10.

1.4K 131 15
                                    

•••••••••


°°°°°

"Kamu yakin ini mereka?"

"Yakin pak kades,"

Pak kades melihat apa yang dibawa oleh ajudannya, lalu dia melihat sang ajudan. "Kalau memang benar mereka, kita harus melindunginya dari kepala keamanan kerajaan," ucapnya diangguki sang ajudan.

"Tapi pak kades, setelah saya membawa mereka kesini, besoknya ada pasukan keamanan kerajaan di perbatasan, mereka sedang menyelidiki dari mana datangnya es yang berbentuk seperti puting beliung itu saat patroli, jadi besar kemungkinan pasukan keamanan kerajaan sedang mencari mereka ke seluruh desa yang ada di kerajaan Semilir ini, pak kades," jelas ajudannya.

Pak kades menghela napas.

Brak

"Pak kades!" teriak seseorang membuka pintu dengan kasar.

"Ada apa?" Pak Kades bertanya, melihat orang itu yang napasnnya memburu.

"Tuan Pelege ada di perbatasan desa!" mendengar nama itu, Pak Kades terkejut. Lalu sang ajudan menyarankan dirinya untuk bersembunyi.

"Pak kades sembunyi saja, saya yang akan menemuinya," ucap ajudannya sebelum kembali menutup pintu.

Pintu tertutup, Pak Kades masih diam di tempatnya.

"Akh,"

Pak kades menoleh saat mendengar rintihan.

"Hm? Siapa?"

"Kamu sudah sadar nak? Eum bisa bangunkan temen-temen kamu yang lain, tapi pelan pelan ya?" suruhnya.

Christy yang sadar dari tidurnya masih melihat Pak Kades dengan tatapan samar, ditambah ruangan yang minim cahaya membuatnya tidak begitu jelas melihat lelaki tua itu.

"Cepat nak,"

Christy membulatkan mata saat sepasang tangan akan memegang tangannya.

"Kak Chika!"

Teriakan itu sukses membuat yang lain tersadar. Pak Kades yang melihat itu dibuat terkejut dan panik mundur ke belakang.

"Christy, kamu di mana?!" suara Chika terdengar oleh Christy.

"Aku disini kak! Kakak di mana?!" Christy membalas.

"Flo! Kamu mana Flo!? Jawab Flo!" giliran suara Adel terdengar oleh Christy dan Chika.

Grep

"Woi! Tangan siapa ini!?" Adel terkejut, tiba-tiba ada yang memeluknya dari belakang.

"Ini aku Ashel! Kamu Adel kan?!" mendengar itu Adel sedikit lega, lalu matanya mencari keberadaan Flora dalam remang-remang tempat itu.

"Zee," Zee yang dipanggil terkejut lalu menoleh, dan melihat Gita sedang mengomunikasikan kompas untuk memantulkan cahaya dari luar.

"Kak Gita," Zee mendekat ke arah Gita.

Pak Kades yang sedari tadi diam menutup telinganya, mulai pusing dan geram. Lalu menghela napas berat dan......

The Last Protector of SnagaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang