Selesai makan mereka bertiga pun pergi keruang keluarga untuk menonton tv namun sepertinya yang menonton tv hanyalah ravael sendiri karena alita dan rajendra tidak begitu tertarik dengan film kartun namun mereka memaklumi karena ini adalah film untuk anak anak
"Opa el mau sekolah" ucap ravael sambil menatap kearah rajendra
"Baiklah besok kamu boleh sekolah"
"Beneran opa?" ujar ravael dengan antusias dan diangguki oleh rajendra
"Yeyyy el besok sekolah" pekik ravael karena dia begitu senang bisa sekolah
"Apa kau yakin mas mau sekolahin el?" tanya alita
"Mas yakin lagi pula el masih butuh belajar" ujar rajendra dan diangguki alita
Sekitar jam 10 siang ini sudah waktunya untuk ravael tidur rajendra segera membawa ravael menuju ke kamar anak itu walau dengan paksaan karena ravael tidak mau tidur jam 10 baru juga bangun jam 8 udah disuruh tidur lagi
"Opa gamau el masih mau nonton" rengek ravael
"Tidak, ini sudah waktunya kamu tidur siang"
"Gamau opa" rengek ravael sambil menendang nendang angin
"Nanti lagi nonton nya sekarang el tidur ya, opa temenin" ucap rajendra dia naik ke kasur lalu memeluk ravael dengan erat karena anak itu masih memberontak
"Diamlah el atau besok kau tidak usah sekolah" ancam rajendra membuat ravael seketika terdiam
Rajendra tersenyum lalu mengusap punggung ravael agar anak itu tertidur dan benar tak lama terdengar dengkuran halus dari ravael membuat rajendra semakin mengusap punggung ravael untuk membuat cucu nya nyenyak saat tidur
Rajendra memejamkan matanya untuk menyusul ravael ke alam mimpi sedangkan alita dia masih diluar untuk membereskan kekacauan yang ada di ruang keluarga
*****
"Dad bagaimana? Apakah benar pelakunya juna dan maid itu?" tanya avrian karena jujur dia benar benar ingin tahu
Xander memasang wajah datarnya lalu memberikan kertas kepada avrian untuk dibaca sedangkan alvaro dia hanya diam
Avrian membuka kertas tersebut dia terkejut jadi yang sudah membunuh ibu nya adalah ravael? Adiknya? Ini tidak mungkin kan?
"Daddy yakin ini informasi nya sudah benar?"
"Ya daddy yakin 100% itu informasi nya, jadi? Kamu bakal menuduh mereka lagi? Juna kemarin ijin sama daddy untuk pulang ke kampung nya sedangkan ela dan eli mereka sedang pergi ke rumah sakit untuk mengurus orang tua nya" jelas xander panjang lebar
Avrian seketika terdiam dia masih bertanya tanya di kepala nya apa mungkin adiknya yang sudah membunuh mommy? Apa betul? Tapi kenapa? Apa alasannya?
Banyak yang dipikirkan avrian tentang ravael hingga lamunannya buyar dengan mendengar ucapan alvaro
"Udah jelas kan bang? Kalau anak sial itu lah yang sudah bunuh mommy"
"Kenapa abang gak percaya? Bahkan abang sudah menuduh orang yang tidak tahu apa apa atas kejadian mommy dibunuh" marah alvaro karena dia sudah muak dengan abang nya itu
"Aku yakin ini semua palsu aku tidak percaya ini"
"Ya itu terserah kau saja rian daddy sudah mencarikan informasi atas kematian mommy kalian dan sekarang sudah terungkap, jadi? Apa yang harus dicari lagi?"
"Aku akan mencari nya" ujar avrian lalu pergi meninggalkan daddy serta adiknya
"Sudah lah dad biarkan saja, terserah dia mau cari atau tidak yang penting informasi nya sudah jelas kalau ravael lah yang sudah membunuh mommy"
"Ya kau benar varo seharusnya daddy jauhkan ravael dari mommy mungkin mommy kamu tidak akan meninggalkan kita" ucap xander lalu menghela nafas
"Aku setuju lagi pula anak itu seperti nya ingin sekali membunuh mommy sampai sampai mommy harus meminum racun yang dia berikan"
"Cih dasar anak brengsek!" maki alvaro
*****
Siang kini ganti menjadi malam angin malam sangatlah sejuk membuat remaja yang tengah duduk di kursi halaman belakang mansion itu pun menikmati nya dia memejamkan matanya sambil menikmati angin yang terus kearah nya
Ya dia adalah ravael anak yang tidak anggap oleh keluarganya bahkan sampai dipukul dan dicaci sebegitu percaya nya mereka sama salah satu bodyguard yang bernama juna dia adalah dalang dari balik kejadian ini namun dirinya tidak mengaku dan semakin menyudutkan ravael bahwa dia lah yang sudah membunuh mommy nya
Sungguh malang nasib mu el.
"Kangen daddy sama abang" lirih ravael tak sadar air matanya jatuh lalu dengan segera ia usap air mata itu lalu melihat ke langit dimana ada bintang bintang yang sangat indah
"Mommy percaya kan kalau ini bukan kesalahan el? El gatau kalau ada racun di minuman mommy"
"Seharusnya el ga kasih minuman itu sama mommy, mungkin mommy sekarang masih hidup"
"Mereka jahat mom mereka gak sayang lagi sama el, mereka benci el mom hiks el sendiri mom el mau ikut mommy" tangis ravael
"Astaga el bagaimana bisa kamu berada disini?" tanya rajendra sambil sedikit berlari kearah cucu nya dia sangat khawatir ketika tidak menemukan ravael dikamar nya
"Baby kenapa menangis hm? Ada apa? Cerita sama opa" tanya rajendra
Ravael menggeleng kan kepalanya dia masih menangis terlalu sesak ketika mengingat kejadian dimana dia dituduh oleh keluarganya
Sungguh ravael baru pertama kali merasakan ini biasanya dia akan selalu akrab dengan daddy nya dan juga abang nya yang suka jahil kepada nyaNamun sekarang? Mereka semua membenci dirinya bahkan mereka tidak pernah datang kesini hanya sekedar melihat nya saja mereka langsung tak peduli
Sakit.
ravael up nihh
jangan lupa vote dan komen nya
selamat membaca
babay
KAMU SEDANG MEMBACA
Ravael Radensa F
Teen FictionRavael Radensa F, pemuda yang diabaikan oleh keluarganya karena dia sudah dituduh oleh bodyguard ayahnya bahwa ia yang telah membunuh ibunya padahal pelakunya bukan ravael melainkan orang lain Ravael diasingkan oleh keluarganya bahkan dia tidak dia...