The Last Protector of Snaga

2.

•••••••••

°°°°°
 

 

Blubukblubuk~
 

 

Suara itu membangunkan seorang gadis dari tidurnya, dengan malas dia mematikan alarm hp. Kemudian duduk dan melamun sejenak.

"AZIZI!!! TURUN CEPAT! KITA SARAPAN!"

Suara melengking itu menembus ke telinga gadis bernama Azizi, dia mendesis dan turun dari ranjang untuk pergi ke kamar mandi membasuh mukanya. Lalu, dia keluar dari kamar sambil menguap saat menuruni tangga.

Di meja makan ada ayah dan ibunya sedang bersiap untuk sarapan, dia duduk di depan sang ayah dan meletakkan kepalanya karena masih merasakan kantuk.

"Zee"

"Iya pah?"

"Kamu nanti naik sepeda ya berangkat sekolahnya."

"Hm, kenapa?"

"Papah berangkat pagi, kalau kamu berangkat bareng papah sekarang yang ada kamu kepagian sampai sekolah." Ayahnya memberi tahu.

"Oke, tapi pulangku agak telat ya nanti."

"Kok telat?" Ibunya datang sambil meletakkan lauk sarapan.

"Mau ke festival makanan bareng temanku," Zee berucap, mulai mengambil piring dan nasi.

"Oh acara itu? Oke gakpapa, asal jangan terlalu larut pulangnya." pesan sang ibu ke anaknya.

"Siap mamah!"

Setelah itu, mereka mulai menyantap sarapan pagi dengan diselingi cerita random dari Zee, yang selalu membuat orang tuanya antusias mendengar hal itu.

°°°°°

Seorang gadis menyalakan perapian di rumahnya, lalu duduk di dekat perapian tersebut.

"Masih dingin?" tanyanya ke sang adik yang dia dekap.

"Udah gak terlalu."

"Syukurlah."

"Kak."

"Hm."

"Aku ikut kak Gita ke kota ya," gadis bernama Gita, tersenyum ke arah adiknya sambil menggeleng.

"Ada waktunya kakak ajak kamu ke kota." Gita melihat jam dinding, "Tante Rita bentar lagi datang, kakak siap-siap dulu ya," ucapnya ke sang adik.

"Iya kak." Gita melepas dekapannya dan pergi ke kamar, sedangkan adiknya masih berdiam diri di dekat perapian.

Tok tok

"Hm? Itu pasti tante Rita." sang adik beranjak pergi ke arah pintu, lalu saat membuka pintu, dia tercekat.