24

2.4K 167 14
                                    

Diperjalanan ravael membawa motor dengan kecepatan sedang dia menyalip motor motor lain tujuan ravael pergi dia hanya ingin mencari angin bahkan dia melupakan ponselnya.

Dijalan sangat ramai banyak kendaraan yang berlalu lalang ketika lampu merah ravael berhenti. Disisi lain seorang pria baju hitam sedang mengawasi ravael.

Dia menghubungi atasan nya bahwa ravael sudah ada di depan mata.

"Tuan, anak yang bernama ravael sudah ada di lokasi *** apa kita langsung melakukan nya sekarang?" tanya pria baju hitam tersebut

"Ya, lakukan lah kalau perlu buat anak itu sampai mati!"

"Baik tuan"

Pria baju hitam itu langsung mematikan telepon nya dan menyuruh yang lain untuk segera melakukan rencana.

Lampu berubah menjadi hijau ravael segera menancapkan gas nya. Namun tiba tiba ravael berhenti ditempat yang sepi karena sebuah mobil yang menghalangi jalan nya. Dengan terpaksa dia turun dari motor walaupun dalam hati ada rasa takut.

Pria berbaju hitam pun keluar dari mobil dan berjalan kearah ravael yang dimana disana ravael sudah tegang jujur saja sekarang dia takut.

"Selamat malam tuan muda ravael" ujar pria berbaju hitam itu.

"Mau apa lo?" tanya ravael.

Pria itu terkekeh "Tenang saja tuan, saya tidak akan menyakiti anda"

"Saya cuma mau anda ikut dengan saya."

Ravael menggeleng "Gak ngapain gue harus ikut sama lo?" ujar ravael.

"Mau atau tidak itu terserah anda tuan, yang pasti saya akan tetap membawa anda"

"Cepat bawa anak itu kedalam mobil"

Ravael yang tak siap langsung saja memberontak namun tiba tiba tubuh nya terasa lemas dan seketika ravael pingsan.

Disisi lain kini xander sedang marah marah dia begitu terkejut ketika mendapatkan kabar dari bodyguard nya kalau ravael belum juga pulang

Bodyguard itu juga bilang kalau ravael sudah ijin kepadanya namun dengan segera xandre berkata 'Anak itu tidak memberitahu ku kalau mau pergi' ucapnya ketika sedang telepon dengan bodyguard nya

"Cepat cari keberadaan anak ku sekarang!!" titah xander kepada bodyguard nya.

Xander segera menghubungi keluarga tentang ravael yang tiba tiba hilang entah kemana. Xander langsung meninggalkan pekerjaan nya dan ikut mencari ravael.

Semua anggota fernandes terkejut ketika mendapatkan kabar bahwa ravael hilang. Dengan segera mereka langsung pulang untuk menemui xander

Kini ravael sedang berada diruangan yang sangat gelap tidak ada lampu hanya ada lilin saja sebagai penerang. Ravael kini anak itu belum bangun setelah tadi di bius oleh pria berbaju hitam

"Eughh" lenguh ravael. Anak itu langsung membuka matanya.

Dan yang pertama ia lihat adalah ruangan yang sangat gelap hanya ada beberapa lilin saja

"El dimana? Kenapa bisa disini?"

"Kau sudah bangun?" tanya seorang pria paruh baya yang sekitiran dengan xander. Dia nathan musuh xander

"Lo siapa?" tanya ravael

"Tidak sopan" ucap nathan sambil terkekeh

"Apa mau lo?" tanya ravael lagi

"Simpel saja aku hanya ingin tuan xander merasakan apa yang kurasakan lewat dirimu"

"Maksud?" tanya ravael bingung

"Kau tidak akan paham dengan masalah ini, ini hanya masalah untuk orang dewasa kamu masih kecil"

"Lalu? Kenapa kau bawa aku kesini kalau masalah nya adalah untuk orang dewasa? Sedangkan aku masih terlalu kecil untuk memahami itu semua" ujar ravael kesal bahkan wajah nya kini sudah memerah akibat menahan kesal

"Lucu" batin nathan

Namun segera ia tepis pikiran mau bagaimana pun ayah ravael sudah membunuh orang tua nya.

"Lucu sekali jika kau sedang kesal" ujar nathan sambil terkekeh

"Bacot!"

"Yang sopan sama saya" kata nathan dingin

"Bodo amat gk peduli gue lagian lo siapa sih? terus lo mau ngapain bawa gue kesini?"

"Sudah ku bilang kan aku ingin membuat ayah mu merasakan apa yang aku rasakan dulu"

"Dengan cara kau menyulik ku?"

"Ish ish tak patut tak patut" ujar ravael sambil menggeleng kan kepalanya.

"Terus sekarang lo mau apa? Mau bunuh gue?" tanya ravael kelewat santai.

Nathan terkekeh "Tidak, aku tidak akan membunuh mu hanya saja sedikit permainan kayak nya bagus"

"Permainan apa maksud lo?"

"Ah sepertinya kau tidak sabar dengan hal itu" ujar nathan lalu mengambil belati kecil yang tersusun rapih dimeja yang sudah di khususkan untuk menyimpan benda benda tajam miliknya

"Mau ngapain lo? Itu belati mau dibuat apa?" tanya ravael takut.

"Tenang baby, ini baru permulaan" ujar nathan sambil terkekeh

"Jauh jauh lo dari gue anj! Gue ga mau mati pliss" ujar ravael ketakutan.

"Belum apa apa, dan sepertinya mulut mu ingin ku robek? Sangat tidak sopan kau berbicara seperti itu kepada ku"

"Huwaaa jangan di robek nanti gue gk bisa ngomong" tangis ravael.

"Maka dari itu diam lah"

Nathan mulai berjalan kearah ravael yang membuat ravael semakin ketakukan bahkan ia terus menatap belati yang dipegang oleh nathan sangat lah tajam. Walaupun kecil tapi tetap saja ravael takut apalagi itu benda tajam siapa yang gk takut

"Lo mau ngapain? Jangan deket deket su"

"Berisik."

"Sepertinya memulai dari tangan sangat lah bagus" ujar nathan membuat ravael menjadi merinding

Nathan mengarahkan belatinya pada lengan ravael untuk digores

"Sshh" ringis ravael ketika belati itu menembus kulitnya

"Baru mulai jangan mengeluh!!" ujar nathan dingin.

"Ini sakit bodoh! Bisa bisa nya gue jangan ngeluh! Lo bego apa gimana?"

"Ais kenapa bicara mu seperti itu hm?"

"Gatau." singkat ravael

"Baiklah mari kita mulai kebagian dada" ujar nathan sambil mengarahkan belati tersebut ke dada ravael

"Anj sakit co! Udah napa woy seneng banget lo nyiksa gue!" ujar ravael kini sudah menangis

"Sebentar lagi selesai"

Beberapa menit kemudian nathan sudah menggoreskan benda tajam itu keseluruh badan ravael mulai dari lengan, dada, paha dana perut. Siapa saja yang melihatnya pasti ingin muntah

Kini ravael sudah tidak sadar kan diri bahkan nathan dengan tega nya meninggal kan ravael sendirian di ruangan gelap itu tanpa mengobatinya





























tbc

up jam segini kira kira rame gk ya?
jangan lupa vote dan komen nya
selamat membaca

Ravael Radensa F Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang