"Kamu mau nambah nggak?"
Kath menatap Edriel yang masih mengunyah bakso di hadapan nya, ketika satu mangkuk bakso dipiring Kath sudah ludes masuk kedalam perut nya yang rata.
"Mauuu." balas Kath cepat. "Tapi pesenin.... gue maluuuu."
Edriel tertawa, lalu bangkit dari duduk nya dan kembali memesan satu mangkuk bakso telor favorite Kath, yang diracik dengan kuah andalan Mamang nya. Kath nggak jago buat racik kuah, begitupun Edriel yang selalu makan bakso pake kuah bening.
"Udah aku pesenin, nggak pake daun bawang sama seledri."
Kath tersenyum, dengan pipi nya yang merona, tak kala Edriel masih mengingat jelas tentang hal-hal kecil dirinya. "Makasiiiih."
"Kamu habis ini ada photoshoot?"
"Iya."
"Aku anterin ya?"
Kath menggeleng. "Nggak usah, nanti semua nya heboh kalo lo dateng."
Kedatangan Edriel mungkin menjadi buah bibir diantara teman-teman influencers Kath yang mengenal Jeje dan dirinya secara pribadi dan Kath sangat menghindari itu.
Apalagi, belum ada hubungan spesial diantara mereka. Karena sudah lebih satu minggu Kath menggantung Edriel dan memilih bungkam. Tidak memberi jawaban sejak terakhir kali merayakan ulang tahun lelaki itu di kediaman Hazza.
Sungguh, Kath sangat ingin mengiyakan ajakan Edriel untuk memperbaiki hubungan mereka. Apalagi, seluruh teman mereka sudah mengetahui jika hubungan nya dan Edriel membaik. Banyak harapan yang mereka berikan di pundak Kath.
Namun, kenangan buruk kerap kali memenuhi isi kepala Kath. Bagaimana mengerikan isi dunia miliknya ketika Edriel memutuskan pergi dan meninggalkan nya.
Belum lagi, perkataan Kaluna yang selalu menghantui Kath akhir-akhir ini. Tentang perjodohan Edriel dan Jeje yang tidak dapat dihentikan begitu saja dengan mudah. Sebab, janji dua keluarga sudah dibuat. Terlebih lagi, perjanjian hitam diatas putih.
"Apa aku suruh Hazza aja ya yang anterin kamu? Sekalian juga dia mau ke Jaksel sama Raya. "
Tadinya, Kath kira Edriel akan marah. Namun lelaki itu malah menawarkan hal lain yang tentu saja tidak bisa Kath terima, karena Raya dan Hazza itu mau pdkt guys... soalnya Kath dengar langsung dari mulut Hazza yang bocor itu.
"Nggak ah,"
"Juna aja Juna. Aku denger dia mau ke Jaksel untuk cari bahan buat skripsinya."
Lagi-lagi Kath menggeleng.
"Naje!" seru Edriel bersemangat. "Dia pasti mau anterin kamu. Mau ke ujung dunia atau ke Jaksel, ayo aja pasti si Naje mah."
Senyum Kath merekah, lalu berubah menjadi tawa yang renyah. "Gue nggak apa-apa, Birru. Lagian udah biasa juga sendirian kesana kemari."
KAMU SEDANG MEMBACA
Bluesy
FanfictionKath tidak pernah menyukai warna karena dia selalu merasa gelap di tempat terang sekalipun. Namun siapa sangka, Semesta mempertemukan dirinya dengan Birru. Seseorang yang nama nya saja sudah sangat bewarna. Birru, menjadi satu-satu nya warna dan ses...