14.

1.2K 124 4
                                    

•••••••••


°°°°°


Grusa sampai di kota Angpa bersama pasukannya, kedatangannya di kota itu disambut oleh pemimpin pasukan yang ada di kota tersebut, yaitu Hanta. Hanta mengabaikannya saat dia menjelaskan kenapa datang kesini, pria itu hanya berjalan terus dan membawa pasukan Grusa ke orang yang menjadi pemimpin kota itu, yaitu Sune.

Setelah menempuh jarak 1 km, mereka sampai di gedung yang ditempati oleh Sune. Hanta melaporkan kedatangan Grusa, lalu Sune turun keluar untuk menemuinya.

"Aku dengar kamu menangkap pengendali tumbuhan itu ya?" satu pertanyaan muncul dari Sune untuk Grusa.

Grusa tercekat, setiap kali Sune melempar pertanyaan, entah kenapa dia harus menjawab pertanyaan itu dengan jujur.

"A-ah, ya seperti yang kamu dengar, Sune." jawab Grusa yang kakinya mulai gemetar.

"Dan aku dengar juga, dia kabur. Betul?" karena pertanyaan itu, Grusa memeluk lengan Sura yang ada di sampingnya.

"I-iya, Sune."

"Apa bos Mangkel tahu?"

Suhu tubuh Grusa mulai naik turun, "B-belum, Sune." jawabnya agak ragu.

"Kamu kelihatan ragu, jadi ... " Sune mendekat ke arah Grusa yang sudah ketakutan.


"KEMBALI KE MARKAS KAMU!!! JANGAN PERNAH KESINI SEBELUM KAMU BAWA PENGENDALI TUMBUHAN ITU!!! KAMU PAHAM!!"

Akibat bentakan dari Sune, sebagian pasukan Grusa jatuh pingsan karena terkena efek suara yang dihasilkan oleh pria itu. Sementara Grusa jatuh tersimpuh di depan Sune, dia memegang kaki orang itu dan mulai memohon.

"Maaf Sune, jangan usir aku dari sini, si Pelege-Pelege itu mengejarku Sune, tolong, jangan usir aku!" pinta Grusa semu menangis.

"Pelege?"

"Iya, dia mengejarkj karena tahu kalau aku menangkap pengendali tumbuhan itu," jawab Grusa dengan tangisnya.

"Tcih, si kadal itu mengejar kamu? Emangnya peduli apa aku?" balas Sune semu terkekeh.

Grusa diam dan sesenggukan, sementara pasukannya yang masih setengah sadar mulai jatuh berguguran, begitu juga dengan Sura yang ikut jatuh pingsan.

"Heh Grusa," panggil Sune.

"Hm,"

"Lihat aku," Grusa mendongak dan membulatkan matanya saat tangan Sune tepat di depan mukanya.

"Dadah,"



DOM!


WUSH!!!

"AAAAARRGGGHHH!!!!"

Grusa dan pasukannya terlempar keluar dari kota Angpa, setelah Sune menggunakan kekuatan untuk menghempaskan mereka dari kota. Setelah pasukan Grusa terlempar keluar, Sune menepuk-nepuk tangannya dan berjalan kembali ke gedung.

The Last Protector of SnagaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang