Bab 48

26.8K 2.1K 883
                                    

Alpha mengetuk pintu beberapa kali sebelum hanya menunggu di depan pintu.

     "Come in," kata Rayden dari dalam. Mendengarkan itu, Alpha terus membuka pintu bilik sebelum menoleh ke arah Rayden yang sedang berasmara dengan Fellen. Dengan pantas Alpha terus menoleh ke arah bertentangan sebelum dia menghela nafas berat. Sejak gadis itu meningkat dewasa, dia seringkali dikerjakan oleh Rayden. Ada masa Rayden melayan gadis itu seperti anaknya sendiri, tetapi ada masa dia melayan gadis itu seperti teman wanitanya.

     "I'm going out," kata Alpha mendatar.

     "Where?" tanya Rayden sambil melakukan kerjanya.

     "Alara," jawab Alpha sepatah.

     "Hm. Put on your recorder," kata Rayden mendatar. Fellen yang mendengar itu hanya menghela nafas panjang. Dia bagaikan pelacur yang disimpan oleh jejaka tampan yang psycho.

Alpha mencapai alat kecil bewarna hitam yang berada di dalam tas bewarna hitam sebelum dia menyangkut di dalam hoodie hitam miliknya. Dia kemudian terus melangkah keluar dari bilik. Tangan mencapai kunci keretanya sebelum terus melangkah masuk ke dalam McLaren miliknya. Pedal minyak ditekan dengan kuat sebelum kereta mewah itu meluncur laju di atas jalan.

     Ting!

Pintu rumah dibuka dari luar sebelum Alpha melangkah masuk ke dalam rumah keluarga itu. Tiba-tiba Alara muncul dari ruang tamu sebelum dia terus meluru ke arah Alpha. Alpha sempat memegang kedua belah tangan Alara sebelum gadis itu merapatkan wajahnya ke leher Alpha. Alpha membungkamkan matanya sebelum dia menolak Alara supaya menjauhinya.

     "I miss you, Alpha," kata Alara lembut. Alpha yang mendengar suara gadis itu terus melepaskan tangannya. Matanya merenung ke dalam anak mata biru gadis itu.

     "Apa kau nak?" tanya Alpha mendatar.

     "Kat rumah takda orang. Kita berdua je ada dekat rumah sekarang ni. Jom try benda yang kita tak pernah buat?" kata Alara sebelum dia terus memeluk Alpha dengan erat. Alpha masih terkejut dengan tindakan mengejut Alara itu. Dia hanya membiarkan Alara memeluknya sebelum gadis itu menariknya ke arah sofa.

Alpha jatuh ke atas Alara di sofa ruang tamu sebelum dia merenung ke dalam anak mata gadis itu. Mata bertentang mata. Alara terus menarik kepala Alpha sehingga kepala lelaki itu tenggelam di leher putih Alara.

     "Lara," panggil Alpha dingin. Dia menarik kepalanya semula sebelum dia menarik kedua belah tangan Alara dan menguncinya di atas. Dia tahu apa yang gadis itu sedang cuba lakukan, tetapi ini sudah lebih. Dia juga seorang lelaki normal.

     "Alpha," kata Alara dengan pipi yang berona merah. Dia dapat melihat anak mata Alpha yang sudah berubah.

Dengan perlahan-lahan Alpha merapatkan wajahnya dengan wajah Alara. Jarak antara mereka hanya beberapa inci.

     "Kau yang nak sangat, kan?" kata Alpha sebelum dia mencium pipi putih Alara. Alara terus membungkamkan matanya. Dia dapat rasakan nafas hangat Alpha di pipinya yang gebu. Alpha melepaskan kedua belah tangannya sebelum lelaki itu mencabut hoodie hitam yang dipakainya. Hoodienya dicampak ke atas lantai sebelum dia merenung ke dalam anak mata Alara. Alara masih lagi kaku tidak bergerak. Dia sudah biasa melihat badan lelaki itu tetapi bukan serapat ini!

     "I'm not gonna do it here," kata Alpha sebelum terus menarik tangan Alara supaya bangun dari pembaringannya. Gadis itu didukung sebelum terus naik ke tingkat atas.

     "Huarghhhh!" jerit Alara yang masih malu itu.

Alpha membuka pintu bilik sebelum dia melangkah ke dalam bilik. Pintu ditutup dengan rapat sebelum Alara diletakkan ke bawah.

The Taste of Revenge [OG]Where stories live. Discover now