Beberapa banner penyambutan Mahasiswa/i baru yang terbentang lebar di depan pintu masuk setiap fakultas terlihat sedang berusaha dilepas oleh pihak kampus.
Terhitung sudah satu minggu selesai nya acara akbar tersebut —yang sangat disyukuri oleh sebagian mahasiswa. Terutama, pihak panitia dan Maba itu sendiri.
Lancarnya acara tidak luput dari usaha keras dari pihak Himpunan Mahasiswa setiap jurusan. Diikuti, jajaran Badan Eksekutif Mahasiswa yang sangat berperan penting dalam kelancaran acara kemarin.
Wajah lelah pun masih menghiasi beberapa mahasiswa/i yang sekarang duduk menunggu sang ketua melakukan evaluasi.
Seseorang dengan tinggi sekitar 175 cm dengan bahunya yang lebar, berdiri dengan gagah dihadapan semua panitia OSPEK sekaligus teman-temannya yang sudah menunggu kehadirannya lama.
Senyumnya mengembang, membuat kedua matanya seperti menghilang membentuk bulan sabit. Menularkan kehangatan bagi siapa saja yang memandangnya hari ini.
Varsity jacket Himpunan memeluk tubuhnya yang atletis dengan sempurna. Dengan topi hitam yang membingkai wajahnya yang tegas. Saat ini, dirinya mungkin terlihat seperti seorang artis Idola daripada seorang Presiden Mahasiswa.
"Sorry gue sedikit terlambat hari ini karena harus ketemu Pak Rahman terlebih dahulu, my appologies." tuturnya langsung, tanpa berbasa basi. Mengisi ruangan yang awalnya riuh dan berisik.
"Oke langsung aja ya. Buat eval si sebenernya udah gak perlu gue ulang, soalnya udah pernah kita bahas right away after we finished. Disini gue cuma mau ngucapin terima kasih banyak kepada kalian semua yang udah ngeluarin waktu, tenaga, fikiran dan mungkin saja uang untuk melancarkan OSPEK tahun ini—"
"—semuanya keren banget dan bahu membahu membuat acara kita sukses. Sekali lagi terima kasih banyak." Lanjutnya singkat dan padat. Membuat mereka yang mendengar dan menunggu lama pun menyambut meriah dengan ratusan tepuk tangan.
"Oke makasih juga untuk Edriel Birru yang udah keren banget jadi Presiden kita. Semoga nanti kedepannya bisa jadi penerus Pak Jokowi ya." seru Kaveenka Hazza yang bertugas menjadi MC untuk acara penutupan OSPEK Panitia tahun ini.
Gelak tawa memenuhi ruangan setelah mendengar celetukan yang diberikan oleh Hazza yang memang dikenal sangat humoris oleh seisi kampus.
"Segmen terakhir acara hari ini yaitu unek-unek yang kalian pendem selama Masa Orientasi. Semuanya sangat dipersilahkan untuk dikeluarkan pada tempatnya." ucap Hazza yang sangat disambut antusias oleh setiap mahasiswa.
Mungkin banyak dari kalian yang belum tahu apa yang dimaksud oleh Kaveenka Hazza. Dari semua inti acara sebenarnya inilah waktu yang sangat dinanti oleh setiap Panitia. Sebuah acara dimana setiap panitia yang terlibat berkumpul di dalam aula, seperti hari ini.
Di segmen unek-unek ini, siapapun dari mereka dapat berbicara dengan bebas tanpa perlu memandang status mahasiswa ataupun jabatan. Benar-benar sesuai judul yang telah diberikan.
"Siapa yang mau ngomong lebih dulu?" tanya Hazza memandang satu persatu teman-teman nya yang mengangkat tangan sangat heboh.
Matanya mengelilingi ruangan mencari sosok yang sudah ada dikepalanya sejak pagi tadi ketika membayangkan acara ini.
Dewi Fortuna mungkin lagi berpihak kepada Hazza karena orang tersebut juga terlihat mengangkat tangan nya cukup tinggi.
Hazza tertawa pelan. "Dipersilahkan untuk Bu Ketua kita yang mulia Katharina naik keatas podium."
Iya, Ibu Ketua karena Katharina Arthayya adalah Ketua Pelaksana Masa Orientasi yang diselenggarakan kemarin. Sosoknya sangat berperan penting dalam kelancaran acara Masa Orientasi kemarin. Dengan itu tepuk tangan meriah mengelilingi nya ketika Kath berjalan pelan kearah panggung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bluesy
FanfictionKath tidak pernah menyukai warna karena dia selalu merasa gelap di tempat terang sekalipun. Namun siapa sangka, Semesta mempertemukan dirinya dengan Birru. Seseorang yang nama nya saja sudah sangat bewarna. Birru, menjadi satu-satu nya warna dan ses...