Perkelahian hebat teman-teman Kath tidak dapat di selesaikan secara kekeluargaan, karena pihak Rumah Sakit sendiri merasa terganggu atas aksi mereka. Ditambah, Jeje yang merasa di serang lebih dulu dan sangat dirugikan dalam perkelahian ini. Maka dari itu, mereka semua berakhir di Kantor Polisi dengan beberapa saksi dari Rumah Sakit.
Walaupun, ada banyak aparat di sekeliling mereka, perkelahian masih berlanjut dengan perdebatan tidak ada habisnya tentang siapa yang memulai perkelahian lebih dulu.
Jeje merasa Isha lah yang lebih dulu menyerang nya, berbeda dengan Raya yang kukuh jika teman Jeje yang bersalah karena menarik rambutnya duluan. Untuk Gaia, perempuan itu sudah siap dengan segala konsekuensi nya karena teman Jeje yang berambut pendek benar-benar harus dirawat di Rumah Sakit hari ini.
Polisi sendiri merasa kesulitan karena mereka masih memanas, tidak ada yang mau kalah ketika dimintai keterangan. Ditambah lagi, mereka semua yang masih berstatus mahasiswa. Akhirnya, Polisi memilih jalan tengah untuk memanggil Orang Tua atau Wali mereka semua.
Naje dan Bunda nya lebih dulu tiba di Kantor Polisi sebagai wali Isha. Disusul Mang Dadang yang datang sebagai wali Raya, membuat Hazza dan Juna sulit menahan tawa mereka di situasi genting ini. Jika kalian ingat, Mang Dadang juga lah yang menyiram garam kearah Hazza beberapa minggu lalu di Rumah Naje.
Isha memilih untuk meminta tolong Bunda Naje kesayangan mereka, karena jika Papa nya yang turun tangan, jangan harap Isha akan berkepala besok pagi. Alias, rambutnya sudah pasti dibotakin sama Papa nya yang sangat disiplin. Yang juga berstatus sebagai Perwira TNI. Sudah cukup Papa nya bersabar karena nama Isha menghiasi portal berita dan kolom trending twitter kemarin. Kalau tahu, Isha kembali berulah dan ditahan di Polsek, bisa-bisa Isha dicincang dadu.
Begitupun dengan Raya, karena kedua orang tua nya merupakan wakil Rakyat yang sedang di sibukkan oleh Pemilihan Umum untuk periode selanjutnya. Memanggil mereka berdua hanya akan menimbulkan petaka untuk ketentraman hidup Raya.
"Gigi, wali lo siapa bjir." Juna berbisik kepo melihat Gaia yang anteng banget duduk sambil ngopi.
Gaia nyengir. "Bonyok." satu baris kata yang mampu membungkam Juna dan Hazza, karena Kazumi's family akan hadir.
Kath sendiri berusaha sekuat tenaga untuk tetap tenang, karena dirinya pasti akan bertemu kembali dengan sang Ibu. Lupakan kehadiran Edriel karena lelaki itu harus menjaga Mami nya yang sedang tidak stabil, walaupun sebenarnya dirinya lah sebagai juru kunci semua masalah hari ini.
Tidak perlu menunggu waktu lama, karena menit berikutnya sang Ibu dan juga lelaki nya datang ke Kantor Polisi bersamaan dengan Orang Tua Gaia.
"Buset..." Hazza hanya bisa melongo, begitupun Juna dan yang lain nya.
Suasana juga seketika hening, melihat kedatangan mereka karena perbedaan yang kontras antara orang tua Gaia dan orang tua Jeje.
Orang tua Gaia datang dengan setelan baju santai anak muda, seperti mau nongkrong di Grand Indonesia dengan tatto di kedua lengan mereka. Jangan lupakan warna rambut kedua nya yang nyentrik menyilaukan mata, bewarna merah terang dan merah muda. Sedangkan, orang tua Jeje datang dengan setelan baju formal lengkap seperti mau menghadiri rapat DPR untuk mengesahkan Undang-undang.
"Je, naha atuh mah ini." desis Bunda Naje kepada putra nya yang hanya bisa tersenyum karir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bluesy
FanfictionKath tidak pernah menyukai warna karena dia selalu merasa gelap di tempat terang sekalipun. Namun siapa sangka, Semesta mempertemukan dirinya dengan Birru. Seseorang yang nama nya saja sudah sangat bewarna. Birru, menjadi satu-satu nya warna dan ses...