63.

415 53 5
                                    

•••••••••


°°°°°°°

"Talaka,"

Gita, Chika, Zee, dan Adel terperanjat saat Tetua dan Saka menciptakan sebuah portal di depan mereka berdiri. Disaat lokasi di balik portal itu terlihat, keempatnya memiringkan kepala, bingung.

"Apa bedanya?" Adel mendekat ke portal, melihat lebih jelas lokasi di dalamnya.

"Hutan salju, lagi?" Zee menggunakan bahu Adel sebagai tumpuan, dia juga ingin melihat apa yang gadis itu lihat.

"Nggak usah banyak omong kalian, masuk aja ayok!" dari belakang, Chika mendorong Zee dan Adel untuk masuk ke portal agak kasar, membuat keduanya terhuyung jatuh ke depan.

Gita yang hendak masuk, dihentikan oleh tangan Tetua yang menghalangi jalannya. Alisnya terangkat meminta penjelasan, kemudian Saka memberi dirinya empat kotak susun yang berisi sebuah baju.

"Pakai baju ini untuk penyamaran kalian," Tetua berucap ketika Gita menerima barangnya.

"Penyamaran?" Gita sedikit bingung.

"Hm, penyamaran. Ini adalah baju milik Ras Glacialis yang berhasil kami dapat, orang-orang Glacialis memakai baju ini untuk keseharian mereka. Di Kerajaan Kadaman ada peraturan, jika ada seseorang yang tidak memakai ciri baju mereka, orang itu akan disandera atau bahkan dieksekusi," Saka menjelaskan.

Gita menelan ludah, lalu melihat Tetua yang sepertinya ingin berbicara.

"Setelah kalian sampai di Kerajaan Kadaman, aku hanya ingin berpesan untuk tidak melanggar aturan yang ada di Kerajaan itu," Tetua berujar, Gita mengernyitkan alis.

"Apa saja at-"

"Kami tidak tahu, hanya orang-orang Glacialis yang diberitahu oleh pihak Kerajaan. Untuk itu, berhati-hatilah," Saka memotong pertanyaan Gita.

Gita terdiam sejenak, dia melihat ketiga temannya yang bermain lempar salju dengan riang dari luar portal. Gadis itu menghela napas berat, dia punya firasat bahwa perjalanannya kali ini jauh dari kata mudah.

"Kami berangkat," Gita berpamitan setelah teman-temannya mendesak dirinya untuk segera masuk ke portal.

"Nona," Gita berhenti di ambang portal, Saka memanggilnya dan memberi tahu cara menggunakan baju Ras Glacialis.

Gadis itu sedikit terheran dengan penuturan Saka, namun dia menutupi hal itu lewat anggukan kepala, bertujuan agar Saka percaya bahwa dia bisa. Setelah itu, Gita masuk ke portal dan memberikan kotak berisi baju tersebut ke teman-temannya.

"Makasih kakek kecil!" Zee dan Adel berseru kompak, memperlihatkan baju Ras Glacialis ke arah portal.

Saka melihat reaksi Tetua yang hanya tersenyum simpul, sebelum portal benar-benar tertutup.
 
 
Swoosh
 
 
Portal tertutup, hempasan angin menerpa tubuh empat gadis itu. Lalu, mereka mulai memperhatikan area sekitar. Hanya sebuah hutan salju yang dipenuhi oleh pohon cemara, seperti yang mereka lihat di Hutan Salju Abadi.

Zee melangkahkan kakinya, berjalan ke sebuah tanjakan salju yang tebal, dia mengulurkan tangan untuk membantu Chika yang kesusahan naik. Gita yang ada di belakang, juga membantu Adel yang sepertinya mulai merasa kedinginan.

Ketika keempatnya sampai di atas, mereka terpana dengan pemandangan yang ada di depan sana. Zee dan Adel terduduk jatuh karena tidak bisa berkata-kata.

"Kerajaan Kadaman." Gita berucap, ikut terduduk seperti Zee dan Adel.

Di depan mereka, berdiri megah sebuah Istana Es yang diapit oleh empat lereng salju menjulang tinggi. Di sekitar tempat itu, ada puluhan bangunan yang berjejer rapi membentuk butiran salju berukuran raksasa, jalur-jalur indah menuju lereng serta turunnya salju menambah keindahan tempat tersebut.

The Last Protector of SnagaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang