Di sekolah,
Gosip tentang Pertunangan sang Ketua osis dan Chiko sudah melebar luas
Biasa lah, pergosipan di jaman Sosmed seperti ini secepat apa tersebarnya
Beberapa hari setelahnya pun akhirnya sampai juga di telinga 3 bocah sengklek
"Iya git, gimana dong, Gracianya ternyata sudah mau tunangan lo telat sih" ucap Shani saat Gita mengunjungi mereka di sekolah
Dan sekarang mereka sedang duduk berbaris di kursi kayu dekat parkiran
"Pantes Dm gue kagak di bales-bales, di baca juga kagak" lesu Gita
"Maaf ya Git, misi gue gagal" sahut shani
"Gk Shan, gue juga yang gk gerak gerak, gue terlalu gk percaya diri deketin Gracia"
Feni dan Zee hanya menyimak sesekali menimpali percakapan mereka
"Lagian, si ketos itu galak Git, berantakan, cantik juga gk yang ada kek Singa, mending sama Anin aja, Lebih Sexy" tawar Shani sambil membayangkan tubuh mulus Anin saat mereka 'itu' di hotel
"Siapa yang Galak?!"
Suara dingin terdengar ber celetuk dari balik tubuh mereka yang berjijir di kursi parkiran
Shani yang sedang mengingat ingat suara desahan anin di ranjang , seketika tercekat
Serempak mereka ber empat menoleh ke belakang
'BUGH'
'BUGH'
'BUGH'
Zee , Feni, dan pastinya Shani serempak oleng ke kanan mendapatkan pukulan telak di jidat mereka masing-masing
Gita hanya tampak meringis melihat 3 orang di sampingnya hampir tersungkur, patutlah Gita bersyukur ia tidak mendapatkan hadiah yang sama dari gracia
"KALIAN BUKANNYA BELAJAR DI KELAS , MALAH BOLOS, GOSIPIN GUE?!" Gracia naik pitam yang sedari tadi mendengar percakapan mereka di sana
"Maaf kak Gita, saya gk balas dm kak Gita karena saya gk mau kak gita menaruh harapan, saya gk terbiasa dekat dengan orang yang baru saya kenal apa lagi berfikir untuk menjalin hubungan lebih" tutur jujur gracia kepada Gita
Gita hanya tersenyum simpul menanggapi nya
"Dan Khusus buat lo yang bilang Anin lebih sexy dari gue!"
'Srekk'
Gracia menarik kerah seragam Shani dari belakang, seperti seekor anak kucing yang hendak di mangsa, shani hanya bisa meringkuk
'PLAK!'
Tepat di mulut, bukan lagi di jidat yang gracia layangkan tamparan dengan tenaga ekstra
"Humpphhhhh!!'
Tangan yang sebelumnya memegangi jidat sekarang langsung berpindah memegangi bibirnya, Shani merasakan sakit dan bibirnya mungkin akan dower sekarang.
Feni dan Zee yang melihat Gracia naik pitam, langsung menarik tangan Gita agar menjauh meninggalkan Shani yang menatap nanar mereka bertiga.
"APA?!, MO KABUR JUGA?!" Gracia kembali menatap tajam Shani
Shani hanya tampak menggeleng tak mampu berucap karena jujur saja, bibir nya sangat terasa sakit dan berdenyut sekarang
"Sekarang Lo balik kelas!" Titah Gracia
Shani dengan cepat mengangguk, namun sesaat ia menggeleng teringat sesuatu.
Tangan Shani menarik lengan Gracia yang hendak berbalik menuju kelasnya pun menghentikan langkahnya
Menoleh kembali ke arah Shani dengan tatapan yang tajam
"Apa?!" Ketusnya
Shani yang masih memegangi mulutnya menahan rasa cenat-cenut di bibirnya tak bisa menjawab namun tangan yang memegangi lengan gracia ia lepas lalu memasukan tangannya ke dalam saku seragamnya
Gracia hanya menatap heran
Tak lama, Shani mengeluarkan Gantungan kunci dari dalam sakunya
'Deg'
Gantungan kunci bajak laut, Gracia mengenalinya
"G-gue udah di Awshhhh..., Di kasih tau Feni tentang lo, tentang kita dulu sewaktu masih sekolah awshh" Shani bersuara sambil tertatih kesakitan
"Terus?!" Gracia memasang wajah datar sekarang sambil tangannya bersedekap di dadanya
Shani menatap nanar
"L-lo gk t-terkejut?" Heran shani yang melihat raut gracia tampak 'biasa saja'
Gracia hanya tampak menggeleng
"Oh" ucap singkat Shani sambil menundukan wajahnya
Entah kenapa sekarang hatinya yang terasa perih
Apa se enggak begitu berarti kenangan mereka buat gracia
"Udah?" Tanya gracia
"Gue mau ngelamar Lo!" Ucap shani tegas menatap dalam manik mata gracia
Tangan shani terulur memberikan secuil kertas tulisan tangan gracia yang terselip balik baju gantungan kunci tersebut
Gracia mengambilnya dan kembali membaca tulisannya sendiri
Bertuliskan :"Lamaranmu di terima, Kata mama, aku boleh nikah sama kamu".
Gracia tampak tersenyum simpul dan kembali melipat kertas kecil tersebut
Gracia melangkah mengikis jarak dengan Shani
Semakin dekat, semakin dekat semakin pula jantung Shani kembali berulah
Gracia menundukkan wajahnya kebawah, karena posisi Shani yang sedang duduk dan ia berdiri tepat di hadapannya
Wajah antara keduanya sekarang tinggal sejengkal
Shani sudah merasa deru halus nafas Gracia yang menerpa wajahnya
Tatapan mata keduanya saling mengunci
'Srekk'
Gracia memasukan lipatan kertas tadi kembali ke dalam saku Shani
"Shan, aku gk perduli kamu ingat atau gk tentang kita yang dulu, whatever dengan kondisi kamu yang lupa ingatan lupa tentangku" ucap lembut Gracia yang menggunakan bahasa 'Aku Kamu' sekarang
Shani masih diam mendengarkan penuturan gracia
"Aku juga gk lagi perduli bagaimana perasaan kamu sekarang terhadap ku" gracia menunjuk dada kiri shani , tepat dimana jantungnya berada
"Kalo kamu gak perduli, kenapa kamu selama ini mengaku-ngaku sebagai isteriku Gracia, kamu selalu melarangku genit terhadap wanita lain" sahut shani yang mengikuti gaya bicara gracia
Gracia menegakan kembali kepalanya menatap langit dengan teduh sesaat
"Aku gk tau apa yang sebenarnya di rencanakan Tuhan" ucap gracia masih menatap langit
"Tapi terserah kamu mau percaya atau gak, entah di saat ini , masa lalu, di saat nanti, atau pun di dimensi lain" gracia kembali menjeda ucapannya dan menatap lekat wajah Shani
"Aku sudah membuat mu Jatuh Cinta 2 kali kepada ku, dan jika sekarang kamu kembali mencintaiku, ini akan menjadi yang ke 3 kalinya".
Next

KAMU SEDANG MEMBACA
CHEATER 2 (GRESHAN)
FanfictionKalian pernah gk berimajinasi kembali lagi ke masa-masa kecil dengan pola fikir se dewasa sekarang dan memerbaiki satu per satu kehidupan yang tidak bisa kalian raih pada masa itu?