5 ~ Kek Mursid dan Nek Nilam

16 6 0
                                    

Jakarta20

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jakarta
20.00

Setelah menempuh waktu yang cukup lama Alghisa tiba di bandara Soekarno-Hatta pada malam hari. Seusai mengambil koper, dia berjalan keluar bandara untuk mencari taksi. Sembari berjalan Alghisa merasa ada yang aneh dengan perasaannya. Jantungnya tiba-tiba berdegup kencang bersamaan dengan nalurinya yang merasa was-was. Tapi dia cepat-cepat menepis hal buruk dipikirannya. Mengira itu hanya efek dari dirinya yang sudah lama tidak menginjakkan kaki di kota ini.

Kencangnya angin malam langsung menyambut wajah Alghisa. Dia menatap kota Jakarta yang indah di malam hari. Sudah lama dia tidak melihat pemandangan kota ini. Entah mengapa perasaannya semakin aneh, dia merasa ada seseorang yang sedang memperhatikannya dari kejauhan. Karena penasaran Alghisa menoleh ke belakang, tapi dia tidak menemukan seorang pun yang sedang memperhatikannya. Dia juga menoleh ke kanan dan kiri, semuanya tampak normal. Orang-orang berlalu lalang sewajarnya. Dia berpikir bahwa instingnya saja yang sedang kacau.

Lagipula malam-malam begini berpikir negatif rasanya sangat menakutkan. Alghisa kembali menepis hal-hal buruk yang sempat terlintas dipikirannya dan memilih fokus mencari taksi daripada harus memikirkan perasaannya. Tapi tanpa diduga tiba-tiba kenangan masa lalu Alghisa teringat kembali. Potongan memori itu seperti kepingan kenangan yang terputar di otaknya dan membuatnya merasa pening.

Alghisa memegangi kepalanya, dia hampir saja tumbang. Untung saja petugas keamanan yang melihat Alghisa dengan sigap menahan tubuh gadis itu. Begitu taksi datang petugas kemanan itu langsung membantu Alghisa masuk ke dalam taksi sebelum ingatan itu semakin menghantuinya.

 Begitu taksi datang petugas kemanan itu langsung membantu Alghisa masuk ke dalam taksi sebelum ingatan itu semakin menghantuinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🥀🥀🥀

Kini, Alghisa berdiri menatap rumah besar bercat putih gading di depannya. Rumah yang sama seperti yang dilihatnya delapan tahun lalu. Perbedaannya hanya rumah disampingnya yang sudah milik orang lain. Rumah itu dihuni keluarga Athiar sebelum akhirnya dihuni oleh sepasang kakek dan nenek yang tiba-tiba keluar saat mendengar suara kedatangan taksi yang ditumpangi Alghisa. Seorang kakek membuka pintu dan tersenyum tipis menatap Alghisa. Alghisa yang juga melihat kakek itu hanya tersenyum kaku.

Kembalinya Cahaya di Hagia SophiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang