Alghisa menatap pantulan dirinya di cermin sambil merapikan syal dilehernya. Alghisa tampil cantik dengan coat hitam, long skirt berwarna cream, serta sepatu kets berwarna putih. Dia mengambil waist bagnya dan menyelempangkannya. Alghisa menutup pintu kamar dan menuruni anak tangga.
"Pak, kita berangkat sekarang." Ujarnya pada Pak Sastro, supir pribadi keluarganya.
"Baik, Non."
Alghisa melihat awan mendung yang menutupi langit. "Masih mau pergi, non?" Tanya Pak Sastro yang hendak memasuki mobil.
Alghisa mengangguk. "Iya, Pak."
"Yasudah, silahkan masuk ke mobil, Non."Alghisa memasuki mobil dan menutup pintunya. Pak Sastro pun menjalankan mobil. Alghisa bersandar sambil menatap keluar jendela. Di pertengahan jalan rintikan hujan muai jatuh menyamari kaca. Alghisa hanya diam sepanjang perjalanan sampai akhirnya dia sudah tiba tepat di depan pintu masuk mall.
"Makasih, Pak." Ujarnya sebelum turun dari mobil.
Alghisa memasuki bangunan besar itu dan terus berjalan menyusuri mall, menaiki eskalator dan berbelok ke sudut lantai tiga. Alghisa tersenyum melihat tempat yang dicarinya. Dia berjalan masuk menyusuri rak yang ada. Aku melihat-melihat berbagai macam judul buku yanga di disana.
Pandangannya berhenti pada sebuah buku berjudul The Kaffah Muslimah. Alghisa tersenyum, dia mengambil buku itu. Alghisa membalikan badan menuju kasir, tapi seseorang tiba-tiba muncul. Alghisa tak sengaja menabraknya, membuat buku ditangannya terjatuh ke lantai. Dia menengadah menatap orang di depannya, matanya melebar begitu melihat seorang pria yang berdiri tegap disana. Sebelum Adnan menyadari judul buku yang terjatuh, dengan segera Alghisa mengambil buku itu dan langsung mendekapnya.
"Adnan! Kamu kok ada disini?" Tanya Alghisa sedikit gugup.
"Ya.... gue lagi nyari-nyari buku, bebas dong, ini kan tempat umum.""Tapi kok bisa barengan gini. Kamu ngikutin aku, ya?"
"Siapa yang ngikutin lo, enggak baik lo curigaan mulu sama orang, apalagi sama suami lo sendiri."
Alghisa berdecih. "Udah deh kamu ngaku aja." Desaknya lagi.
"Ngaku apaan coba, lo sendiri kan tau gue sering kesini, apalagi kalau hari libur."
Alghisa terdiam. Adnan memang sering ke tempat ini. Mungkin dia terlalu paranoid. Tidak ingin berlama-lama denganya, Alghisa cepat-cepat pergi ke kasir dan membayar buku yang dipegangnya.
Alghisa menengok ke belakang memastikan Adnan tidak melihatnya lagi apalagi membuntutinya. Begitu dia membalikkan diri, dia terlonjak kaget dan reflek mundur beberapa langkah saat Adnan berdiri persis di depannya. Usahanya untuk menghindari Adnan gagal.
"Adnan! Ngagetin aja!" Seru Alghisa kesal.
"Lagi ngeliatin apaan lo?"
"Kepo."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kembalinya Cahaya di Hagia Sophia
Teen Fiction[ON GOINGGG] Alghisa Shaenette seorang gadis yang mengidap gangguan mental post traumatic stress disorder akibat insiden yang menimpanya delapan tahun lalu. Alghisa mengelak takdir dan mengasingkan diri ke negara sekuler. Namun, takdir membawanya ke...