Avrian kembali dengan membawa satu bungkus bubur ayam untuk adiknya. Dia memberikan bubur tersebut kepada xander dan langsung diterima baik
Sedangkan rajendra dan alita sudah pulang ke mansion karena mereka juga butuh istirahat. Alvaro kini anak itu sedang memakan camilan dengan menonton drakor di ipad nya
"Buka mulut mu" ujar xander dan langsung dilaksanakan oleh ravael
Anak itu masih menonton video kartun sedangkan xander hanya membiarkan nya saja selagi itu membuat bungsu nya diam dia tidak masalah
Xander kembali menyuapi ravael dengan telaten dan penuh sabar bahkan xander rela menahan ngantuk demi menyuapi anaknya
"Daddy udah" ucap ravael dan diangguki xander
"Sebentar daddy akan mengoleskan salep ke perut mu" ujar xander
"Varo tolong ambilkan p3k, daddy akan mengoleskan salep ke perut adik mu"
"Baik dad"
Alvaro beranjak dari sofa dan berjalan untuk mengambil kotak p3k dan setelah nya dia berikan kepada xander
Xander menyingkap baju ravael sebatas dada lalu mengoleskan salep tersebut dengan hati hati sesekali ravael meringis karena perih
"Tahan sebentar boy, daddy tau kau bisa menahan nya" kata xander dan diangguki oleh ravael
Setelah selesai xander kembali memasukan salep tersebut ke kotak p3k lalu menyimpan nya di kolong bawah ranjang ravael
Lalu setelah nya dia menutup kembali baju ravael dan mengambil selimut lalu memakaikan nya ke ravael hingga sebatas dada
"Daddy ngantuk" gumam ravael namun masih terdengar jelas di telingan xander
"Baiklah kita tidur, daddy juga sudah mengantuk" ucap xander
"Daddy mau peluk" rengek ravael
"Iya baby"
Xander naik ke ranjang ravael lalu memposisikan tidur menyamping kearah ravael dan memeluk tubuh putra bungsu nya
"Kalian tidurlah ini sudah malam" ujar xander kepada dua anak nya yang masih terjaga
"Baik dad" jawab mereka kompak
Keesokannya.
Avrian sudah tidak ada di ruangan ravael karena anak itu harus membantu rajendra untuk mengurus perusahaan milik keluarga fernandes
Bahkan avrian sudah di pilih untuk melanjutkan bisnis tersebut karena avrian adalah anak sulung
Tapi tenang saja avrian tidak sendiri dia bakal meminta bantuan kepada adik kedua nya untuk mengurus perusahaan tersebut setelah alvaro lulus kuliah
Mana bisa dia mengerjakan perusahaan yang besar itu sendiri pasti nya dia butuh seseorang untuk membantu nya dan dia memilih alvaro
Sedangkan alvaro dia untuk sementara waktu berkuliah di eropa setelah keadaan ravael pulih baru mereka akan pulang
Sedangkan xander dia sedang menyuapi ravael dengan bubur kesukaan berterima kasih lah pada penjual bubur yang ada di dekat rumah sakit karena dia anak nya jadi mau makan bubur
"Udah dad" ujar ravael
"Sedikit lagi el"
Ravael menggeleng keras "Gamau dad, udah kenyang"
"Yasudah kalo gitu nih minum nya" ucap xander sambil memberikan minuman tersebut ke ravael
Ravael mengambil minuman itu lalu meminum nya setelah selesai dia berikan gelas kosong itu kepada xander
"Dad el kapan sembuh nya?" tanya ravael
Xander tersenyum lalu mengusap kepala ravael dengan lembut "Secepatnya, daddy yakin el bakal sembuh" ujar xander dan ravael hanya mengangguk kan kepalanya saja
Beberapa hari kemudian ravael dinyatakan sudah sehat bahkan luka tusukan nya sudah kering ravael begitu senang ketika dia akan pulang
Diperjalanan ravael sedang dipangku oleh xander dia menatap kearah jendela mobil
"Baby kamu mau ikut daddy ke indonesia?" tanya xander
Ravael tak menjawab sejujur nya dia bingung ia masih ingin disini namun sepertinya daddy dan abang abang nya sangat ingin dia ikut ke indonesia dan tinggal bareng di mansion daddy nya
Ravael bisa melihat itu bahkan dimana wajah antusias sang daddy sangatlah membuat ravael merasa bersalah bukan nya apa dia masih ingin bersama opa dan oma nya bukan nya dia gamau ikut sama mereka
"Baby? Kenapa melamun hm?" tanya xander
Ravael mendongak menatap wajah tampan daddy nya dia sempat terpana oleh ketampanan daddy nya
'Masih gantengan gue dari pada daddy' batin ravael
"Kenapa hm?"
"El mau ikut sama daddy tapi ada syarat nya"
"Apa itu?"
"Daddy harus sayang sama el gaboleh benci el lagi kalau sampai daddy benci el lagi el bakal ikut mommy" ujar ravael santai
Xander menggeram marah dia tidak suka dengan ucapan putra nya lagian dia tidak akan membenci putra bungsu nya
"Jangan ngomong seperti itu boy daddy tidak suka" ujar xander datar
"Maaf"
"Gapapa lain kali jangan diulangi, daddy akan sayang sama kamu dan gak akan benci el lagi" ujar xander lembut
"Janji?"
"Janji"
Setelah percakapan diantara anak dan ayah itu akhirnya mereka sampai dimansion rajendra langsung saja xander menggendong ravael ala koala
Ravael hanya pasrah dan menyembunyikan wajah nya di leher xander
"Selamat datang tuan, dan tuan muda" ujar para maid dan bodyguard sambil membungkuk
"Hm" balas xander dengan deheman
Xander membawa ravael ke kamar miliknya dan menaruh ravael dengan hati hati untuk diletakkan dikasur nya
"Boy daddy mau mandi dulu kamu diam disini dan jangan kemana kemana okey?"
"Ok dad"
"Good boy" ucap xander sambil mengusap kepala ravael
Xander berjalan kearah kamar mandi sedangkan ravael dia hanya baringan saja di kasur xander tak lama dia merasa ngantuk dan akhirnya ravael tertidur
Xander yang sudah selesai mandi dilihat nya anak bungsu nya yang begitu mirip dengan istrinya dia jadi merasa bersalah karena telah membenci anak bungsu nya
"Maaf sayang aku telah gagal menjadi seorang ayah aku mohon maafkan aku, aku janji akan menjaga nya"
Cup
Xander mengecup kening ravael lalu dirinya naik ke kasur dan ikut berbaring tak lama xander memasuki alam mimpi nya
tbc
![](https://img.wattpad.com/cover/351867209-288-k301045.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ravael Radensa F
Teen FictionRavael Radensa F, pemuda yang diabaikan oleh keluarganya karena dia sudah dituduh oleh bodyguard ayahnya bahwa ia yang telah membunuh ibunya padahal pelakunya bukan ravael melainkan orang lain Ravael diasingkan oleh keluarganya bahkan dia tidak dia...