Sudah terhitung lebih dari satu hari, baik Edriel maupun Kath tidak ada yang dapat dihubungi. Bahkan kedua nya pun tidak menghadiri jadwal bimbingan yang direncanakan oleh Dosen Pembimbing mereka hari ini.
Jeje bahkan sudah lelah berteriak. Bahkan, menangis merengek bagaimana seluruh komunikasi tidak dapat digunakan untuk mencari Edriel.
Perempuan itu tentu saja sudah mengunjungi Kos-an milik Edriel dan apartment Kath, namun hasilnya nihil. Tidak tanggung-tanggung ia bahkan datang mengunjungi seluruh tempat yang kemungkinan dikunjungi keduanya. Baik itu rumah teman-teman nya, Rumah Sakit terdekat, ataupun cafés tempat mereka biasa menghambiskan waktu dulu.
Jangan lupakan Hazza yang dengan setia menemaninya. Walaupun, lelaki itu lebih banyak diam dari biasanya dan Jeje tidak punya waktu memikirkan kenapa hal tersebut terjadi karena fokusnya sekarang hanya untuk menemukan kekasihnya yang diculik.
Jeje sempat ingin membuat pengumuman di seluruh media sosial miliknya. Memanfaatkan momentum viral dirinya dan memberitahu dunia jika seorang selegram Katharina Arthayya sudah menculik kekasihnya. Namun, semua itu ia urungkan karena sudah pasti Hazza melarang nya. Terlebih lagi, Edriel juga tidak pantas dikatakan diculik karena lelaki itu dengan pasrah mengikuti Kath kemarin tanpa adanya penolakan sedikitpun.
"Aku harus apa?" Jeje berteriak frustasi setelah mengunjungi Rumah Naje yang bahkan tidak sampai diizinkan masuk karena lelaki itu sudah lebih dulu mengusirnya.
Tidak perlu sampai masuk sejujurnya karena Jeje tidak melihat adanya Mobil hitam milik Edriel di perkarangan rumah Naje hari ini.
"Harus sabar si kata gue." Hazza membalas seadanya.
Jeje merengut kesal. "Kamu gak membantu sama sekali! Effort kek sedikit."
Hazza menoleh tidak kalah sensi, lalu menatap Jeje yang tantrum di samping kursi kemudi miliknya. "Buset dah, gak membantu dari segi mananya coba? Gue udah keliling jakarta nemenin lo nyari orang idup."
"Ya masa dari sekian banyak tempat kamu gaktau Edriel ada dimana?!"
"Eh maap-maap aje ni Je, lo yang pacar nya aja kagak tau dimana Edriel?? Lo mengharapkan apa dari gue yang cuma temen nya Edriel doang?" Hazza nyerocos sewot. Kayak sori sori aja ni boss, bensin mobil Hazza udah abis buat keliling kesana kemari tapi malah dikira enggak effort???
Bahkan Hazza harus siap disembur oleh Naje dan seluruh teman nya setelah mengantar tuan putri keliling Indonesia hari ini.
Kurang effort apalagi coba??? Kalau aja kesabaran Hazza setipis Juna dan Isha mungkin sudah dari tadi dirinya meninggalkan Princess sendirian buat muter-muter keliling Depok dan sekitarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bluesy
FanfictionKath tidak pernah menyukai warna karena dia selalu merasa gelap di tempat terang sekalipun. Namun siapa sangka, Semesta mempertemukan dirinya dengan Birru. Seseorang yang nama nya saja sudah sangat bewarna. Birru, menjadi satu-satu nya warna dan ses...