Dibawah kini ravael sedang mengerutu dia masih kesal dengan daddy nya sampai pada akhirnya dia berjalan ke halaman belakang untuk merilekskan pikiran nya
Tiduran diatas rumput sambil bertumpu dengan tangan nya dan menatap langit yang sudah mulai gelap itu
"Mom apakah mereka bisa dipercaya? Apakah el sudah benar mom?"
"Semoga saja semua nya akan baik baik saja"
"Tuan muda anda sedang apa disitu?" tanya bodyguard yang sedang berjaga dihalaman belakang mansion
"Lo ga liat gue lagi apa?"
"Saya tau anda sedang tiduran tuan"
"Kalau tau kenapa nanya"
"Maaf tuan"
"Ck" ravael bangkit lalu berjalan kearah tanaman yang begitu cantik ada banyak bunga yang berwarna warni disana dengan penasaran ravael berjalan kearah bunga tersebut lalu memandangi bunga itu dengan kagum
"Indah sekali" ucapnya sambil melihat lihat bunga tersebut lalu matanya kini terfokus ke bunga yang sendirian dia seperti tidak diurus
Ravael bangkit lalu berjalan kearah bunga itu cukup kasihan kepada bunga itu yang seperti nya sudah tidak diurus lagi
Ditatapnya bunga itu ravael juga tidak tahu nama bunga itu apa tapi dia lihat ada banyak duri disana
"Ini bunga apa sih? Kok kayak gak diurus gitu? Mana banyak duri lagi"
"Tuan muda anda tidak boleh memengang nya" ujar bodyguard itu namun sepertinya terlambat karena ravael sudah menyentuhnya dan mengakibatkan tangan nya terluka
Bodyguard itu pun menjadi panik lalu segera menghampiri tuan muda nya sedangkan bodyguard yang lain segera memanggil tuan nya didalam
"Tuan muda apakah anda baik baik saja?" tanya bodyguard itu khawatir
"Lo ga liat haa?! Tangan gue sakit kena duri masih nanya gue baik baik aja hiks huaaaa daddy"
"Yaampun el kamu kenapa" xander dengan tergesa gesa berlari kearah ravael dan menggendong nya ala koala
"Daddy tangan el sakit hiks kena duri dad" tangis ravael sambil mengarahkan tangan nya ke xander
"Astaga el" dengan segera xander membawa ravael masuk kedalam dan menghubungi dokter pribadi keluarga nya
"Kenapa dengan el, xander?" tanya alita khawatir apalagi melihat darah ditangan cucu nya
"Kena duri" jawab xander singkat
"Sudah telepon dokter?" tanya rajendra
"Sudah, dan dia sedang menuju kesini"
"Hiks daddy sakit perih daddy huaaa sakit"
"Makanya jangan nakal"
"Eumm" ravael meletakan kepala nya dibahu xander sambil sesekali terisak
"Kamu udah dimaafin sama el, xander?" tanya alita
"Sudah mah"
"Syukur lah mamah senang mendengar nya"
"Hah hah hah hah maaf tuan saya telat"
"Hm cepat periksa putra ku" titah xander dan langsung dilaksanakan dokter tersebut panggil saja dokter dian
"Gamau dokter takut, gamau daddy" ujar ravael sambil menggeleng keras
"Hey tidak papa hm, ada daddy disini jangan takut" ucap xander dengan lembut
"Mau ya diperiksa? El gamau kan kalo nanti tangan el di amputasi?" jahil xander sedangkan kedua orangtua nya hanya bisa menggeleng kan kepalanya
"Hiks gamau nanti el ga punya tangan hiks"
"Maka dari itu el harus di obati tangan nya" ujar xander dan diangguki ravael
Dian langsung memeriksa lengan ravael dan mengambil kapas yang sudah diberikan cairan alkohol lalu mengusapnya pelan ke tangan ravael membuat anak itu meringis karena perih
"Sshh"
Xander yang melihat anak nya kesakitan langsung mengusap kepala ravael dan juga punggung nya
"Nah sudah selesai" ujar dian
"Eung?" ravael menatap daddy nya lalu bergantian dengan dokter dian
"Gimana keadaan putra ku?"
"Dia baik baik saja tidak ada yang perlu dikhawatirkan, tapi saya sarankan agar ravael tidak bermain dengan benda tajam atau apapun itu yang bisa membuat dirinya terluka itu bisa saja membuat el sakit"
"Baik saya akan pastikan kejadian ini tidak diulang lagi" ucap xander
"Kalo gitu saya permisi tuan, nyonya"
Setelah sepeninggalan dian, xander kini melihat kearah putra nya yang dimana sekarang putra nya tengah menatapnya
"Mau diulangi lagi hm?" tanya xander
"Gak""Yakin?"
"Hum"
"Yasudah lebih baik kalian makan malam" ujar rajendra lalu pergi makab malam
Xander mengangkat ravael ala koala lalu berjalan kearah meja makan yang dimana sudah ada alita dan juga rajendra
"Cucu oma mau makan apa hm? Biar oma ambilkan"
"Ayam oma" ucap ravael dan diangguki alita
Ravael kini sudah menghadap kearah meja makan dia masih duduk dipangkuan xander tanpa berniat ingin turun
Xander tidak mempermasalahkan itu karena dia juga senang bisa dekat dengan si bungsu
"Makan" titah rajendra dan langsung dituruti oleh semuanya
****
K
ini semua nya sedang berkumpul diruang tamu sambil melihat acara tv namun ravael sedang sibuk main game di ponsel nya xander
Sedangkan xander tidak mempermasalahkan nya toh itu hanya game
"Xander kamu akan membawa el ke indonesia?" tanya alita sedih
Xander tersenyum "Iya mah xander akan bawa el ke indonesia"
Sedangkan ravael tidak memperdulikan obrolan para orangtua itu dia lebih sibuk memainkan game nya
"Kapan?" tanya rajendra
"Entahlah xander juga tidak tahu, xander masih berusaha untuk dekat dengan el"
"Papah yakin kau bisa xander"
"Ya aku tau itu, papah tenang saja xander akan lebih dekat lagi dengan el"
"Ya ya papah percaya sama kamu"
"Sudah malam waktunya kalian tidur" ujar alita dan diangguki xander
Xander segera merebut ponsel nya dari ravael lalu menggendong anak itu"Xander tidur dulu mah, pah selamat malam" ujar xander lalu pergi dengan ravael yang berada digendongan nya
"Kuharap kalian bisa akur terus."
tbc
jangan lupa vote dan komen nya
selamat membaca
KAMU SEDANG MEMBACA
Ravael Radensa F
Подростковая литератураRavael Radensa F, pemuda yang diabaikan oleh keluarganya karena dia sudah dituduh oleh bodyguard ayahnya bahwa ia yang telah membunuh ibunya padahal pelakunya bukan ravael melainkan orang lain Ravael diasingkan oleh keluarganya bahkan dia tidak dia...