Dokter tersebut langsung masuk kedalam ruangan ravael ketika xander menekan tombol itu dia langsung memeriksa ravael
"Syukur lah anak bapa baik baik saja, dia hanya lemas saja selebihnya tidak ada"
"Syukurlah anakku baik baik saja, kalo gitu terimakasih dok"
"Iya sama sama pa"
Setelah dokter itu pergi kini tinggal xander dan alita saja yang sedang menemani ravael karena rajendra belum pulang
"Xander sebaik nya kamu mandi, mamah sudah mencium bau daki di badan mu" ujar alita dan langsung ditatap sinis oleh xander enak saja dia di katakan bau!
"Cepatlah xander kau jangan keras kepala!" kesal alita
"Ok xander akan mandi tapi mamah harus jaga el kalau el bangun bilang sama xander"
"Ck iya iya"
"Hais kenapa dengan anak itu, dimana wajah datar dan dingin itu" gerutu alita karena dia baru pertama kali melihat xander secerewet ini apalagi kalau itu bersangkutan dengan ravael
Setelah xander selesai mandi anak itu kini duduk kembali di kursi yang sama bahkan dia enggan untuk keluar hanya untuk sekedar makan saja karena dia masih ingin menunggu bungsu nya membuka matanya lagi
Ya, ravael menutup matanya kembali karena lelah sungguh dia sangat lemas apalagi badan nya yang tidak bisa di gerakan bahkan ingin bicara pun tidak bisa. Bolehkan ravael menangis?
Apalagi luka tusukan itu semakin membuat nya kesakitan ada rasa berdenyut denyut dan juga perih
Malam pun tiba kini semua keluarga fernandes ada dirumah sakit kecuali avrian dan alvaro karena mereka belum sampai di eropa
Ravael membuka matanya dengan perlahan dia sedikit menyipit kan matanya kala cahaya lampu yang menerangi seisi ruangan tersebut
"El butuh sesuatu? Biar daddy ambilkan" ujar xander ketika melihat ravael sudah bangun"H-haus" lirih ravael maklum masih lemas dia
Xander dengan segera mengambil kan minum yang ada di nakas lalu memberikannya kepada ravael supaya di minum oleh anak itu
"Sudah?" tanya xander dan diangguki oleh ravael
"Apa ada yang sakit el?" tanya rajendra dan dibalas anggukan oleh ravael
"Dimana? Bilang sama daddy" kini giliran xander yang bertanya jujur saja dia khawatir
"Perut" lirih ravael namun masih bisa di dengar oleh semuanya karena memang keadaan nya sepi
"Gapapa nanti juga sembuh, el yang kuat ya? Nanti oma belikan apapun yang el mau" ucap alita Ravael hanya mengangguk saja karena jujur dia benar benar lemas sekarang
"El makan dulu yu, daddy udah bawa bubur buat el" ujar xander sambil membawa bubur untuk dimakan anak nya
"El gamau"
"Kenapa? El harus makan supaya ada tenaga nya"
"Gamau, bubur ga enak" tolak ravael mentah mentahan
"Enak kok nih daddy coba dulu ya" ujar xander lalu memasukan bubur tersebut kedalam mulut nya
"Enak kok ga hambar sama sekali kalau el gapercaya nih cobain dulu" xander menyodorkan sesendok bubur ke mulut ravael
Dengan ragu ravael membuka mulutnya dan menerima bubur tersebut mengunyah pelan makanan itu lalu menelan nya tidak ada rasa hambar hanya ada rasa asin namun sedikit sepertinya ini bakal jadi bubur favorit nya"Gimana? Enak kan?" tanya xander
"Enak, mau lagi dad" jawab ravael
Xander tersenyum lalu menyodorkan lagi bubur tersebut ke mulut ravael dan diterima baik oleh ravael. Setelah selesai makan ravael kembali berbaring karena memang dia tidak bisa melakukan apapun sejak pagi hanya diam dan tidur saja
"El bisa ceritakan gimana kejadian nya? Daddy ingin tahu, tapi kalau el gamau cerita sekarang gapapa daddy akan menunggu" ucap xander tersenyum lembut sambil mengusap kepala ravael
"Waktu itu el sedang di hukum karena tidak mengerjakan pr tapi el ga sendiri ada sahabat el yang juga ikut di hukum karena belum mengerjakan pr alhasil el bersama sahabat el di hukum, disuruh hormat di tiang bendera sampai jam istirahat alhasil el dan sahabat el langsung saja pergi ke lapangan" ujar ravael sambil terus menatap daddy nya
Sedangkan rajendra, alita dan xander hanya diam sambil mendengar cerita ravael
"Lalu?" tanya alita"Ketika el sedang di hukum tiba tiba seorang pemuda datang dan menghampiri el awalnya el mengabaikan dia namun dia malah merangkul pundak el dan mengcengkram nya, sahabat el udah memarahi aldo karena sudah mencengkeram bahu el"
"Aldo? Siapa dia?" tanya rajendra bingung
"El juga gatau opa tapi dia bilang kalau dia ingin membunuh el gara gara kekasih nya memutuskan dirinya demi el sedangkan el gatau apa apa tentang aldo dan kekasihnya bahkan el saja tidak tahu siapa kekasihnya aldo"
"Alhasil aldo membully el dengan pukulan di perut lalu teman aldo bilang kalau mau bully el jangan di tengah lapangan karena takut ada yang lihat" ujar ravael sambil menghela nafas
"Lalu setelah itu el dibawa ke gudang dan kembali di pukuli oleh aldo dan el gatau kalau dia membawa pisau ketika el akan memukul nya tiba tiba pisau itu mendarat tepat di perut el"
"Hah alhasil el terjatuh sedangkan aldo dia pergi meninggalkan el yang sudah sekarat untung el ga mati"
"Dan daddy untung nya datang tepat waktu dan langsung membawa el kerumah sakit"
"Cari tahu anak yang bernama aldo" ujar rajendra kepada asisten pribadi nya
tbc
maaf baru up
jangan lupa vote and komennya
selamat membaca
bai👋

KAMU SEDANG MEMBACA
Ravael Radensa F
Teen FictionRavael Radensa F, pemuda yang diabaikan oleh keluarganya karena dia sudah dituduh oleh bodyguard ayahnya bahwa ia yang telah membunuh ibunya padahal pelakunya bukan ravael melainkan orang lain Ravael diasingkan oleh keluarganya bahkan dia tidak dia...