Ravael masih diam ia ingin tau seberapa jauh abang abang nya itu meminta maaf kepada dirinya
Alvaro yang sedari tadi diam langsung saja duduk di sebelah avrian karena kursi disana ada dua
"El abang juga mau minta maaf, maaf abang dulu udah berbuat kasar sama el" ujar alvaro dengan raut wajah sedih
Ravael menghela nafas sebelum akhirnya mengangguk dan kedua abang ravael langsung senang karena mereka sudah mendapat kan maaf dari adiknya
Jujur saja tadi ravael hampir tertawa ketika alvaro menunjukan wajah sedih nya namun ia tahan dan akhirnya lebih memilih memaafkan mereka karena kasian juga kalau mereka sampe memohon mohon begitu
Walaupun ravael sudah memaafkan mereka namun ingatan yang dulu masih dia ingat ntahlah ravael akan mencoba mendekatkan dirinya dengan kedua abang nya
"Ini abang bawa buah buat adek" ucap alvaro sambil memperlihatkan buah yang tadi sudah dibeli
Alvaro menyimpan buah tersebut di dekat nakas yang berada di samping ravael lalu dia membuka bungkusan buah tersebut
"El mau buah apa? Biar abang ambil kan" ujar alvaro
"El mau anggur" jawab ravael gugup maklum baru ketemu
"Oke"
Alvaro langsung mengambil buah anggur sedangkan avrian sudah membantu ravael untuk duduk dengan hati hati
"Nih anggur nya abang suapin ya?" ujar alvaro dan diangguki oleh ravael
Ravael menerima anggur tersebut dengan nikmat sambil sesekali melihat abang serta daddy nya yang memasang wajah datar
Alvaro berinisiatif untuk duduk di ranjang ravael lalu ia taruh kepala ravael di dada nya supaya ravael menyender
"El maafkan daddy, daddy harus pergi ke kantor kamu sama abang kamu dulu ya?" kata xander
"Iya dad, jangan lama lama" ujar ravael
"Baiklah daddy tidak akan lama" ucap xander lalu mengecup kening ravael lalu pergi dari ruangan ravael
Setelah kepergian xander keadaan tiba tiba menjadi hening tidak ada yang membuka suara sedangkan alvaro masih menyuapi ravael sepertinya anak itu sangat menyukai buah anggur
"El mau minum?" tanya alvaro dan diangguki oleh ravael
"Bang tolong ambilin minum" ujar alvaro kepada avrian dan langsung dilaksanakan oleh avrian
Avrian memberikan minuman tersebut kepada alvaro lalu alvaro memberikan nya kepada ravael supaya diminum oleh anak itu
"Udah?" tanya alvaro dan diangguki oleh ravael
"Abang ngantuk" ucap ravael
"Baby ngantuk? Yasudah sekarang baby tidur ya?" kata alvaro
"Iya abang"
Alvaro turun dari ranjang ravael lalu membaringkan adiknya dengan hati hati setelah dirasa aman ravael langsung memejamkan matanya dia benar benar sudah mengantuk
Alvaro menghampiri abang sulung nya yang sedang duduk di sofa sepertinya abang nya ngantuk terlihat dari wajah abang nya yang sayu
"Lo ngantuk bang? Kalau ngantuk tidur aja" ujar alvaro
"Yaudah gue tidur lo jagain adek gue, jangan sampai dia kenapa napa" ujar avrian
"Tanpa lo suruh juga gue bakal jagain adek" ucap alvaro
"Bagus"
Malam pun tiba kini semua keluarga fernandes ada dirumah sakit mereka sedang memani bungsu fernandes
"Daddy" ujar ravael sambil mendusel duselkan kepala nya di dada xander
"Hm? Kenapa baby?" tanya xander
"Mau pulang gamau disini" ucap ravael sambil mendongak menatap wajah tampan daddy nya
"Tidak, kau belum sembuh baby tunggu luka mu kering dulu" jawab xander membuat ravael mendengus kesal
"Sabar baby nanti juga kau akan pulang, tunggulah beberapa hari lagi" ujar avrian
"Ish! Kenapa sih? El mau pulang el gamau disini daddy" rengek ravael
"Iya nanti kita pulang tapi gak sekarang" ucap xander sambil mengusap kepala ravael
"El mau apa hm? Dari tadi kamu belum makan apa apa" ujar alvaro
"El gamau makan"
"Kenapa?" kali ini rajendra yang berbicara
"Gamau makan sama bubur"
"Hambar ga enak" lanjut ravael sepertinya dia melupakan bubur yang pernah dia makan
"Baby lupa hm" ujar xander
"Lupa apa dad?" tanya ravael bingung
"Kau pernah memakan bubur bahkan kau mengatakan jika bubur itu enak" ucap xander lagi
Ravael mengingat ngingat dia pernah makan bubur? Dan bilang jika bubur itu enak? Seketika dia langsung ingat ah yang semalam bukan sih?
"Pas malem bukan?" tanya ravael dan diangguki xander
"Oh yang itu kalo itu el mau dad" ujar ravael senang karena memang bubur itu enak
Xander tersenyum lalu menyuruh anak sulung nya untuk membelikan bubur yang ravael mau dan avrian langsung aja pergi
"Xander, kau mau apakan anak yang bernama aldo itu?" tanya rajendra
"Xander ingin dia di bawa keruang bawah tanah untuk di introgasi dan sepertinya bermain main dulu sangat menyenangkan" ujar xander sambil menyeringai
"Main apa dad?" tanya ravael
"Kau tidak perlu tau baby" ucap xander
"Kenapa? El hanya mau tau aja"
"Nanti juga kamu bakal tau baby" ujar rajendra dan langsung mendapat kan tatapan sinis dari ravael
"Terus aldo mau di apain sama daddy? Maksudnya di introgasi itu apa? Aldo mau di introgasi sama daddy dan opa?"
"Satu satu boy kau membuat daddy pusing"
"Maaf dad lagian el kepo"
"Anak kecil tidak perlu tau ini urusan orang dewasa" kata rajendra
"Ish! El udah dewasa ya! Jadi cepat beritahu apa yang akan daddy lakukan sama aldo"
"Kenapa kamu sangat ingin tahu hm?"
"Gapapa sih dad"
Xander mengerutkan kening nya bingung dengan ucapan sang anak namun dia tidak peduli dia lebih memilih memberikan ponsel nya kepada ravael supaya anak itu tidak terus bertanya tentang aldo
tbc
rada gaje si ravael😭

KAMU SEDANG MEMBACA
Ravael Radensa F
Ficção AdolescenteRavael Radensa F, pemuda yang diabaikan oleh keluarganya karena dia sudah dituduh oleh bodyguard ayahnya bahwa ia yang telah membunuh ibunya padahal pelakunya bukan ravael melainkan orang lain Ravael diasingkan oleh keluarganya bahkan dia tidak dia...