13

4.5K 225 1
                                    

"Mamah juga yakin el bakal memaafkan mu kamu harus sabar xander" ucap alita

"Iya mah xander akan sabar dan berusaha supaya mendapatkan maaf dari el, aku benar benar menyesal telah membuat el menderita karena diriku"

Sedangkan dikamar ravael anak itu kini sedang menangis sambil menyebut ibunya.

"Mom kenapa dia kembali? Aku sudah tidak memikirkan nya lagi tapi kenapa dia kembali mom? Hiks"

"Hiks aku capek mom aku mau ikut mommy hiks aku gamau ketemu sama dia aku mau mommy"

"El harus apa mom? Apa el harus memaafkan mereka? Tapi sakit mom aku takut untuk berharap sama mereka aku gamau"

"Aku gamau terluka lagi mom sakit"

Ceklek

"Boy maafkan daddy" ujar xander ketika masuk kedalam kamar ravael dan betapa terkejut nya dia ketika melihat ravael sedang menangis langsung saja dia mendekat

"Kamu kenapa el? Cerita sama daddy" tanya xander khawatir

"Hiks pergi anjing gue gamau ketemu sama lo! Brengsek!!"

"Hey hey kamu kenapa sayang? Ada yang sakit? Bilang sama daddy, jangan buat daddy khawatir el" ucap xander sambil berusaha menahan lengan ravael agar tidak menjambak rambutnya sendiri

"Hiks lepas sialan!! Pergi lo! Gue ga butuh perhatian dari lo"

"Ada apa ini?" tanya rajendra

"Pah el tiba tiba nangis aku gatau dia kenapa" ucap xander

Rajendra yang paham langsung saja mendekat kearah ravael dan memeluk nya
"El kenapa hm? Cerita sama opa jangan dipendem sayang"

"Hiks el gamau ketemu sama dia" tunjuk ravael kepada xander

"Xander lebih baik kamu keluar dulu"

"Tapi pah-"

"Cepat xander!" bentak rajendra dan langsung dituruti xander

"Sudah hm jangan nangis lagi dia nya udah pergi" ujar rajendra sambil menghapus air mata ravael menggunakan tangan nya

Ravael langsung memberhentikan tangisan nya hanya terdengar sesegukan saja dan itu membuat rajendra menghela nafas lega sepertinya cucu nya mengalami trauma makanya dia jadi seperti ini

"Udah hm? Sekarang el mandi lalu setelah itu tidur" titah rajendra dan diangguki ravael

***

Dikamar.

Kini xander sudah menangis dia merasa sesak ketika anak nya tidak ingin bertemu dengan dirinya padahal dulu dia mengatakan ingin bertemu dengan nya

Semuanya sudah terlanjur bahkan sekarang ravael sudah benci kepada dirinya seharus nya dia lebih percaya kepada anak bungsu nya

"Kau bodoh xander! Kau bodoh!!" marah xander

"Seharus nya kau percaya sama anak mu bukannya mereka! Ini semua salah ku seharusnya aku percaya sama anak bungsu ku"

"Hiks maafkan daddy el maafkan daddy"

"ARGGHH"

Di indonesia.

Kedua anak xander tengah melakukan aktivitas masing masing mereka juga sama menyesal nya dengan xander mereka juga sudah tahu kalau ayahnya bakal ke eropa untuk menjemput adiknya

Dan mereka selalu menantikan itu mereka tak sabar ingin bertemu dengan adik mereka karena sudah sangat lama sekali mereka tidak bertemu dengan adiknya itu

Sekarang anak anak xander sudah pulang dari urusan mereka lalu setelah nya mereka pergi ke kamar untuk bersih bersih. Setelah selesai mereka berkumpul diruang keluarga untuk menelpon ayahnya

"Bang coba telepon daddy" ujar alvaro dan diangguki avrian

****

Di eropa.

Xander masih terus menangis lalu dia memberhentikan tangisan nya ketika dia mendengar ponsel nya berbunyi

"Halo" ujar xander dengan suara serak. Maklum abis nangis

"Loh dad kenapa dengan suara mu?" itu alvaro

"Daddy tidak papa, daddy sudah bangun tidur makanya suara daddy serak" bohong xander mana mungkin dia bilang kalau dia abis nangis sama anak anak nya bisa bisa dia di ketawain kalau gini caranya

"Benarkah?"

"Iya, mau apa kamu nelepon daddy?"

"Kapan adik ku pulang" ujar avrian

"Sabar, ravael masih benci sama kita dan daddy akan berusaha supaya ravael mau ikut sama daddy dan tinggal dimansion"

"Kalian teruslah berdoa agar ravael cepat cepat memaafkan kita dan daddy bisa langsung membawanya ke indonesia"

"Iya dad, rian dan varo akan terus berdoa dan mudah mudahan ravael memaafkan kita aku akan menunggu mu dad, cepat lah pulang"

"Baiklah daddy usahakan"

"Iya dad kalo gitu telepon nya rian tutup dulu, daddy jangan lupa jaga kesehatan disana"

"Iya boy daddy mengerti"

"Baiklah"

Tut

****

Sedangkan dikamar kini ravael sudah tidur dengan memeluk rajendra sesekali rajendra mengelus kepala ravael supaya anak itu tidur nya pulas. Lagi asik asiknya tidur bareng ravael tiba tiba pintu kamar ravael terbuka menampilkan xander yang tengah berdiri di dekat pintu

"Ada apa?" tanya rajendra

"Aku mau tidur sama el"

"Baiklah"

Dengan hati hati rajendra melepaskan pelukan nya dari ravael lalu turun dari kasur dan pergi keluar meninggalkan xander yang masih berdiri biarlah anak nya berdekatan dengan cucu nya

Kasihan juga kalau di lihat lihat anak itu seperti nya sudah sangat menyesal.

Xander berjalan kearah ravael yang sedang tertidur lalu naik ke kasur dengan pelan supaya ravael tidak terbangun lalu dia memeluk ravael dengan erat

"Maafkan daddy yang bodoh ini el, kau mau kan memaafkan daddy sama abang abang mu?"

"Mereka ingin sekali bertemu dengan mu el" ujar xander sambil mengelus kepala putra nya

"Eughh daddy" lenguh ravael tak sadar

"Iya kenapa baby?"

"Sepertinya aku hanya mimpi mana mungkin daddy mau tidur sama aku" ucapnya sambil terkekeh sedangkan xander langsung terdiam

Lalu setelah nya xander sadar dan langsung memeluk tubuh ravael dengan erat

"Tidak sayang ini daddy, ini bukan mimpi ini nyata sayang buka mata mu baby" ujae xander sungguh dia merasa sakit ketika ravael mengatakan kalau ini semua hanyalah mimpi





























penyesalan selalu datang di akhir

Ravael Radensa F Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang