Di indonesia.
Anak anak xander langsung panik setelah mendengar bahwa ravael masuk ke rumah sakit akibat kena tusukan dibagian perut nya
Kedua anak xander langsung menyiapkan perlengkapan mereka untuk pergi ke singapura
Dipesawat kini avrian dan alvaro tidak henti henti nya mendoakan sang adik yang sedang melawan sakit nya mereka juga memohon kepada mommy mereka agar tidak membawa ravael
Belum juga bertemu dengan sang adik. Daddy nya sudah menelepon dan berkata bahwa ravael masuk rumah sakit akibat kena tusukan pisau diperut nya
Hal itu membuat avrian dan alvaro langsung lemas kaki mereka seakan tidak kuat untuk berdiri lagi dan akhirnya mereka terduduk secara bersamaan mereka berdua masih shok dengan hal ini
Kenapa bisa seperti ini? Bahkan mereka saja belum bertemu dengan adik nya
"Bang, adek bakal baik baik aja kan?" tanya alvaro dengan mata yang berkaca kaca walau alvaro anak kedua tapi sifat manja nya akan keluar kapan saja
"Iya, adek kita bakal baik baik saja, abang yakin el kuat"
Avrian membawa alvaro kedalam pelukan nya lalu mengusap kepala alvaro untuk menenangkan adiknya yang sudah menangis dia juga sama khawatir nya dengan alvaro namun dia harus tegar
Disisi lain xander, rajendra dan alita sudah menunggu beberapa jam diruangan operasi namun dokter tersebut belum juga keluar apakah separah itu luka ravael? Xander janji akan menjaga ravael walaupun harus merelakan nyawa nya tapi demi putra bungsu nya dia rela
Bahkan kalo putra bungsu nya ingin sesuatu xander akan mengabulkan tapi tidak semua hanya beberapa saja
Ceklek
Ruangan tersebut terbuka menampilkan seorang dokter dan suster yang sudah keluar dari ruangan operasi
"Gimana keadaan anak saya dok?" tanya xander khawatir
"Anak bapa baik baik saja dia hanya butuh istirahat, jangan melakukan aktivitas apapun karena itu bisa membuka jahitan nya" jelas sang dokter
"Baik dok terima kasih, apakah saya boleh masuk?"
"Nanti ya pa saya akan pindahkan pasien keruangan-"
"VVIP" ucap rajendra dan diangguki dokter itu
Setelah di pindahkan keruangan VVIP xander, rajendra dan alita langsung masuk kedalam ruangan ravael bisa mereka lihat wajah ravael yang sangat pucat bahkan rambut nya pun sudah lepek oleh keringat
Xander mendekat kearah ranjang yang ravael tempati lalu duduk disamping kursi yang sudah disediakan
Mengambil lengan sang anak lalu dielus nya lengan ravael yang tidak di infus sedangkan mata xander tak kuasa menahan tangisan nya
Dikecup nya tangan ravael lalu di ucap kepala nya berharap agar ravael cepat sadar
"Nak bangun hm, daddy sakit melihat kamu terbaring disini" ucapnya sambil menangis
"Sayang, lebih baik kita tinggalkan dulu xander disini" ujar rajendra dan diangguki alita
Setelah kedua orangtua nya xander pergi bahkan dia pun tak sadar bahwa orang tua nya sudah tidak ada
"El bangun nak"
Xander terus berbicara dengan ravael walaupun anak itu sudah dipastikan tidak akan menjawab karena dia masih menutup matanya
Entah lah kapan ravael akan sadar tapi yang pasti ravael harus cepat sadar begitu lah kata xander
Sekitar pukul 5 sore. Ravael masih belum bangun bahkan sekarang xander tak beranjak sejak siang tadi dia juga belum mandi
Alita masuk kedalam ruangan ravael bisa dia lihat keadaan anak nya yang sangat kacau. Rambut yang lepek oleh keringat serta baju yang basah dan mata yang membengkak namun disisi lain alita juga merasa terharu akhirnya anak nya mau menganggap ravael sebagai anak nya. Semoga kejadian yang sebelumnya tidak terulang lagi
"Nak bangun" ucap alita
"Hm"
"Bangun, mandi kamu tuh bau"
"Gak, xander mau temanin el disini" tolak xander
"El gabakal mau punya ayah yang bau seperti mu, atau mungkin el bakal membenci mu"
"El ga mungkin seperti itu, mamah jangan ngada ngada deh"
"Gak percaya kamu? Yasudah terserah awas saja ya kalo el sudah bangun mamah pastikan dia tidak akan mau berdekatan dengan mu" ujar alita lalu duduk disofa sambil memainkan ponselnya
Jari ravael bergerak itu membuat xander senang dengan segera ia pencet tombol yang ada di atas brankar akhirnya ucapan xander terkabul
"Terimakasih tuhan kau sudah memberikan kesempatan kepadaku untuk menjaga putra ku" ucapnya sambil menangis
"Kamu kenapa xander? Kok nangis?" tanya alita
"Tadi tangan el gerak mah"
"Hah? Yang bener kamu?" tanya alita dan diangguki xander
Ceklek
Dokter tersebut masuk untuk memeriksa keadaan ravael
"Syukurlah anak bapa sudah lebih baik saya saran kan agar anak bapa tidak melakukan aktivitas dulu, kalo gitu saya permisi"
"Terimakasih nak kamu sudah sadar, kamu anak daddy yang kuat"
Ravael melirik kearah xander dengan mata sayu nya jujur saja dia terharu dengan ucapan xander ingin bicara namun mulut nya sangat lemas bahkan untuk menggerakkan tubuhnya saja ravael tidak bisa
"Kenapa nak? Ada yang sakit?" tanya xander ketika melihat wajah sayu sang anak
Ravael menggeleng sungguh tubuh nya sekarang sangatlah lemas ia ingin bicara sama daddy nya pun tiba bisa
Alita kini dia sudah berada disisi samping kanan ravael alita juga sama persis dengan xander yang mengatakan apakah dia baik baik saja? Namun jawaban nya hanya lah gelengan kepala bahkan sekarang mata ravael sudah kembali menutup
Xander yang panik pun langsung menekan tombol yang ada diatas brankar ketika anak nya kembali menutup mata
tbc
makasih buat vote sama komen nya ^_^
maaf klo msih ada yg typo
selamat membaca
KAMU SEDANG MEMBACA
Ravael Radensa F
Teen FictionRavael Radensa F, pemuda yang diabaikan oleh keluarganya karena dia sudah dituduh oleh bodyguard ayahnya bahwa ia yang telah membunuh ibunya padahal pelakunya bukan ravael melainkan orang lain Ravael diasingkan oleh keluarganya bahkan dia tidak dia...