Pagi pun tiba kini jam sudah menujukan pukul 06.00 dan alarm pun sudah berbunyi sekitar pukul 05.23 namun sepertinya dimatikan oleh ravael alhasil anak itu kini masih tertidur
Ceklek
"Boy bangun" ucap xander sambil menepuk nepuk pipi ravael pelan
"Eugh? Daddy"
"Iya? Ayo bangun kita sarapan" ujar xander lalu menggendong ravael ala koala dan membawa nya ke kamar mandi untuk mandi
"Mau mandi sendiri apa daddy mandiin?" tanya xander
"Sendiri"
"Baiklah kalo gitu daddy akan menyiapkan baju seragam mu"
"Hm"
Setelah selesai mandi ravael pun keluar dari kamar mandi dan berjalan ke kasur yang dimana disana sudah ada baju seragam nya lalu memakai nya
Selesai memakai seragam ravael pun turun dengan tas yang sudah berada di pundak nya. Sesampainya dimeja makan ravael sudah ditunggu oleh keluarganya
"Pagi semua" sapa ravael dengan ceria
"Pagi boy/sayang"
"Sini duduk sama daddy" ujar xander sambil menepuk paha nya
"Gamau el mau duduk sendiri" tolak ravael lalu dengan susah payah naik ke kursi namun tidak berhasil ini kursi nya yang ketinggian atau dianya yang pendek?
"Ish kenapa kursi nya tinggi sih? Kan el gak nyampe" kesal ravael
Seluruh keluarga nya mulai menertawakan dirinya ais lucu sekali pikir mereka
"Kenapa ketawa ketawa haa?!"
"Tidak baby, maafkan oma" ujar alita tapi tetap tidak menghentikan ketawa nya
Ravael yang kesal pun berjalan kearah xander
"Daddy liat opa sama oma ketawain el" ujar ravael sambil berkaca kaca"Utututu anak daddy kenapa gemesin banget sih? Nanti biar daddy marahin opa sama oma nya ya? Sekarang el makan takut telat" ujar xander dan diangguki oleh ravael
"Sayang maafkan oma ya? Oma gak bermaksud ketawain el" ucap alita dengan wajah memohon namun diabaikan oleh ravael begitupun dengan rajendra
"Daddy el udah, ayo kita berangkat" ucap ravael
"Iya ayo" xander menggendong ravael
"Pah mah xander pamit dulu, dan sepertinya cucu kesayangan kalian sedang marah" ujar xander terkekeh
"Cih dasar anak durhaka" ujar rajendra
Diperjalanan ravael selalu mengajak xander untuk berbicara bahkan xander sempat pusing mendengar nya namun disisi lain dia juga senang karena bisa dekat dengan anak bungsu nya
"Daddy kita kapan ke indonesia nya?" tanya ravael
"Baby mau ke indonesia? Berarti baby udah maafin daddy sepenuh nya?" tanya xander dengan binar
"Ck iya lah oh atau mau aku marah lagi sama daddy? Baiklah kalo gitu" ucap ravael seketika menghentikan acara bicara nya membuat xander menjadi panik karena dia tidak mau musuhan lagi dengan anak nya baru juga baikan kenapa jadi musuhan lagi?
"Tidak el jangan seperti itu daddy tidak mau kalau kita sampai musuhan lagi" ujar xander panik
"Berjanda elah dad jangan dibawa serius napa"
"Apaan itu berjanda?" tanya xander datar
"Bercanda dad typo dikit gak ngaruh"
"Kamu ini"
"Hehe"
Sesampainya didepan gerbang ravael dan xander turun dari mobil.
"Mau daddy antar?" tanya xander"Gausah, lagian aku udah gede" tolak ravael
"Gede darimana? Orang badan kamu aja kecil gitu" ejek xander membuat ravael kesal
"Au ah el marah sama daddy!" ujar ravael kesal lalu berjalan dengan kaki yang dihentak hentakan
Sedangkan xander dia panik ketika anak nya marah sama dia bisa bisa tidak jadi pergi ke indonesia.
"Yaampun kenapa jadi gini?" ucap xander bingung
"Hah sudahlah nanti juga bakal baikan lagi"
Ucapnya lalu berjalan kearah mobil nya dan masuk lalu menjalankan mobilnya dengan kecepatan rata rata
Dikelas kini ravael sudah duduk dibangku nya ditemani oleh sahabat nya.
"Lo kenapa el? Kok muka lo ditekuk gitu" tanya farhan
"Gue lagi kesel sama daddy gue"
"Lo udah baikan sama daddy lo?"
"Hm"
"Kapan?"
"Gatau"
"Lah si anj"
"Ari aing poho kumaha sih" kesal ravael
"Santai bro" ujar angga sedangkan gevan dia hanya bisa menggelengkan kepala nya melihat kelakuan sahabatnya
"Kalian mending diam sebentar lagi bel masuk bunyi" ujar gevan datar
"Asiap"
Kring kring
"Eh anj gue lupa co!" ujar angga panik
"Kenapa lo?" tanya farhan
"Gue belum ngerjain pr anjir mana sekarang pelajarannya pak botak lagi"
"Oh iya anjir gue lupa" ujar farhan ikutan panik
"Dih gue juga belum ngerjain anjir" ucap ravael
"Lo udah gev?" tanya ravael
"Belum."
"Udahlah ini mah namanya dihukum berjamaah" kata angga
"Yaudah sih tinggal terima resiko nya" ujar ravael
"Selamat pagi anak anak, pr yang bapa kasih waktu itu segera dikumpulkan sekarang dan yang belum mengerjakan silahkan keluar dan hormat ditiang bendera sampai jam istirahat" ujar pa ardi tegas
"Kalian pasti tidak mengerjakan nya kan?" tanya pa ardi sambil menunjuk kearah 4 pemuda itu
"Hehe iya pa" jawab farhan sambil menggaruk kepala nya yang tidak gatal
"Kalian! Cepat hormat dilapangan!!" sentak ardi dan langsung dituruti oleh ke empat pemuda itu
"El lebih baik lo gausah ikut hormat" ucap angga
"Kenapa?" tanya ravael
"Ya gapapa sih tapi firasat gue gak enak" ucap angga
"Ah itu mah firasat lo aja kali gue gapapa santai aja"
"Yaudah deh"
Akhirnya mereka berempat pergi ke lapangan dan langsung hormat ke tiang bendera.
Beberapa menit kemudian cuaca semakin panas dan membuat siapa saja pasti mengeluh panas termasuk farhan dan angga
"Anjir panas banget woy" ujar farhan sambil menyeka keringat nya
"Iya njir bisa bisa badan gue makin hitam kalo kek gini" sahut angga
"Lebay lo pada, gue aja gak ngeluh" ujar ravael
"Yeee si anj lo kagak tau rasanya berjemur di bawah terik nya matahari" kesal farhan
"Iya njing lo mah enak dipakein topi sama gevan, sedang kan gue? Gak ada"
"Najis drama lo"
"Diam!" bentak gevan seketika mereka langsung diam kala dibentak oleh gevan, serem eyy
tbc
typo bertebaran ~
KAMU SEDANG MEMBACA
Ravael Radensa F
Teen FictionRavael Radensa F, pemuda yang diabaikan oleh keluarganya karena dia sudah dituduh oleh bodyguard ayahnya bahwa ia yang telah membunuh ibunya padahal pelakunya bukan ravael melainkan orang lain Ravael diasingkan oleh keluarganya bahkan dia tidak dia...