68.

361 40 12
                                    

•••••••••

°°°°°°°
 

 
"MATI KAMU!"

Adel terdiam melihat kedatangan Ratu Kadaman tepat di depan matanya. Wanita itu menggerakkan tongkat untuk menyerang, Flora berteriak, Adel tersadar, menoleh ke kiri dan kanan saat mendapati dirinya berhasil menghindari serangan.

"Fiuh, hampir saja."

Sang Ratu kembali berdiri, menatap tidak percaya saat serangannya berhasil dihindari. Sambil memutar tongkat, dia menaruh penasaran kepada gadis itu.

Mengetahui ada celah untuk menyerang lagi, Ratu mendorong tangannya ke depan, menggerakkan runcingan es yang sebelumnya memerangkap makhluk purba untuk menangkap Adel.

Adel yang menyadari itu, segera menghindar, berlari dari serangan runcingan-runcingan es tersebut sambil berteriak, mengelilingi sebagian goa sampai akan tiba di posisi sang Ratu.

"Belatinya!"

"A-aku nggak punya! Belatinya cuma tadi!" Adel berseru panik.

Setengah kesadaran Adel yang dikendalikan oleh Kai, memutuskan untuk bertarung dengan jarak dekat, Ratu pun meladeni itu lewat tongkat yang dia ayunkan lebih dulu.

Adel menghindari serangan sambil menjerit. Lalu, tangannya meninju ke depan, Ratu Kadaman dengan mudah menangkap pergelangan tangan gadis itu sebelum menghempaskannya sejauh 8 meter.

Adel menubruk tembok goa, menjerit kesakitan, lalu, berusaha berdiri sembari menahan sakit di punggungnya.

"Aku tahu siapa kamu sekarang, kucing!" Ratu berseru, jari telunjuknya bergerak ke atas.

Adel mengangkat alis, dia reflek mendongak sebelum bagian dagu topeng kucingnya terbelah menjadi dua, akibat runcingan es yang muncul di antara kakinya.

Kepala kucing hancur, kini Ratu tahu siapa orang di balik topeng tersebut. Dari wajahnya, wanita itu menginginkan kehadiran Adel agar bisa menjalankan rencana untuk mendapatkan sesuatu yang dimiliki oleh makhluk purba.

Setelah itu, Ratu kembali menggerakkan runcingan-runcingan es untuk menyerang Adel. Flora yang melihat dari atas, sudah gelisah sejak tadi, dia takut gadis itu terluka akibat menentang Ratu Kadaman.

"Pergi, Del! Aku nggak apa-apa!" Flora berteriak, bermaksud untuk menyuruh Adel agar segera meninggalkan dirinya dari dalam goa.

Adel jelas mendengar teriakan itu, namun dia enggan menanggapi hal tersebut dan memilih fokus untuk menghindari serangan Ratu yang datang silih berganti.

Adel melompat, mengguling, dan berlari ke arah belati taring yang tergeletak di depan sana. Di waktu bersamaan, Ratu Kadaman melesat ke arah belati yang akan diambil oleh gadis itu.
 

 
Ting!
 

 
Ratu mendecih, karena Adel berhasil menahan serangan tongkatnya menggunakan belati taring sampai menimbulkan percikan api ketika berbenturan. Lalu, keduanya mengambil jarak dan saling tatap, Adel dan Kai berusaha memikirkan rencana untuk bisa bertarung melawan wanita tersebut.

Namun, Ratu Kadaman tidak memberi kesempatan, dia terus menyerang Adel lewat runcingan-runcingan es yang dia kendalikan. Dalam satu momen, akhirnya sang Ratu berhasil melukai Adel, gadis itu terpelanting dan terjatuh tepat di bawah Flora yang digantung.

The Last Protector of SnagaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang