Xander masuk kedalam mansion diikuti oleh kedua anaknya mereka sibuk dengan urusan masing masing. Sedangkan ravael dia sekarang sedang berada dipesawat pribadi milik rajendra bahkan anak itu sudah tertidur digendongan rajendra
Rajendra hanya membiarkan saja lagian dia juga tidak tega untuk membangun kan cucu nya itu
"Mas" panggil alita
"Kenapa?"
"Apa kau yakin mereka bakal menyesal? Secara kan xander itu keras kepala"
"Ya aku yakin kalau mereka bakal menyesal nanti, kita tinggal tunggu saja kedatangan dia kesini"
"Huft baiklah"
Tak terasa mereka sudah sampai dimansion milik rajendra yang ada di eropa mereka semua masuk kedalam mansion dan masuk ke kamar ravael untuk membaringkan anak itu sekaligus membangunkan nya untuk makan malam
Rajendra meletakkan ravael ke kasur lalu mulai menepuk nepuk pelan pipi ravael supaya anak itu terbangun
"Eughhh" lenguh ravael
"Bangun baby, sudah waktunya makan malam" ucap rajendra
Ravael membuka matanya dan mengerjapkan matanya untuk menyesuaikan cahaya lampu lalu setelah nya dia akan mengucek mata namun sudah ditahan terlebih dulu oleh rajendra
"Jangan dikucek nanti merah matanya" ujar rajendra sembari menahan lengan ravael yang akan mengucek matanya
"Opa"
"Kenapa hm?"
"Kita udah sampe?"
"Iya, sekarang kita berada dimansion opa"
"Haa?" ravael sempat bingung maklum baru bangun tidur masih linglung dia
Rajendra yang melihat ravael kebingungan dengan segera dia menggendong ravael untuk ke kamar mandi
"Nah sekarang el mandi ya? Nanti opa siapin baju el"
"Iya opa"
Rajendra pun keluar untuk mencari baju cucu kesayangan nya sedangkan ravael anak itu kini sedang mandi sesuai perkataan rajendra yang menyuruh nya untuk mandi
Setelah selesai mandi ravael keluar dari kamar mandi dan berjalan kearah kasurnya yang dimana sudah ada baju disana
"Opa mana? Apa dia sudah turun?" gumam el
Ravael tak memikirkan itu dia langsung saja menggenakan bajunya itu dan berjalan keluar untuk makan malam
"Maaf tuan muda saya ditugaskan tuan besar untuk menunjukkan arah keruang meja makan" ujar salah satu bodyguard yang sedang berjaga dikamar ravael
"Iya paman, ayo antarkan el ke opa"
"Baik tuan muda"
Dion membawa ravael untuk pergi ke meja makan sesampainya disana sudah ada rajendra dan juga alita mereka berdua sedang menunggu cucu mereka
"Baby el sini" ujar rajendra dan diangguki ravael
Ketika ravael sudah ada dihadapan rajendra dengan segera dia mengangkat tubuh mungil itu untuk duduk dipangkuan nya
"Baby mau makan apa? Biar oma ambilkan" ucap alita
"El mau ayam oma"
"Oke"
Alita mengambilkan nasi dan juga ayam untuk ravael tak lupa untuk suami nya juga.
"Makan" titah rajendra dan dituruti oleh semua
*******
Setelah selesai makan ravael kini sedang menonton kartun di tv bersama rajendra dan juga alita mereka bertiga sibuk melihat kartun kesukaan cucu nya itu walau agak sedikit bosan namun mereka senang begitu melihat wajah ravael yang begitu bahagia hanya karena sebuah kartun
Rajendra mengecek ponselnya untuk melihat apakah xander menelepon atau mengechat nya siapa tua dia sudah menyesal dan akan membawa ravael pulang kerumah namun ternyata tidak, bahkan telepon pun juga tidak akan rajendra hanya membiarkan saja toh nanti juga mereka bakal kesini kalau sudah menyesal
"Mas lebih baik kamu bawa el kayaknya dia ngantuk" ucap alita seketika membuyarkan lamunan rajendra
Rajendra menatap kearah ravael yang sudah menahan kantuk dia terkekeh dan membawa ravael kedalam gendongan nya
"Baiklah, el bakal tidur sama kita" kata rajendra dan diangguki oleh alita
Keesokan harinya rajendra sudah bersiap untuk pergi ke kantor sedangkan alita dia sedang masak dibantu oleh maid yang ada di dapur sedangkan ravael anak itu masih tidur rajendra yang tau cucu nya itu belum bangun dengan segera dia melangkah kan kaki nya menuju ke kamar ravael
Sesampainya dikamar rajendra langsung saja masuk dan yang pertama dia lihat ravael yang sedang tidur dengan gaya yang tidak elit
Bayangkan saja ravael tidur dengan kepala dibawah sedangkan kaki nya diatas, kalian bisa bayangin gak?
Ya pokok nya begitu, rajendra sempat heran mengapa cucu nya itu tidur seperti itu? Tidak habis fikir dengan kelakuan random cucu nya
"El bangun nak, waktunya makan" ucap rajendra sambil menggoyangkan bahu ravael
Memang dasarnya ravael langsung bangun ketika badan nya ada yang menepuk atau pun mengoyangkan bahu nya
"Bangun el kita makan"
"Gendong opa"
"Tumben?" goda rajendra
"Aaa opa gendong" rengek ravael membuat rajendra terkekeh dengan segera dia menggendong ravael ala koala dan berjalan kearah kamar mandi untuk memandikan ravael
Setelah selesai mandi rajendra membawa ravael menuju ke meja makan disana sudah ada alita yang sedang menyusun makanan
"Cucu oma sudah bangun hm?"
"Iya oma"
"Yaudah yuk sini kita makan" ucap alita dan diangguki oleh ravael
Rajendra membawa ravael untuk duduk disamping nya dan alita langsung saja mengambil nasi dan juga lauk untuk suami dan juga cucu nya
"Makan" mereka semua langsung makan dengan nikmat
*****
Disisi lain kini xander dan anak anak nya sedang sarapan mereka sarapan dalam keadaan hening karena mereka memang tidak suka ada yang bicara di meja makan sampai salah satu anak xander mulai pembicaraan
"Dad, apa kita cari tahu saja pelaku yang sudah membunuh mommy? Rian rasa itu bukan salah ravael" ujar avrian dengan datar
"Tidak, daddy yakin pelakunya itu ravael daddy juga sudah tau dari juna dia yang udah kasih tahu daddy kalau ravael memasukan obat racun ke mommy kalian" jelas xander tanpa tahu kalau semua itu hanya akal akalan juna dan juga maid yang ada disana
"Dan daddy langsung percaya saja? Biasanya daddy akan cari tahu dulu kalau lagi ada masalah"
"Gatau, daddy rasa itu semua tidak perlu lebih baik kamu sekarang pergi ke kantor dan kamu varo kamu juga pergi sekolah"
"Iya dad"
tbc
maaf ya baru up hhe
jangan lupa tinggalkan vote dan komen nya
selamat membaca

KAMU SEDANG MEMBACA
Ravael Radensa F
Ficção AdolescenteRavael Radensa F, pemuda yang diabaikan oleh keluarganya karena dia sudah dituduh oleh bodyguard ayahnya bahwa ia yang telah membunuh ibunya padahal pelakunya bukan ravael melainkan orang lain Ravael diasingkan oleh keluarganya bahkan dia tidak dia...