Saat membuka mata gadis itu menemukan Markus, sedang tertidur pulas disampingnya dan memeluk tubuh gemuknya.
Vanessa diam menatap wajah damai yang diperlihatkan Markus jika lelaki itu sedang tertidur pulas, mungkin jika orang lain berada diposisi yang dekat seperti ini mereka akan merasa kagum melihat betapa damainya Markus tertidur.
"Sudah puas mandangin wajah gue yang tampan ini?" tanya Markus yang tiba-tiba sudah terbangun.
Gadis itu menjadi salah tingkah, ia ingin bangkit tapi Markus menahannya.
Markus pun memandang intens wajah Vanessa, yang terlihat masih sembab bekas menangis kemarin.
"Jangan melihatku seperti itu," ucap Vanessa menghindari tatapan Markus.
Bukannya berhenti Markus malah semakin intens melihat wajah Vanessa, hingga tubuh lelaki itu maju dan mendekat kearahnya.
"Kau mau apa Mark?" tanya Vanessa yang panik melihat wajah Markus tepat didepannya.
Cup!
Lelaki itu tanpa terduga mengecup bibir Vanessa, hingga membuat gadis itu terkejut.
"Tegang banget kaya kanebo kering!" ucap Markus terkekeh.
Vanessa tersipu malu dibuatnya, padahal hal ini bukan kali pertama Markus melakukannya tapi tetap saja Vanessa salah tingkah setiap Markus melakukan hal seperti itu.
Ia kembali mendekap tubuh oversize milik Vanessa, karena hari ini adalah hari weekend dan mereka akan menghabiskan waktu dirumah bersama.
Drt! Drt!
Mark bangun dari tidurnya dan mengambil handphone yang sedari tadi tak berhenti berdering, lelaki itu memutar bola mata malas melihat siapa yang telah mengganggu waktunya berdua bersama gadisnya.
"Ada apa Papa menghubungiku?" tanya Markus pada Luis.
"Cepatlah pulang, Nenekmu akan berkunjung lagi kesini dia bilang akan bermalam selama beberapa hari dirumah kita," ucap Luis memberitau putranya.
Markus menghela nafas panjang, baru saja ia ingin bermanja-manja dengan Vanessa malah disuruh pulang oleh Papanya karena Neneknya akan menginap lagi dirumah mereka.
"Kok Nenek jadi rajin banget sih kerumah kita!" gerutu Markus tidak suka.
Lelaki itu merasa tak bebas jika ada Naura dirumah, karena wanita paruh baya itu selalu mencampuri urusannya.
"Cepatlah pulang sebelum dia menasehatimu lagi?!"
"Baiklah, aku akan pulang!"
Dengan berat hati lelaki itu menuruti perintah sang Papa, ia lalu memutus panggilan telepon mereka.
"Gue balik, beberapa hari kedepan gue gak kesini tapi awas aja kalo lo sampai macam-macam, secuil kegiatan lo bakal gue pantau, ingat itu?!" ucap Markus sebelum bangkit dari tempat tidur.
Gadis itu mengangguk pelan, ia tak mau memulai perang dengan Markus dipagi hari yang cerah ini.
"Gue balik," ucap Markus.
Lelaki itu mengecup kedua pipi Vanessa, dan setelahnya pergi meninggalkan gadisnya yang masih berbaring ditempat tidur.
Vanessa mengambil handphone miliknya dan melihat jam sudah menunjukan pukul 7 pagi, dengan terpaksa gadis itu bangun untuk melakukan beres-beres rumah.
"Syukurlah dia pergi, jadi hari ini aku bisa bersantai dan bersih-bersih rumah!" ucap gadis itu senang.
Setelah beres semua barulah Vanessa bersandar disofa ruang keluarga, gadis itu menyeka peluhnya dengan menggunakan handuk yang ia letakan dibahu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ROMANCE VANESSA
RomanceWARNING!! DI DALAM CERITA INI ADA BEBERAPA UNSUR ADEGAN 21 TAHUN KEATAS, JADI YANG MERASA UMURNYA MASIH BOCIL DIMOHON UNTUK TIDAK MEMBACANYA. Vanessa, seorang gadis bertubuh oversize yang menjadi kekasih rahasia dari seorang Badboy bernama Markus Ga...