Kath tidak pernah menyukai warna karena dia selalu merasa gelap di tempat terang sekalipun.
Namun siapa sangka, Semesta mempertemukan dirinya dengan Birru. Seseorang yang nama nya saja sudah sangat bewarna.
Birru, menjadi satu-satu nya warna dan ses...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seluruh tubuh Kath terasa sangat ngilu karena lelah menangis semalaman. Bahkan Naje tidak meninggalkan nya sedikitpun dan berakhir tertidur di sofa ruang tengah Apartment miliknya.
Lelaki itu bahkan menyuruh teman-teman mereka yang lain untuk meninggalkan Apartment Kath secepatnya semalam, supaya mereka tidak melihat Kath yang sangat berantakan.
Sejujurnya Kath sedikit menyesali bagaimana dia terlihat sangat rapuh kemarin. Sebab, ketika Kath membuka mata pagi ini seolah semua kesedihan yang ia rasakan semalam bukanlah apa-apa.
Dan yang parah nya lagi, ternyata hari ini adalah jadwal Kath datang bulan. Seluruh kesedihan dan keputusasaan Kath semalam terlihat seperti lelucon karena hormon pre menstruation-day miliknya.
"Your eyes looks awful." Naje berkomentar.
Kath yang sedang sibuk memotong pisang dihadapan nya pun mengangguk menyetujui karena dirinya terlihat seperti zombie yang tidak tidur 24 jam.
"Jujur, pasti gue terlihat sangat dramatis banget semalem." ucap Kath menoleh kearah Naje yang fokus pada pisang goreng yang sedang Kath buat.
Naje terlihat berfikir namun mengangguk sedetik kemudian. "Iya sih sedikit..."
Kath menghela napas kemudian menatap Leather jaket bewarna hitam yang sudah terkemas rapi didalam sebuah paperbag di atas meja.
"Gak cuma lo kok yang kangen sama Edriel." Naje menoleh menatap Kath."Gue juga kangen, biasanya kita bertiga disini gangguin lo kalo lagi masak."
Pikiran Kath menerawang jauh berusaha mengingat memori demi memori yang ia habiskan bersama Edriel di rumah ini dan Kath menyetujui jika ketiga nya banyak menghabiskan waktu di Apartment ini apalagi di dapur miliknya.
"Gue harap Birru nepatin janjinya buat selalu merasa cukup, cukup bahagia misalnya." ucap Kath pelan namun masih dapat di dengar oleh Naje yang duduk di dekat Pantry tempat Kath memasak.
"Not when you are not near, Kath." Naje membatin.
—
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
