29.

1.3K 91 10
                                    

•••••••••


°°°°°


Gita, Chika, Zee, dan Flora, sampai di tujuan pertama mereka, sel milik ayah Freya ditahan. Zee menoleh ke sel sebelahnya, dia sedikit teringat saat dirinya ditahan di sel itu.

"Ini selnya?" Chika bertanya.

"Iya, sebelah selnya, tempat aku ditahan," Zee merespon, menunjuk sel yang menahan dirinya.

"Jadi, kita tinggal tunggu Freya-Freya itu, disini?" Gita mengangguki ucapan Chika.

"Kalau Freya ngga kesini, gimana kak?" Flora agak cemas.

"Aku yakin, dia bakal kesini, kamu tenang aja," Gita mengelus bahu Flora dengan lembut.

Tap

Tap

Tap

Suara langkah kaki yang buru-buru mengejutkan mereka berempat, Zee dengan segera berdiri paling depan dengan pedangnya, Gita menggenggam knuckle, dan Chika mengeluarkan kapaknya untuk melindungi Flora.

Zee membulatkan matanya saat seorang penjaga keluar dari lorong, dia berlari ke penjaga itu dan mengayunkan pedang. Dia terperangah saat ayunan pedangnya berhasil dihindari oleh penjaga itu dengan mudah.

Gita yang melihat segera melayangkan pukulan. Penjaga itu terpental, helm yang dia gunakan terlepas dari kepala, mereka pun dibuat kaget karena sosok penjaga tadi.

"Freya!" Flora bergegas menghampiri Freya yang napasnya mulai terengah-engah.

Zee dan Chika segera menghampiri juga, sementara Gita melihat tangannya sebelum ikut melihat kondisi gadis itu.

"Kamu gapapa?" Flora menyandarkan gadis itu ke tembok.

"Akh gapapa, cuma agak sakit disini," jawab Freya memegang bekas pukulan yang dilayangkan oleh Gita tadi.

Alis Freya terangkat. "Ayah aku!" Freya beranjak dan berlari ke sel milik ayahnya. Dia tertegun saat tidak mendapati sang ayah di sel tersebut, gadis itu duduk tersimpuh dan mulai menangis.

"Aku telat," gumamnya di tengah tangis.

"Porira,"

Nring

Sebuah portal muncul, Indira dan Ella keluar dari portal tersebut dan melihat situasi yang ada di depan mereka.

"Freya," Gita memanggil, Freya menoleh.


"Aku minta maaf soal yang tadi. Ayah kamu udah dibawa ke tempat yang aman, mereka berdua bakal bawa kamu ke tempat ayah kamu sekarang. Jadi, nggak ada hal yang harus kamu tangisi sekarang," Gita menjelaskan.

Freya kembali berdiri dan mengusap air matanya, lalu berlari ke arah Gita dan memeluk gadis itu. Dia mengucapkan terima kasih sambil menangis, tak lupa juga memeluk Flora sampai membuat gadis mungil itu ikut menangis.

"Sebelum aku pergi, ada satu hal yang harus aku sampaikan ke kalian," Freya berujar.

"Teman kalian, Adel, mungkin lagi kesusahan, aku terpaksa tinggalin dia, dia sengaja ngorbanin dirinya buat aku biar nggak ditangkap sama para penjaga penjara ini, aku mohon ke kalian, tolongin dia," Freya memberi tahu mereka semua.

The Last Protector of SnagaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang