8

1.9K 124 14
                                    












Malam harinya

Di sebuah Kamar hotel ,Shani sedang bergelut panas dengan seseorang di balik selimut

desahan desahan kenikmatan menggelegar ke seluruh kamar

bercampur decakan peraduan bibir yang saling meminta lebih dan lebih

hingga keduanya terkulai lemas tanpa sehelai kainpun di tubuh mereka

"Ahh... Kamu kasar shan"

"gk , itu perasaan mu saja nin, yang kasar itu kamu, ini bibir aku berdarah" balas shani yang menunjukkan bibir bawahnya terluka akibat gigitan anin

'Cup'

anin mengecup lembut bibir shani yang berdarah tersebut

"masih sakit ?" tanya anin

Shani kembali memajukan bibirnya serta mengangguk kecil

'Cup'

'cup'

Anin menjatuhi banyak ciuman di bibir bawahnya membuat desiran gairah shanii kembali bangkit

dan...

"Ahhhh........"

Lidah sensual shani yang mulai kembali menyusuri lekuk leher anin hingga turun di ant.......(Sebagian text hilang).


























.

"Shan, lo gk pulang semalam?" tanya feni yang sudah siap berangkat sekolah di ambang Pintu Apartemen mereka pagi itu

"Iya, weh, anjir telat gue, kalian duluan aja, gue mau mandi dulu" ucap shani yang bergegas masuk kedalam unitnya

"MIRING LO, UDAH JAM BERAPA INI!" teriak feni yang menatap kesal ke arah shani

"ZEE BURUAN, KITA BERANGKAT DULUAN" teriak feni memanggil zee yang tampak masih sibuk memasang sepatunya.























.

Mobil Shani masuk ke halaman parkir sekolah,

dengan terburu ia turun dari mobil dan setengah berlari menuju gerbang

namun sial, pintu gerbang sudah tertutup rapat.

"Hey Kamu!" Panggil seseorang yang membuka pintu gerbang

Shani menatap penuh haru

"Makasih kakak sudah bukain gerbangnya" sopan shani langsung berjalan cepat hendak menuju kelas nya

"TUNGGU DI SITU!" titah nyaring siswi yang membukakan ia pintu tadi tampak memakai almamater osis

Shani berbalik menoleh

"Mau Pulang di cap bolos apa mau di hukum Dek?!" ucap osis tersebut

shani menampilkan senyum cengengesannya

"Di hukum aja kakak" Sahut shani menunduk sambil menggaruk lehernya yang tidak gatal

"Keliling Lapangan atau membersihkan Gudang?"

Shani tampak berpikir

"E.. e.. GK DUA_DUANYA KAK" shani langsung berlari menjauhi kakak osis tersebut menuju ke kelasnya secepat mungkin

"Cih. songong, ya kali gue di suruh lari lapangan luas gini, gk tau aj dia gue bukan type anak yang penurut" umpat shani dalam hatinya

tiba-tiba


'Bugh'

'BRUK!!'

Shani tersungkur ke lantai Koridor sekolah

tak kira-kira

shani mendapati sebuah sepatu tergeletak di sampingnya, dan benar saja, itu sepatu yang di pake osis tersebut yang di lemparkannya tepat mengenai kepala Shani

Perlahan shani memalingkan wajahnya menajam kan penglihatannya, mendapati anggota osis tersebut mendekat santai ke arahnya

"Jangan merasa kamu siswi populer dan berprestasi kamu bisa menyepelekan tata tertib di sekolah" ucapnya datar

osis tersebut menarik tas ransel shani agar secepatnya bangkit

"Keliling lapangan 20 kali sebagai hukuman lo telat, tambah 30 kali lagi sebagai hukuman lo yang mencoba kabur"

"JANGAN SINTING LO, 50 PUTARAN NGELILINGI LAPANGAN YANG SELUAS INI, LO KIRA G-"

"Tambah 20 putaran setiap kalimat perotes yang keluar dari mulut lo" ucapnya memotong kalimat perotes shani

'BRAK!'

Shani menghempaskan tas ranselnya di lantai dan melepaskan jaket Varsity yang ia gunakan dan meletakannya kasar di atas ranselnya di lantai Koridor

tanpa berkata apapun, Shani mulai memasuki lapangan dan mulai berlari mengelilingi lapangan

"GUE ITUNG DARI SINI, 50 DI TAMBAH 20 BERARTI TOTAL 70 PUTARAN!" Teriak osis tersebut yang membuat wajah shani semakin jengah

"TANGGUNG, GUE KASIH LO 100 PUTARAN!" Teriak shani dalam langkah kakinya berlari

"DEAL!" balas osis tersebut

'Tap Tap Tap....

Suara langkah kaki berlari menyusuri Koridor membuat osis tersebut mengalihkan pandangannya

"huh.. huh.. fuhh.." "Anjir capek bet gue lari " Ucap seseorang itu yang menyandarkan tangannya ke bahu osis tersebut

"LO TELAT?, Abis apa?"

"huh.. G-Gue kesiangan gre , tadi malam gue begadang, kucing gue birahi" sahutnya

osis tersebut ialah Gracia.

'Srekkk'

"Lu kawin ma kucing apa gimana nin? Kucing lo bisa buat merah-merah gitu di leher?" kalimat gracia yang memperhatikan bekas kissmark di leher anin, membuat Anin hanya bisa tersenyum Salting

namun seketika Anin terfokus pada seseorang Siswi yang sedang berlari dengan gerak gerik yang sedikit gontai

"ASTAGA, SHANEEEEEEEE!!!!, UDAH LARINYA, CEPAT KESINI!" Panggil Anin bernada khawatir

"HEH, Dia gue yang hukum!" ketus Gracia

"Berapa putaran gre?"

"100" balas Gracia santai

Anin Sedikit tercekat,

"SINTING LO, TU ANAK ANEMIA!" Ucap anin berlari mendatangi shani yang mengajaknya berhenti

namun. Belum sampai langkah kaki anin memasuki lapangan

'BRUK!"

"SHANIII" teriak anin berlari menghampiri Shani yang sudah terjatuh pingsan.








next.

CHEATER 2 (GRESHAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang