15.

1.2K 126 3
                                    

•••••••••


°°°°°


"Apa peralatannya sudah semua?"

"Seperti yang kamu lihat, semuanya sudah disini,"

Set

"Waktu kita tinggal 2 hari, kalau sampai gagal, kita bakal berakhir di penjara, Mangkel."

Mangkel yang duduk di singgasananya hanya mendecih sambil melihat Tahar, salah satu orang kepercayaan.

"Mungkin 1 setengah hari, karena Pitusetri ada di Kerajaan ini, mereka datang bukan untuk main-main ke Kerajaan, tapi mereka datang karena sebuah perintah dari atasan," jelas Kabum, orang kepercayaan Mangkel yang lain.

Mangkel hanya melihat Kabum, lalu dia beranjak dari singgasana dan berjalan ke arah jendela.

"Walaupun waktunya cuma 1 hari, itu sudah lebih dari cukup untuk menghancurkan Kerajaan lemah ini," ucap Mangkel.

"Kamu yakin? Orang-orang pilihanmu sedang memperebutkan gadis tumbuhan, aku punya kesimpulan kalau gadis itu tidak sendirian, masih ada beberapa gadis lagi yang datang ke Kerajaan ini," Mangkel dan Tahar melihat ke arah Kabum.

"Heuh, hanya kumpulan gadis lemah, sekali kena Sandbox, mereka akan langsung mati," Mangkel merespon, remeh.

"Terus, apa rencanamu?" tanya Tahar bersandar ke tembok.

Mangkel menyeringai dan menatap kedua orang kepercayaannya.

"Kita gulingkan Kerajaan ini malam nanti, kumpulkan semua pasukan kalian dan hubungi mereka semua untuk berkumpul di markas bawah, kalian paham!?"

Tahar menyeringai. "Oke, tapi kalau misi kita gagal, kamu yang akan bertanggung jawab," ucapnya menunjuk Mangkel.

"Aku tidak akan gagal."

 
 
°°°°°

 
 
Pelege sampai di kota Angpa, dan dia disambut oleh Hanta di depan gapura. Sesaat sebelum Pelege datang, Hanta sudah menyuruh anak buahnya untuk melapor ke bosnya, dan sekarang dia sedang berhadapan dengan Pelege.

Pelege turun dari kuda dan menghampiri Hanta, dia bertepuk tangan sambil tersenyum remeh.

"Apa ini sambutan untuk aku dari bosmu, hm?" tanya Pelege menyeringai.

"Mungkin,"

"HANTA!!!"

Set

Swing

Tak

Tap

Napas Hanta tersengal saat tiba-tiba Sayat muncul disamping Pelege, hendak menebasnya menggunakan pedang, dengan cepat dia menggunakan trisulanya untuk menangkis tebasan Sayat.

"Ini bukan waktunya duel, Sayat. Jangan ganggu aku!" seru Pelege mengarahkan pedangnya ke arah Sayat. Orang itu mendecih dan menghilang dari hadapan mereka.

"Di mana Sune!?" tanya Pelege.

"Mau apa kamu?" Hanta berbalik tanya.

"Orang lemah tidak perlu tahu kenapa aku ingin bertemu si cicak itu," balas Pelege, sedikit membuat Hanta tersinggung.

The Last Protector of SnagaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang