29

1.3K 38 5
                                    

Malam telah tiba kini xander sedang membujuk anak bungsu nya untuk makan karena anak itu sedikit rewel. Alhasil xander harus banyak bersabar supaya anak bungsunya mau makan malam

"Baby, ayo sayang makan"

"No daddy"

"Kenapa?"

"El gasuka bubur, gaenak"

"Siapa bilang ini gaenak? Ini enak kok"

"Gamau, pokoknya el gamau makan bubur el mau nya makan yang pedas pedas"

"Baby kamu sedang sakit, lebih baik makan bubur saja, ya?"

"Tidak mau."

"Biar rian saja dad" ucap avrian dan diangguki oleh xander karena jujur saja ia sudah lelah membujuk bungsu nya itu

"Baby, ayo makan nanti baby boleh minta sesuatu sama abang" ujar avrian berhasil menarik perhatian ravael

"Beneran bang?" Tanya ravael antusias

Avrian tersenyum melihat mata berbinar dari adik bungsunya.
"Iya, apapun itu abang akan mengabulkannya"

"Oke"

"Sekarang kamu makan ya?"

"Siap"

Xander yang sedari tadi diam hanya bisa menatap datar kearah anak bungsunya. karena sedari tadi ia sudah membujuk ravael namun anak itu tidak ingin makan giliran avrian dia langsung mau, huh

"Kenapa dad?" Tanya alvaro yang sedari tadi nyimak

"Tidak."

Beberapa menit kemudian ravael telah selesai dengan makan nya ia akan menagih janji abang nya yaitu avrian

"Bang, berhubung abang udah janji sama el, el boleh minta sesuatu kan?" Tanya ravael dan langsung diangguki oleh avrian

"El mau.. pulang."

"Tidak, keadaan mu belum sepenuhnya pulih." Ucap avrian

"Ish katanya janji bakal nurutin kemauan el."

"Selain itu."

"Baiklah el mau dibeliin motor"

"Motor? Untuk apa baby?" Tanya xander yang penasaran

"Ya buat balapan lah emang buat apaan lagi" ucap ravael tanpa sadar

"Keceplosan kan" batin ravael

"Tidak, abang tidak akan mengijinkan mu balapan apalagi membelikanmu motor"

"Ah ga asik kalo gitu gausah makan aja tadi" ujar ravael

"Baby, minta yang lain oke?"

"El mau pulang daddy"

"Tidak sayang, kau masih membutuhkan perawatan disini"

"No, el udah sembuh daddy"

"Daddy ayo pulang!" Rengek ravael sambil menggoyang goyangkan lengannya membuat xander merasa pusing

"Baiklah daddy akan membicarakannya dengan dokter" ucap xander

"Maksud daddy apa?" Tanya avrian

"Daddy hanya pusing mendengarkan rengekannya, kalau tidak dituruti dia akan semakin jadi"

"Lope banyak banyak buat daddy" ucap ravael berhasil membuat xander tersenyum

Setelah xander keluar kini tersisa alvaro, avrian dan juga ravael mereka sama sama diam karena tak tahu ingin membahas apa. Beberapa menit kemudia xander telah kembali dan langsung menghampiri putra bungsunya

Ravael Radensa F Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang