27 ~ Sorban Hitam

18 3 0
                                    

Tatapan aneh terus menghujami Alghisa sejak menginjakkan kaki di gerbang sekolah. Banyak dari mereka berbisik-bisik membicarakannya, ada yang menanggapi positif dan ada juga yang negatif. Alghisa tidak peduli, dia tetap berjalan menuju kelasnya.

"Hai kak." Sapa seorang siswi saat Alghisa melewati kelas adik kelasnya.

"Kakak, kak Alghisa ya?"

Alghisa mengangguk sambil tersenyum tipis. Dia sedikit terheran karena siswi yang juga berhijab itu mengenalnya.

Siswi itu mengulurkan tangannya. "Kenalin kak, nama aku Ririn, aku adik sepupunya kak Joshua, temen sekelas kakak."

Mendengar itu Alghisa menyambut baik uluran tangan Ririn. "Hai, salam kenal Ririn." Ujarnya.

"Kakak cantik banget kalo pake hijab. Semoga istiqomah ya, kak."

Alghisa tersenyum karena Ririn menyambut positif penampilan dirinya. "Aamiin. Makasih ya. Kalo gitu aku mau ke kelas dulu." Pamit Alghisa.

"Iya kak."

Alghisa langsung duduk dibangkunya saat sampai di kelas. Reno menoleh. "Eh, Al. Ini beneran lo, kan? Lo pakai hijab sekarang?" Tanyanya.

"Iya." Alghisa tersenyum kaku. "Aneh ya?"

"Enggak, kok. Gue lebih suka penampilan lo kayak gini. Jadi lebih cantik gitu diliatnya." Puji Reno.

"Bisa aja kamu, Ren."

"Gue serius, Al."

"Jangan serius-serius Ren, nanti baper."

"Kalo gue udah baper, gimana?"

"Ha? Maksudnya?

Tringgggg!!!

Bel masuk jam pelajaran berbunyi membuat obrolan Alghisa dengan Reno terpaksa terhenti. Tapi dia masih belum mengerti maksud perkataan Reno.

🥀🥀🥀


“Al, mampir kantin yo,” ajak Joshua begitu bel pulang berbunyi. Alghisa terdiam mendengar ajakan Joshua. “Kita kan enggak pernah makan bareng di kantin, kali-kali dong lo luangin waktu buat kumpul sama temen-temen lo, masa buru-buru pulang mulu.” Sambungnya.

Alghisa berpikir sesaat. "Oke, deh."

Joshua kegirangan sambil cengar-cengir.

“Gue ikut.” Ujar Reno membuat senyum Joshua pudar.

“Latahan banget lo jadi orang, ikut-ikutan aja.” Celetuk Adnan menyindir Reno.

“Apaan, sih Nan! Kamu enggak seharusnya bilang begitu ke Reno.” Ujar Alghisa.

Reno tersenyum mendengar pembelaan Alghisa. Adnan terdiam, tapi raut wajahnya menampakkan kekesalan.

“Yaudah ayo! Gue udah laper, nih. Cacing-cacing di perut gue udah demo minta pertanggung jawaban.” Ujar Joshua sarkastis.

Alghisa bangkit dan pergi ke kantin bersama Reno dan Joshua, sementara Adnan mengikuti di belakang.

“Mau makan apa tuan putri?” Tanya Joshua begitu sampai di kantin.

Alghisa sedikit malu dibuatnya. Dia mengedarkan pandangannya ke sekeliling kantin yang tidak terlalu ramai dan melihat kedai-kedai makanan yang ada disana.

"Siomay aja deh, tapi enggak usah pake bumbu kacang."

“Oke, tuan putri. Gue tau kok klo dikacangin itu emang enggak enak.” Ujarnya.

Kembalinya Cahaya di Hagia SophiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang