Hari sudah berganti malam, Kath baru sampai di Apartment miliknya pukul 09.00 malam. Tubuh Kath pun terasa sangat remuk karena kelelahan duduk untuk mengimbangi teman-teman nya yang tidak mau pulang dari tenda Pecel Lele. Bahkan Isha, Raya dan Juna ikut menyusul memeriahkan meja mereka yang sebelumnya sudah berisik. Walaupun, hanya Naje yang mengoceh.
Kath sedikit menyender di dinding lift. Namun, ketika pintu lift terbuka dirinya dapat melihat Edriel berdiri di depan Pintu Apartment nya. Membuat udara disekeliling Kath tiba-tiba menipis.
Lelaki itu masih menggunakan setelan pakaian yang sama pada saat Kath bertemu dengan nya di minimarket depan Kampus. Wajahnya sedikit merekah melihat Kath sudah pulang. Sepertinya lelaki itu sudah lama menunggu.
Entah apa maksud kedatangan nya kali ini, Kath hanya memilih diam tidak berusaha bertanya sedikitpun. Kath menempelkan kartu akses milliknya, dan tidak menganggap Edriel ada. Walaupun lelaki itu mengekori nya masuk kedalam tanpa berkata sepatah kata pun.
"Lo ngapain?" Kath akhirnya bersuara karena tidak tahan melihat Edriel yang masih bungkam. Padahal, lelaki itu sudah duduk dengan nyaman di mini bar miliknya seolah tidak terjadi apa-apa.
"Lo serius sama Matt?" Edriel bertanya membuat Kath menatap nya aneh.
"Sorry?"
"Lo sama Matt serius mau pacaran?"
Kath tertawa. "Urusan sama lo apa?"
"Matt is a player, gue selama ini diem karena gue fikir lo gak serius sama dia."
Kata-kata Edriel berhasil membuat Kath sedikit naik darah. "Yaudah sih kalo Matt player, kenapa pula lo harus peduli?"
"Because I care for you?"
Kath berdecak, tidak menyangka Edriel dengan tanpa malu mengatakan hal tersebut. "You are not, and you were never. Kalo lo peduli, lo gak mungkin membiarkan wanita yang gue panggil Ibu masuk lagi ke hidup gue when I hate her the most, then without a shame lo pacaran sama kakak tiri gue."
"..."
Flashback, 13 Agustus 2023,
Kath menaikkan volume speaker miliknya lalu menari kecil mengikuti irama lagu. Tidak banyak yang dapat Kath lalukan hari ini karena seluruh sisi Apartment nya sudah tertata rapi sebab Naje membawa asisten Bunda nya untuk membantu membersihkan dan menata Apartment Kath kemarin.
Lelaki itu bahkan sudah berbelanja seluruh kebutuhan yang sekira nya dibutuhkan. Tidak lupa beberapa sisir pisang untuk Kath goreng menemani Kue Ulang Tahun mereka. Sangat tidak nyambung memang. Namun, sepertinya Naje sungguh mencintai Pisang goreng nya.
Di salah satu sudut ruangan miliknya, lelaki itu juga sudah mempercantik dinding nya dengan menempeli sejumlah photo polaroid, baloon, dan tulisan happy birthday bewarna biru dan merah muda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bluesy
FanfictionKath tidak pernah menyukai warna karena dia selalu merasa gelap di tempat terang sekalipun. Namun siapa sangka, Semesta mempertemukan dirinya dengan Birru. Seseorang yang nama nya saja sudah sangat bewarna. Birru, menjadi satu-satu nya warna dan ses...