16.

1.1K 120 9
                                    

•••••••••


°°°°°


Di sebuah ruang bawah tanah berkumpul beberapa petinggi pasukan keamanan kerajaan. Mereka semua berada di tempat itu karena instruksi dari Mangkel selaku kepala keamanan kerajaan Semilir.

Tahar duduk di sebuah meja sambil melihat yang lain, Sune bersandar di sebuah pilar kayu dengan bahunya yang diperban, Pelege duduk di kursi dengan kakinya yang terangkat ke meja, lengan kirinya terbalut perban karena duel singkatnya dengan Sune beberapa jam lalu.

Grusa dan Grusu terkapar dilantai, mereka berdua habis dihajar oleh Hanta, sementara Sayat tidak menampakan diri, dan hanya aura keberadaanya saja yang terasa.

Sembari menunggu bos mereka datang, Tahar sedikit mengejek Sune dan Pelege perihal duel mereka berdua, Tahar menganggap itu seperti permainan anak kecil. Sune merespon ejekan Tahar dengan senyum seringai, sementara Pelege menghampiri pria itu sambil mengepalkan tangan.

"Apa hak kamu bicara seperti itu, ha?!" Pelege bertanya dengan arogan.

"Hak aku? Heuh, karena aku orang kepercayaan Mangkel" Tahar membalas, semu terkekeh.

Pelege mendecih. "Di balik kata orang kepercayaan, ada kata orang pecundang yang di manfaatkan," ucapnya lalu pergi sambil tertawa.

Tahar tidak merespon, dia hanya melihat Pelege pergi begitu saja.

Tap

Tap

Tap

Suara langkah kaki yang menuruni tangga terdengar oleh mereka, semuanya diam terpaku di tempat. Rahang Pelege mengeras, mata Sune menatap tajam kearah tangga.

Tap

Mangkel datang  bersama Kabum. Dia melihat semua orang yang ada disitu, lalu menyeringai melihat Grusa dan Grusu yang babak belur.

"Kenapa mereka berdua belum mati?" pertanyaan itu membuat sebagian dari mereka merasakan hal aneh, sebuah aura hitam yang keluar dari tubuh Mangkel. Kabum mendekat ke arah bosnya dan memberitahu situasi yang terjadi.

Mangkel mengangguk dan berjalan ke arah Grusa dan Grusu, lalu setelah sampai di depan si kembar, dia mengeluarkan sesuatu dari dalam jubah.

Gling

Dengan sekejap tubuh Grusa dan Grusu yang babak belur, berubah menjadi sehat tanpa luka dan lebam. Setelah itu, Mangkel kembali berjalan ke tempatnya.

Set

"Tepat pukul 12 malam, kita akan menggulingkan Raja Semilir" ucap Mangkel duduk di meja.

"Kamu yakin? Setiap tahun ucapan kamu selalu sama. 'Kita akan menggulingkan raja' dan pada akhirnya kamu yang digulingkan," ujar Pelege dengan remeh.

"Tahun ini berbeda, di atas ruangan ini ada ribuan orang yang membenci sistem pemerintahan Raja Semilir, sama seperti kita. Mereka akan menjadi pionku untuk melawan Raja nanti, setelah 4 tahun kita menetap disini, besok akan menjadi hari di mana semua orang bebas dari sistem pemerintahan Raja bodoh itu!" jelas Mangkel.

The Last Protector of SnagaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang