sedang berjaga-jaga jika-jika ada anak yang tidak tertib
Sesekali si ketua osis melewati barisan shani , namun hanya lewat.
"Tumben" batin shani yang merasa tidak sekalipun sorot mata gracia menatap ke arahnya
Merasa penasaran, Shani sengaja menurun kan kaos kakinya seblah,
Selang beberapa menit tak juga si ketos tersebut menegurnya
Kini Shani sengaja berdiri agak serong ke kanan, kadan beralih agak serong ke kiri dari barisan,
Namun masih juga tidak di tegur, padahal shani yakin gracia benar-benar melihatnya saat barusan saja si ketos itu melewati barisan mereka
Masih penasaran,
Shani mencoba memutar otaknya, entah kenapa ia pagi ini ingin sekali di perhatikan.
Tangan shani bergerak melonggarkan dasi nya, lalu tangannya bergerak lagi menyusuri kancing baju kerah seragam sekolahnya pada 2 kancing di atasnya menampakan dada putih mulus yang membuat udara masuk dengan leluasa
Saat melihat gerak gracia hendak berkeliling lagi mendekat ke arah barisan mereka
Shani dengan cepat melepas topinya dan menjadikan nya kipas sambil bergaya seolah ia sedang kepanasan
Dan, benar saja
Kegiatannya tersebut menarik si ketua osis mendekat ke arahnya
Shani memasang wajah acuh dan tengilnya
Walau shani yakin jidatnya akan menerima tinjuan gracia, setidaknya rasa penasaran terhadap ketos tengilnya tertuntaskan
'Srek'
Semilir udara dingin terhembus sesaat sang ketua osis tepat berada di hadapannya
Tangan gracia tampak bergerak naik memasangkan kembali kancing baju Shani ...
'Deg'
Perasaan apa ini
Aura dingin dari sang ketua osis songong menurutnya tersebut seketika menusuk ke tubuhnya
jari gracia yang tak sengaja bersentuhan dengan kulit dadanya saat memasangkan kancing seragamnya membuat sesaat bulu-bulu kuduk nya merinding
Shani yang masih mempertahankan pandangannya kedepan sekarang beralih menatap sang ketua osis
Posisi Shani yang lebih tinggi membuat nya sedikit menunduk untuk sekedar melihat raut wajah gracia
'Datar'
'Dingin'
Tanpa suara.
'Deg'
Jantung shani seketika berdetak lebih kencang,
Jarak sedekat ini membuat shani benar-benar melihat wajah gracia dengan sangat jelas
Wajah datar tanpa riasan milik gracia ternyata 'Ekhem' cantik.
Sangat cantik.
Cantik yang benar-benar alami
Tampak sang ketua osis menunduk dan sedikit berjongkok
Shani merasa kaos kakinya tertarik ke atas
Ya, Shani dengan jelas melihat gracia menaikan kembali kaos kakinya kembali sejajar.
'Deg.. Deg..Deg..'
Shani sesekali menggigit bibir bawahnya saat merasakan jantungnya semakin bertambah cepat berdetak
Sesaat Gracia bangkit dari jongkok nya dan berlalu dari hadapannya
"Caper!" Sindir gracia sesaat sebelum ia benar-benar meninggalkan barisan shani
Next.

KAMU SEDANG MEMBACA
CHEATER 2 (GRESHAN)
FanfictionKalian pernah gk berimajinasi kembali lagi ke masa-masa kecil dengan pola fikir se dewasa sekarang dan memerbaiki satu per satu kehidupan yang tidak bisa kalian raih pada masa itu?