Edriel Birru dan hadirnya merupakan salah satu anugerah yang Kath syukuri selama ia hidup. Terdengar, terlalu dini untuk mengatakan jika Kath menginginkan lelaki itu selamanya. Namun, Kath tidak peduli. Hanya Edriel Birru yang mampu membuat dirinya memaknai apa itu arti kehidupan.
Mungkin, banyak orang yang bertanya-tanya. Mengapa Kath seolah begitu mudah untuk memaafkan lelaki itu dan menerimanya kembali dengan luka yang masih menganga dan membekas jelas di ingatannya.
Sebuah jawaban rumit pun sepertinya tidak mampu menjelaskan bagaimana cinta yang Kath miliki untuk Edriel Birru begitu besar dan sangat nyata.
Kath tahu, semua itu tidaklah mudah. Namun, bersamanya Kath seolah mampu mengarungi lautan tanpa arah, diikuti kerasnya ombak dengan berjuta ketidakmungkinan lainnya.
Tidak apa, jika luka yang Kath miliki belum bisa kering dan masih terasa sakit. Sebab, perlahan dengan hadirnya Edriel Birru, Kath yakin jika semua rasa sakit yang ia rasakan dapat sirna bersama resah yang senantiasa berubah menjadi asa.
Bersamanya, membuat Kath memahami bagaimana rasanya dicintai begitu hebatnya sehingga lupa jika ia pernah dipatahkan dan terluka.
Dan pada akhirnya, kembalinya Edriel Birru merupakan jawaban dari segala bisikan doa-doa yang selalu Kath semogakan disetiap dinginnya malam yang memeluknya sepi.
"You okay?"
Pertanyaan Edriel kembali membawa Kath ke alam sadar dengan secangkir ice americano dihadapannya.
"I'm okay." balas Kath seadanya.
Edriel mengulum senyumnya. Lalu, menarik tangan Kath yang ada di bawah meja untuk digenggam. Kedua pipi Kath pun tidak dapat menyembunyikan ronanya. Hangatnya tangan Edriel sangat menenangkannya. Ditambah usapan lembut yang diberikan Edriel di punggung tangannya.
"We're gonna be okay." bisik Edriel pelan dan Kath pun tersenyum, lalu mengangguk.
Edriel juga ikut kembali tersenyum. Kemudian, mengecup singkat punggung tangannya, membuat Kath hanya mampu menarik bibirnya untuk tersenyum lebar.
Saat ini, mereka sedang duduk di Starbucks terdekat setelah berhasil kabur dari banyaknya wartawan yang penasaran akan laporan yang telah ia lakukan.
Hari ini, Kath ditemani teman-temannya melaporkan Jeje atas kasus defaming yang sudah dilakukan perempuan itu terus-menerus dengan sengaja. Yang bertujuan untuk merusak nama baik Kath dan teman-temannya.
Banyak wartawan yang memang penasaran atas kelanjutan kasus ini karena melibatkan beberapa orang penting seperti orangtua Isha yang lebih dulu melaporkan Jeje atas kasus serupa.
Terlebih lagi, Public semakin dibuat penasaran. Sebab, Kath sengaja membawa kuasa hukum pribadinya, Jeffrey Zane. Yang mana, Jeff merupakan salah satu pengacara yang sedang naik daun atas paras tampannya juga presentase kemenangannya yang sangat tinggi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bluesy
FanfictionKath tidak pernah menyukai warna karena dia selalu merasa gelap di tempat terang sekalipun. Namun siapa sangka, Semesta mempertemukan dirinya dengan Birru. Seseorang yang nama nya saja sudah sangat bewarna. Birru, menjadi satu-satu nya warna dan ses...