Malam pun tiba kini sudah waktunya untuk makan malam semua keluarga lesham sudah berkumpul dimeja makan sedangkan ravael masih berada dikamar nya
"Kemana el xander?" tanya rajendra kepada anaknya
Xander mengangkat bahu nya acuh "Gatau" singkat xander
"Pergi ke kamarnya xander, papah takut el kenapa napa"
"Tidak perlu paling bentar lagi kesini" ujar xander
"Kamu ini! Apa susah nya sih lihat anak sendiri haa?!" bentak rajendra
"Anak? Dia bukan anakku pah, anakku hanya alvaro dan avrian" ujar xander dengan santai
Deg
Ravael yang baru saja tiba di meja makan langsung terpaku akibat mendengar ucapan xander yang begitu menyakitkan. Rajendra yang tahu keberadaan cucu nya langsung saja menyambutnya
"El sini" ucap rajendra sambil menepuk paha nya
Ravael menurut dia melangkahkan kaki nya dan duduk di paha rajendra.
"El mau makan apa? Biar oma ambilkan""Udahlah mah jangan manjain anak itu biarin dia suruh ambil sendiri lagian dia udah gede" ujar xander
"Kamu ini xander anak kamu itu masih kecil dia baru saja masuk smp, jadi harus lebih diperhatikan"
"Mau smp atau sma pun sama saja bagi xander anak itu udah gede, seharusnya diumur segitu lebih baik main bukannya jadi pembunuh ibunya sendiri"
Ravael hanya diam sambil menunduk kan kepalanya dia benar benar tak sanggup mendengar ucapan demi ucapan yang dikeluarkan dari mulut xander itu membuat hati nya tergores
"Jaga ucapan mu xander!!" bentak rajendra
"Papah tidak pernah mengajarkan mu sebrengsek ini xander!! Kamu itu sudah dewasa! Sudah punya anak, seharusnya kamu kasih contoh buat mereka jangan malah kamu menyalahkan el karena ibu nya meninggal seharusnya kamu menenangkan el beri dia semangat jangan malah memukul nya! Orang tua macam apa kau?!"
"Seperti nya opa akan tetap membawa el ke eropa, terserah kalau kalian setuju atau tidak karena opa tidak mau cucu kesayangan ku disakiti dirumah neraka ini" lanjut rajendra lalu membawa ravael kedalam gendongan nya dan berjalan menuju ke kamar diikuti alita
"Kalian akan menyesal, jangan harap kalian bisa melihat el lagi! Karena oma tidak akan pernah mempertemukan kalian ingat itu!" ujar alita sebelum pergi.
Keadaan seketika menjadi hening tak ada yang membuka suara kecuali hanya suara dentingan sendok saja mereka memikirkan perkataan alita
*******
Pagi pun tiba kini ravael sudah bersiap untuk pergi ke eropa bersama opa dan oma nya, yah ravael setuju untuk ikut opa dan oma nya ke eropa karena dia tau kalau keluarga nya itu tidak akan pernah menganggap nya biarlah mereka menyesal suatu saat nanti
Namun tak dipungkiri dia juga sebenarnya tidak tega karena harus meninggalkan mereka semua namun apa boleh buat? Dia bisa berkunjung kesini kapan saja kan? Tapi apakah dia bakal masih dinggap anak oleh xander? Secara kan dia bilang kalau ravael bukan lah anak nya
Sakit? Itu yang dirasakan ravael ibunya meninggal bukan nya keluarga nya menenangkan nya namun ini? Mereka malah membenci ravael bahkan mereka tidak menganggap ravael ada, ravael seperti kasat mata bagi mereka
Ravael tentu saja sakit hati karena diabaikan oleh keluarganya karena kasus ini bukan lah salah dirinya melainkan juna dan maid yang sudah melakukan nya, bahkan mereka tidak ingin tahu kejadian dimana nyonya fernandes terbunuh oleh racun
"Apa kamu sudah siap el?" tanya rajendra
"Sudah opa"
"Oke, apa ada yang ketinggalan?" tanya rajendra
"Emm.. Sepertinya tidak ada"
"Yasudah lebih baik kita berangkat sekarang" ujar rajendra dan diangguki ravael dan alita
Diruang keluarga semua keluarga fernandes sudah berkumpul disana mereka sedang menunggu rajendra dan alita untuk keluar
"Pah jangan bawa el, xander tidak akan biarkan itu terjadi" ujar xander dingin bagaimana pun dia tak mau anak nya itu pergi walau dia membenci nya"Kenapa? Bukan kah kalau disini dia tidak dianggap? Sebaiknya kamu cari tau kejadian dimana istri mu meninggal papah yakin ini semua bukan salah el melainkan orang lain"
"Papah jangan asal nuduh orang! Jelas jelas dia yang udah bunuh istri xander"
"Tau darimana kalau el yang sudah memberikan racun itu kepada istri mu?" tanya alita membuat xander terdiam
"Apa kamu punya bukti xander?" tanya alita lagi
"Tidak kan? Makanya jangan asal nuduh cucu ku yang tidak tidak, kamu bahkan belum mencari tahu kejadian ini"
"Kalau kalian akan terus seperti ini jangan harap kalian bisa bertemu dengan el karena papah tidak akan mengijinkan kalian untuk bertemu dengan nya walau el yang meminta untuk menemui kalian langsung, papah akan terus mencegah nya supaya kalian sadar" ujar rajendra setelah itu pergi sambil menarik lengan ravael diikuti alita dibelakang
Xander yang marah pun ikut menyusul keluar bersama kedua anak nya mereka seakan tak ingin melihat ravael pergi namun mereka juga benci sama ravael karena dia, ibu mereka jadi meninggal
"Pah mah xander mohon jangan bawa el, dia anakku pah papah jangan seenaknya membawa el apalagi melarang el untuk bertemu dengan ku"
"Papah tidak peduli, papah akan tetap membawa el ke eropa" ujar rajendra lalu masuk kedalam mobil
"Sialan!"
"Udah sih pah biarin aja toh kita juga membenci nya kan?" ucap alvaro
"Ya itu tentu saja karena dia mommy kalian jadi meninggal"....
tbc

KAMU SEDANG MEMBACA
Ravael Radensa F
Teen FictionRavael Radensa F, pemuda yang diabaikan oleh keluarganya karena dia sudah dituduh oleh bodyguard ayahnya bahwa ia yang telah membunuh ibunya padahal pelakunya bukan ravael melainkan orang lain Ravael diasingkan oleh keluarganya bahkan dia tidak dia...